Sehari Usai Peluncuran Danantara IHSG Anjlok, Pasar Memerah Ini Penyebabnya

GalaPos ID, Jakarta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam sehari setelah Presiden Prabowo meresmikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Pada perdagangan sesi satu, Selasa, 25 Februari 2025, IHSG turun 2,34% atau 158,1 poin ke level 6.591,4.



Pada penutupan perdagangan sore, indeks melemah lebih jauh menjadi 6.587,09 atau turun 2,41%.

"Sehari setelah peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara oleh Presiden Prabowo, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan. Pelemahan ini diduga akibat respons negatif pasar terhadap transparansi dan tata kelola dana yang dikelola oleh Danantara."

Baca juga:

Gala Poin:

1. Sehari setelah peluncuran Danantara, IHSG anjlok 2,34% ke level 6.591 akibat sentimen negatif pasar.

2. Mayoritas sektor saham mengalami pelemahan, dengan transaksi mencapai Rp11,6 triliun.

3. Investor meragukan transparansi Danantara, terutama terkait jumlah dana yang dikelola dan sumber pendanaannya.


Menurut data RTI Business, transaksi di bursa mencapai Rp11,6 triliun dengan total volume perdagangan 20,6 miliar saham.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, 512 saham melemah, 135 menguat, dan 308 stagnan.

Pelemahan IHSG berdampak luas pada berbagai sektor saham, di antaranya:


IHSG Nyungsep 2,34% Usai Peluncuran Danantara, Ini Penyebabnya



Energi: -2,62%
Konsumer non-siklikal: -2,18%
Konsumer siklikal: -3,26%
Keuangan: -0,73%
Infrastruktur: -1,81%
Properti: -1,73%
Bahan baku: -3,45%
Industri: -2,51%
Teknologi: -2,12%
Kesehatan: -1,06%

Meski mayoritas saham mengalami koreksi, beberapa saham masih mencatatkan kenaikan signifikan.


Saham PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) naik 34,07% ke Rp122, PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) naik 23,65% ke Rp366, dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik 20% ke Rp6.

Sebaliknya, saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) turun 24,76% ke Rp316, PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) turun 16,67% ke Rp5, dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) turun 14,29% ke Rp6.


Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF, Andry Satrio Nugroho, menilai pelemahan IHSG ini sebagai respons negatif pasar terhadap peluncuran Danantara.

Ia menyebut ketidakjelasan tata kelola dan transparansi dana investasi sebagai faktor utama yang memicu sentimen negatif investor.

"Seharusnya setelah pengumuman, pasar merespons positif, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Ini menandakan bahwa trust terhadap Danantara masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan," ujar Andry dalam diskusi daring "Danantara: Bagaimana dan Untuk Siapa?" pada Senin, 24 Februari 2025.


Menurut Andry, kepercayaan publik menjadi kunci bagi Danantara dalam menarik investasi.

Tanpa transparansi yang jelas, Danantara berisiko gagal mencapai tujuannya sebagai penggerak perekonomian nasional.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian pasar adalah ketidakjelasan jumlah dana yang dikelola oleh Danantara.


Pemerintah sebelumnya menyebut angka Rp300 triliun, namun target dividen BUMN tahun ini hanya sekitar Rp90 triliun.

"Ketidaktepatan angka seperti ini bisa menciptakan ketidakpastian di mata investor. Dari mana sisa dananya? Apakah berasal dari efisiensi kementerian dan lembaga yang disuntikkan ke Danantara? Jika benar, ini jadi problem, karena awalnya Danantara diklaim tidak menggunakan dana negara," tambah Andry.

Ketidakpastian ini membuat investor menahan diri, yang tercermin dari anjloknya harga saham beberapa bank pelat merah seperti BRI dan Mandiri.


Ke depan, transparansi dan kejelasan tata kelola Danantara menjadi faktor utama dalam menentukan kepercayaan pasar.


"Baru Sehari Diresmikan, Danantara Langsung Bikin IHSG Anjlok, Pasar Bereaksi Negatif! Ada Apa?"

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Danantara #IHSGAnjlok #Investasi #Saham #EkonomiTerkini #PasarModal