Danantara Resmi Diluncurkan, Peluang Besar atau Ancaman Baru?
GalaPos ID, Jakarta.
Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan harapan mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan memperkuat investasi nasional, meski kekhawatiran mengenai minimnya mekanisme check and balances memunculkan risiko penyalahgunaan wewenang.
"Artikel ini membahas pembentukan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Artikel ini menyoroti potensi manfaat Danantara bagi ekonomi nasional, pandangan para ekonom, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya. Selain itu, terdapat analisis mengenai risiko pengelolaan investasi yang perlu diantisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan."
Baca juga:
Gala Poin:
1. Optimisme Ekonom – Danantara dianggap mampu memperkuat investasi nasional dan meningkatkan efisiensi BUMN.
2. Risiko Pengawasan – Minimnya check and balances dalam Danantara memunculkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan wewenang.
3. Komitmen Transparansi – Presiden Prabowo menegaskan Danantara harus dikelola dengan transparan dan bertanggung jawab demi kepentingan generasi mendatang.
Ekonom dan pakar optimistis bahwa Danantara, melalui strategi diversifikasi investasi yang meliputi greenfield, brownfield, dan akuisisi strategis, akan meningkatkan efisiensi BUMN serta menarik investasi asing, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menilai Danantara dapat memperkuat tata kelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan lebih transparan dan akuntabel.
"Dengan adanya Danantara, 'monitoring' dari 'parent company' (perusahaan induk) akan lebih transparan dan efektif," ujar Eddy dalam keterangannya, Senin, 24 Februari 2025.
Menurutnya, konsep holding company yang diterapkan Danantara dapat memperbaiki mekanisme koordinasi dan pengawasan BUMN yang selama ini dikelola secara terpisah.
Ia juga menyarankan adanya langkah lanjutan seperti merger dan akuisisi perusahaan pemerintah agar operasionalnya lebih efektif dan efisien.
Senada dengan, Eddy Junarsin, Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, turut menilai positif kehadiran Danantara.
Menurutnya, strategi diversifikasi investasi Danantara dapat menarik investasi asing, memperkuat pasar modal, serta meningkatkan ekspor dan ketahanan pangan nasional.
"Danantara diharapkan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis di sektor prioritas, seperti energi terbarukan, hilirisasi nikel, dan industri berorientasi ekspor," kata Josua.
Di tengah optimisme yang disampaikan pemerintah dan para ekonom, muncul berbagai kekhawatiran mengenai mekanisme pengawasan Danantara.
Ekonom dan pakar kebijakan publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat, menyoroti potensi penyalahgunaan wewenang karena minimnya sistem check and balances dalam lembaga ini.
"Danantara memiliki kekuasaan besar, tetapi tanpa pengawasan ketat, risiko penyalahgunaan bisa terjadi," ungkap Achmad, Senin, 24 Februari 2025.
Menurutnya, pemilihan para petinggi Danantara yang memiliki kedekatan dengan elite politik berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Jika keputusan investasi lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan politis ketimbang aspek bisnis, maka efektivitas Danantara bisa terganggu.
Selain itu, Achmad membandingkan struktur Danantara dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB), skandal investasi di Malaysia yang menyebabkan kerugian miliaran dolar akibat lemahnya pengawasan.
"Tanpa transparansi dan akuntabilitas, risiko Danantara menjadi ajang penyalahgunaan dana sangat besar," tambahnya.
Dalam peluncuran Danantara di Istana Negara, Senin, 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan investasi ini.
Ia menyebut Danantara sebagai instrumen utama dalam industrialisasi nasional yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Danantara Indonesia adalah untuk anak dan cucu kita. Harus dikelola dengan sebaik-baiknya, transparan, dan dapat diaudit kapan saja," ujar Prabowo.
Ia menambahkan, keuntungan dari investasi strategis Danantara diharapkan bisa 100% dinikmati oleh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, pengelolaan dana dan aset harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak disalahgunakan.
"Pembentukan Danantara menjadi sorotan publik. Di satu sisi, lembaga ini diharapkan dapat mengoptimalkan aset negara dan memperkuat investasi nasional. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran mengenai transparansi dan risiko pengelolaan yang minim pengawasan."
#Danantara #InvestasiNasional #EkonomiIndonesia #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia