GalaPos ID, Jateng.
Sebuah peternakan ayam pedaging di wilayah Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, habis dilalap si jago merah pada pagi hari Selasa, 30 Januari 2024.
Peternakan milik Fandi Nugroho ini tak hanya mengalami kerugian material ratusan juta rupiah, tetapi juga kehilangan 20.000 ekor ayam yang terpanggang dalam kebakaran tragis tersebut.
![]() |
| Petugas Damkar berupaya memadamkan api peternakan ayam yang terbakar. (Viz/galaposid) |
“Dalam hitungan menit, suara gaduh ribuan ayam yang biasa mengisi pagi di Boja lenyap jadi senyap. Api tak hanya menghanguskan kandang, tapi juga harapan seorang peternak rakyat.”
Baca juga:
- Krisis Air Bondowoso: Masalah Lama, Solusi Tak Kunjung Datang
- Miris! Potret 280 Kelas Sekolah Rusak di Majalengka
- Pendidikan yang Terlupakan di SDN 3 Kutajaya
Gala Poin:
1. Kebakaran melanda peternakan ayam di Boja dan menewaskan 20.000 ekor ayam dengan kerugian ratusan juta rupiah.
2. Diduga akibat arus pendek listrik, kebakaran cepat menyebar karena struktur kandang dari bahan mudah terbakar.
3. Kasus ini memunculkan kembali isu lemahnya standar keselamatan listrik di peternakan rakyat.
Kejadian bermula saat penjaga kandang menyadari adanya kejanggalan: lampu di sisi barat kandang tiba-tiba padam.
Saat diperiksa, ternyata titik api telah muncul di bagian atap kandang, yang diduga berasal dari korsleting listrik.
“Menghadapi api yang cepat membesar, pemilik memutuskan untuk meminta bantuan pemadam kebakaran,” jelas Kapolsek Boja, AKP Sariyanto.
Baca juga:
Kisah Pilu Protes ke Penjara, Aksi Sawit Berujung Tuduhan Pidana
Sebelum bantuan datang, kedua penjaga kandang bersama Fandi Nugroho berusaha memadamkan api dengan air dan alat pemadam ringan.
Namun, upaya mereka tidak mampu menahan laju kobaran api yang dengan cepat melahap kandang ayam dua lantai berbahan bambu dan kayu—material yang mudah terbakar.
Dua unit pemadam kebakaran diterjunkan untuk menangani insiden ini. Api memang akhirnya berhasil dijinakkan, namun tidak cukup cepat untuk menyelamatkan ribuan ayam di dalam kandang.
Peternakan itu pun rata dengan tanah, menyisakan puing dan bau hangus.
Polisi kini masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Dugaan sementara mengarah pada arus pendek sebagai penyebab kebakaran.
Saksi-saksi telah dimintai keterangan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan.
Baca juga:
Ferrari F40 dan Filosofi Garis Tangan Seniman Jalanan
Tragedi ini kembali menggarisbawahi minimnya kesadaran dan pengawasan terhadap standar keselamatan listrik di peternakan rakyat, terutama di wilayah pedesaan.
Banyak kandang ayam—yang berisi ribuan hewan hidup—tidak memiliki instalasi listrik yang sesuai standar, apalagi sistem pemadam otomatis atau early warning system kebakaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kebakaran serupa sering terjadi di berbagai wilayah, namun regulasi atau intervensi dari pemerintah tampak lemah.
Baca juga:
Ironi Pendidikan di Tasikmalaya, Kelas Nyaris Runtuh
Apakah keselamatan peternak kecil dan investasinya tidak cukup penting untuk diawasi secara serius?
Peternakan rakyat adalah tulang punggung produksi ayam pedaging nasional. Namun, tanpa dukungan dari sisi infrastruktur dan mitigasi risiko, mereka terus-menerus dibiarkan beroperasi di bawah bayang-bayang bahaya.
Penulis: Viz
Editor: Fin
Baca juga:
Bondowoso Kekeringan, Warga Hidup dari 10 Liter Air
“Kebakaran hebat melalap peternakan ayam di Boja, Kendal. Api cepat menjalar dan menghanguskan 20.000 ekor ayam, memunculkan pertanyaan soal standar keamanan instalasi listrik di peternakan rakyat.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #KebakaranPeternakan #PeternakRakyat #KeamananListrikDesa

