GalaPos ID, Kota Padang.
Banjir yang melanda Kota Padang pada Jumat, 28 November 2025, menjadi bencana hidrometeorologi dengan dampak terparah. Wali Kota Padang, Fadly Amran, memperkirakan total kerugian sementara sudah menembus lebih dari ratusan miliar rupiah.
Bagaimana banjir di Padang menimbulkan kerusakan ratusan miliar rupiah dan memutus enam jembatan vital?
"Banjir melanda Kota Padang pada 28 November 2025, menimbulkan kerusakan infrastruktur hingga ratusan miliar rupiah dan menimbulkan krisis air bersih serta pangan bagi warga terdampak."
Baca juga:
- For-JAK: Bantuan Tersendat, Pemerintah Harus Turun Tangan Cepat
- PPTIM Galang Donasi dan Minta Pemerintah Percepat Penanganan
- Listrik, BBM, dan Logistik Jadi Fokus Utama Tanggap Darurat Sumatra
Gala Poin:
1. Enam jembatan terdampak, empat putus total, kerusakan infrastruktur diperkirakan Rp202,8 miliar.
2. Fasilitas air bersih lumpuh, banyak wilayah belum dapat suplai PDAM.
3. Warga terdampak membutuhkan makanan, air bersih, obat-obatan, dan tenda.
“Cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi ini, termasuk korban jiwa dan kerusakan lainnya,” kata Fadly dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 November 2025.
Kerusakan terbesar terjadi pada Jembatan Gunung Nago yang menghubungkan Kecamatan Pauh dan Lubuk Kilangan, dengan nilai kerugian mencapai Rp45 miliar. Jembatan Kalawi Limau Manis juga putus total, menimbulkan kerugian sekitar Rp35 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Padang, Hendri Zulviton, melaporkan enam jembatan terdampak banjir: empat putus total dan dua rusak berat. Secara keseluruhan, kerusakan jembatan ditaksir mencapai Rp127 miliar. Selain itu, bendungan, intake air, jalan, dan tebing di sejumlah titik juga rusak berat.
“Jalan di Batu Busuk putus total,” ungkap Hendri.
Baca juga:
Puluhan Ribu Mengungsi, Sumbar Masih Tangani Kerusakan Besar
Fasilitas air bersih PDAM juga terdampak parah. Sebanyak 10 intake rusak berat, pipa distribusi putus, dan pompa air baku terendam banjir. Akibatnya, banyak wilayah belum mendapatkan suplai air bersih, termasuk Koto Tangah, Lubuk Begalung, Kuranji, dan sekitarnya.
Warga Air Dingin di Koto Tangah bahkan mengalami krisis air bersih, termasuk mereka yang mengungsi ke pos-pos evakuasi.
BPBD menyebut proses pendataan kerusakan masih terus berjalan. Selain kebutuhan air bersih, warga terdampak juga membutuhkan suplai makanan, susu formula, tenda, selimut, obat-obatan, vitamin, tenaga kesehatan, dan bahan pokok.
Kota Padang mengalami banjir parah pada Jumat, 28 November 2025. Wali Kota Fadly Amran menyampaikan hingga Sabtu, 29 November 2025, nilai kerusakan infrastruktur tercatat mencapai Rp202,8 miliar.
Kerusakan paling besar terjadi pada Jembatan Gunung Nago, penghubung Kecamatan Pauh dan Lubuk Kilangan, dengan kerugian Rp45 miliar. Jembatan Kalawi Limau Manis juga putus, menimbulkan kerugian sekitar Rp35 miliar.
Baca juga:
Pemulihan Infrastruktur Sumatra Dikebut, Jalur Putus Jadi Fokus Utama
"Banjir di Kota Padang menyebabkan enam jembatan rusak, fasilitas PDAM lumpuh, dan kebutuhan air bersih serta pangan mendesak bagi warga. Kerugian diperkirakan mencapai Rp202,8 miliar. Baca berita ini sampai tuntas untuk mengetahui kondisi terkini dan bantuan yang dibutuhkan warga."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #BanjirPadang #KrisisAirBersih #PadangTerkepung
.jpeg)
