GalaPos ID, Jakarta.
Mie instan kerap dijadikan pengganjal lapar yang cepat dan nikmat. Bahkan, bagi sebagian orang, mie instan sudah seperti makanan pokok karena mudah diolah dan rasanya menggoda. Namun, pakar kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan justru membawa dampak negatif serius bagi tubuh.
Mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan otak.
"Suka makan mie instan setiap hari? Waspadalah! Makanan praktis ini ternyata menyimpan bahaya kesehatan yang serius jika dikonsumsi berlebihan."
Baca juga:
- Dari Crazy Rich ke Narapidana, Lelang Aset Doni Salmanan Capai Rp9,8 M
- Skema Baru Haji Belum Dipahami, DPR Minta Sosialisasi Masif
- Mobil Dinas Batu Bara Kecelakaan, Polisi dan Kominfo Beda Cerita
Gala Poin:
1. Mie instan sulit dicerna dan mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu pencernaan dan metabolisme tubuh.
2. Konsumsi mie instan berlebihan meningkatkan risiko sindrom metabolik, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
3. Paparan bahan kimia dari mie instan bisa merusak hati, ginjal, dan fungsi otak, sehingga konsumsi perlu dibatasi.
Berikut ini beberapa alasan mengapa mie instan kurang baik untuk kesehatan:
Sulit Dicerna Tubuh
Menurut pakar kesehatan, mie instan termasuk makanan yang paling sulit dicerna. Proses pengolahannya memakan waktu lama dalam sistem pencernaan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
Konsumsi jangka panjang dapat membuat tubuh terpapar bahan kimia berbahaya seperti hidrokasinol dan t-butil hidrokuardon, yang tergolong bahan pengawet.
"Bahan ini bisa memicu gangguan pencernaan dan diare serta kekacauan produksi insulin dan kadar gula darah," jelas sumber pakar kesehatan.
Baca juga:
Cutter Jadi Senjata Maut, Kisah Istri Potong Organ Intim Suami
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi mie instan berkaitan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik.
Kondisi ini bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan stroke—penyebab utama kematian dini di banyak negara.
Kandungan Garam Tinggi
Rasa mie instan yang gurih ternyata berasal dari kandungan garam yang sangat tinggi. Sebuah studi dalam American Journal of Hypertension (2014) menyatakan konsumsi garam berlebih meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya memicu kematian dini akibat penyakit jantung, pembuluh darah, dan ginjal.
Memicu Obesitas
Mie instan cenderung tidak membuat kenyang lama, sehingga memicu keinginan makan berlebih. "Asupan kalori yang berlebihan ini berpotensi meningkatkan berat badan dan obesitas," kata pakar kesehatan.
Membahayakan Hati dan Ginjal
Paparan bahan kimia dalam mie instan juga dapat merusak fungsi hati yang berperan menetralisir racun. Selain itu, kandungan garam yang tinggi meningkatkan risiko batu ginjal, penyakit yang menyakitkan dan dapat menurunkan fungsi ginjal secara signifikan.
Kerusakan Otak
Tidak hanya organ pencernaan dan jantung, bahan kimia dalam mie instan dapat merusak sel dan jaringan otak. Hal ini berpotensi menurunkan fungsi kognitif, daya ingat, dan kemampuan otak lainnya.
Dengan fakta-fakta tersebut, pakar kesehatan menegaskan pentingnya membatasi konsumsi mie instan demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Baca juga:
Tiris dan Krucil Siap Gantikan Bromo dalam Festival Tujuh Danau 2025
"Mie instan sering menjadi pilihan praktis dan nikmat, bahkan bagi sebagian orang sebagai makanan pokok. Namun, di balik kelezatannya, mie instan menyimpan berbagai risiko kesehatan serius mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan otak. Simak ulasan lengkapnya dari pakar kesehatan."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #MieInstan #Kesehatan #PolaMakanSehat
.jpeg)
.jpg)