Misteri Mimpi, Fenomena yang Terjadi Saat Manusia Terlelap

GalaPos ID, Jakarta.
Bagi sebagian orang, mimpi adalah hiburan alam bawah sadar. Namun bagi sebagian lainnya, mimpi justru menyimpan ketakutan yang membuat tidur terasa berat.
Meskipun dialami hampir setiap malam, mimpi masih menjadi fenomena yang menyisakan banyak pertanyaan.

"Mengapa manusia bermimpi, tetapi jarang memahaminya? Fakta-fakta berikut membuka tabir misteri mimpi yang selama ini belum pernah Anda sadari."

Baca juga:

• LCI Disebut Game Changer, DPR Ingatkan Risiko Impor Nafta dan LPG
• Nuklir Iran dan Diplomasi yang Diputus di Ujung Senjata
• Momen Duka Hari Kesembilan, Balita Longsor Majenang Ditemukan

Gala Poin:
1. Mimpi paling banyak terjadi pada pagi hari saat tubuh memasuki fase REM.
2. Otot manusia lumpuh saat bermimpi untuk mencegah tubuh bergerak mengikuti mimpi.
3. Stres, obat-obatan, dan aktivitas harian sangat memengaruhi isi mimpi.

Penelitian menunjukkan mimpi lebih sering muncul pada pagi hari ketika tubuh memasuki fase tidur Rapid Eye Movement (REM). Itulah sebabnya banyak orang merasa mimpi terjadi sangat singkat, lalu terbangun karena hari telah pagi.

Namun, pada malam hari, mimpi jarang muncul karena tubuh belum tentu berada pada fase REM yang sama.

Durasi mimpi pun sebenarnya tidak panjang. Dalam satu siklus tidur, mimpi rata-rata hanya berlangsung 90–120 menit. Setelah fase itu, manusia kembali tidur biasa tanpa pengalaman mimpi, meskipun sebagian orang bisa mengalami mimpi susulan.

Fenomena yang paling jarang disadari adalah kelumpuhan otot saat bermimpi. Pada fase REM, tubuh mematikan sebagian pergerakan otot agar manusia tidak bertindak sesuai mimpi—seperti berjalan atau melakukan aktivitas berbahaya.

Baca juga:
Pijat Bayi: Antara Tradisi, Sains, dan Peran Kritis Orang Tua

Secara visual, mimpi sering muncul dalam bentuk gambar menyerupai film. Namun yang jarang disadari: mimpi kebanyakan tampil hitam-putih, bukan berwarna. Akibatnya, banyak mimpi sulit diingat karena hanya berupa fragmen visual yang samar.

Wajah-wajah asing yang muncul dalam mimpi juga seringkali bukan acak. Penelitian dari Stanford University mengungkapkan bahwa wajah tersebut sebenarnya familiar—sering terlihat di televisi, video, atau pernah ditemui meski sekilas.

Selain itu, isi mimpi sangat dipengaruhi apa yang dipikirkan sepanjang hari. Ketakutan, trauma, atau stres dapat menjadi pemicu mimpi buruk. Sebaliknya, suasana hati yang gembira dapat menghadirkan mimpi yang menyenangkan.

Obat-obatan tertentu bahkan bisa memicu mimpi buruk, terutama ketika seseorang sedang sakit. Hal ini menyebabkan munculnya mimpi aneh seperti kondisi tubuh yang semakin parah atau situasi mengancam lainnya.

Mimpi yang kembali berulang juga umum terjadi, terutama pada anak-anak. Tema yang muncul biasanya serupa: monster, ketinggian, atau tertabrak sesuatu. Karena itu, anak-anak lebih rentan mengalami mimpi buruk dibanding orang dewasa.

Fenomena lain yang cukup dikenal adalah sleep paralysis, kondisi ketika seseorang sadar tetapi tidak dapat bergerak. Biasanya keadaan ini disertai mimpi buruk yang menimbulkan sensasi terjebak atau sulit bernapas.

Meski hanya terjadi dalam hitungan menit, mimpi dapat memengaruhi suasana hati ketika bangun. Mimpi indah membuat akhir tidur terasa baik, tetapi mimpi buruk dapat meninggalkan perasaan tidak nyaman sepanjang hari.

Baca juga:
Kesiapan Militer dan Diplomasi Nuklir Iran di Tengah Tekanan Internasional

Dengan berbagai fakta tersebut, mimpi tetap menjadi misteri yang menarik. Banyak hal terjadi saat manusia terlelap, tetapi tidak semuanya bisa dipahami sepenuhnya.

Mimpi bisa terjadi pada siapa saja, bahkan dewan pun juga bisa bermimpi. Mimpi yang muncul sering kali apa yang kita inginkan atau malah ditakuti. Oleh karena itu beberapa orang sering takut atau trauma untuk tidur dan bermimpi.

 

Baca juga:
Minta Warga Patuh Zona Merah, Khofifah Pastikan Penanganan Cepat Erupsi Semeru

"Berbagai fakta ilmiah dan fenomena langka seputar mimpi yang jarang diketahui publik—mulai dari mimpi hitam putih, otot yang lumpuh saat tidur, hingga pengaruh stres dan obat-obatan."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #REMsleep #Misteri #Tidur