Kisah Tragis di Balik Nyeri Sendi

GalaPos ID, Jakarta.
Saat sistem pertahanan tubuh kehilangan akal sehat, ia bisa menjadi musuh utama. Rematik, atau rheumatoid arthritis, adalah contoh nyata bagaimana sistem imun bisa menyerang jaringan sehat, terutama sendi, dan melumpuhkan pengidapnya secara perlahan.
Bagaimana penyakit ini berkembang diam-diam dan apa yang bisa dilakukan masyarakat?

Rematik: Musuh Dalam Tubuh yang Diam-Diam Melumpuhkan

“Apa jadinya jika tubuh Anda salah mengenali dirinya sendiri dan mulai menyerang? Bagi jutaan penderita rematik, ini bukan fiksi medis—ini kenyataan pahit setiap hari.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Rematik adalah penyakit autoimun yang bisa menyerang berbagai bagian tubuh, terutama sendi kecil hingga besar.
2. Gejala-gejalanya bisa meniru penyakit lain, membuat diagnosis dini menjadi tantangan.
3. Pengobatan hanya bersifat mengendalikan, bukan menyembuhkan sepenuhnya.


“Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila disentuh,” tulis keterangan medis. Menariknya, nyeri ini bersifat simetris—menyerang kedua sisi tubuh, meskipun tingkat keparahannya bisa berbeda.

Tak hanya nyeri, gejala lain yang muncul adalah benjolan kecil di bawah kulit, penumpukan cairan di sendi, hingga kesemutan yang mengganggu aktivitas harian.

Kista Baker, misalnya, bisa muncul di belakang lutut dan menjalar ke betis, menyerupai tumor kecil.

Diagnosis dini menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga:
Petrokum Diujicoba: Tikus Mati, Panen Padi Selamat? 


Dokter harus melakukan analisis darah, rontgen, dan pemeriksaan cairan sendi guna memastikan bahwa penyebab nyeri bukan berasal dari asam urat atau infeksi biasa.

Pengobatan: Mengontrol, Bukan Menyembuhkan
Hingga kini, belum ada terapi yang mampu menyembuhkan rematik. Pengobatan yang ada bersifat mengontrol gejala, memperlambat kerusakan sendi, dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Obat-obatan seperti ibuprofen, steroid, hingga DMARDs menjadi pilihan utama. Namun, bila obat tak lagi efektif, tindakan operasi bisa menjadi pilihan.

“Fusi sendi adalah sebuah operasi penyatuan sendi untuk menstabilkan atau meluruskan sendi kembali seperti sebelumnya,” tulis keterangan tersebut.

Musuh Diam-Diam Bernama Rematik

Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang penyakit ini masih rendah.

Banyak yang menganggap nyeri sendi adalah bagian dari penuaan atau aktivitas fisik, padahal bisa jadi itu sinyal dari penyakit autoimun serius.

Langkah sederhana seperti istirahat cukup, olahraga teratur, dan konsultasi ke spesialis reumatologi bisa menjadi investasi besar bagi kesehatan jangka panjang.


Baca juga:
UMKM Kuliner Palembang Kini Punya Katalog AR

Disclaimer
Informasi yang disajikan di sini disediakan hanya untuk tujuan pengetahuan umum dan informasi edukatif. Konten ini bukan merupakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengganti konsultasi profesional dengan tenaga kesehatan yang berlisensi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait kondisi kesehatan, gejala, atau perawatan medis tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional. Jangan pernah mengabaikan saran medis profesional atau menunda pencarian bantuan medis berdasarkan informasi yang Anda baca di sini.
Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang disediakan dalam konten ini.

 

Baca juga:
Komitmen Diuji, Perang Prabowo pada Korupsi dan Mafia Tambang

“Peradangan sendi akibat rematik bisa membuat aktivitas sederhana jadi menyakitkan. Bagaimana penyakit ini berkembang diam-diam dan apa yang bisa dilakukan masyarakat?”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #KenaliRematik #AutoimunAwareness #HidupBebasNyeri

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال