GalaPos ID, Sumsel.
Upaya mengenalkan kue basah khas Palembang kini memasuki era baru.
Berbekal teknologi Augmented Reality (AR), tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sriwijaya (Unsri) meluncurkan katalog digital interaktif yang dirancang khusus untuk memperkuat identitas merek pelaku UMKM kuliner.
Kue basah khas Palembang kini tampil lebih modern melalui teknologi Augmented Reality.
“Saat sebagian besar pelaku usaha kecil masih berkutat pada strategi pemasaran konvensional, UMKM di Palembang mengambil langkah berani: memperkenalkan jajanan tradisional dengan teknologi canggih berbasis Augmented Reality.”
Baca juga:
- Melonjak, Kasus HIV AIDS di Gorontalo Tembus Ribuan
- Dari Ubud ke Dunia, Sakralnya Pelebon Cokorda Istri
- Benarkah TPAS Basirih Sudah Aman dari Limbah Lindi?
Gala Poin:
1. Universitas Sriwijaya meluncurkan katalog digital interaktif berbasis AR untuk bantu UMKM kuliner Palembang naik kelas.
2. Program ini melibatkan pelatihan fotografi produk dan penggunaan teknologi digital dalam branding kue basah tradisional.
3. Pelaku UMKM menyambut baik inovasi ini sebagai langkah konkret menuju pasar yang lebih luas dan modern.
Program ini merupakan bagian dari BIMA KemendiktiSaintek dalam skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Digagas oleh Aulia Utami Putri, bersama Katriza Imania, dan Annisa Rahmawati, kegiatan ini juga didukung oleh enam mahasiswa Unsri.
Teknologi Bertemu Tradisi
Peluncuran katalog digital ini berlangsung pada Jumat, 5 September 2025, dan diikuti oleh 20 peserta, termasuk pelaku usaha lokal seperti Yus Elisa atau Bunda Rayya, Ketua Aspenku Sumsel sekaligus pemilik usaha kue basah Palembang.
Baca juga:
FIFA Matchday di Surabaya, Semangat Timnas vs Minimnya Transparansi
Dalam kegiatan tersebut, peserta tak hanya dikenalkan pada konsep katalog digital, tetapi juga dibekali dengan pelatihan fotografi produk, dengan narasumber Harry Yogsunandar, serta praktik langsung penggunaan teknologi AR.
Katalog digital ini langsung dapat dicoba oleh peserta di lokasi acara. Selain itu, tim Unsri turut menyerahkan perangkat inovasi sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap mitra usaha.
“Inovasi ini membantu UMKM lebih dikenal konsumen, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujar Aulia Utami Putri kepada wartawan.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan AR, tetapi sekaligus memperkuat kapasitas pelaku UMKM dalam memasarkan produknya melalui visual yang menarik.
"Kita juga tadi buat agenda pelatihan foto untuk produk UMKM yang dijualkan, semoga semua ini bermanfaat," ungkap Aulia.
UMKM Menerima Tantangan Digital
Salah satu peserta, Bunda Rayya, menyambut positif inisiatif tersebut. Menurutnya, penggunaan teknologi dalam promosi produk tradisional membuka peluang pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Kami sangat terbantu, apalagi teknologi ini membuat kue basah Palembang terlihat lebih menarik,” katanya.
Langkah ini dianggap sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan pelaku usaha dalam menjawab tantangan industri kuliner lokal yang semakin kompetitif.
"Dengan dukungan teknologi digital. Program yang baik ini saya harapkan bisa menjadi contoh sinergi berkelanjutan antara kampus, pelaku usaha, dan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi lokal berbasis inovasi," tutup Bunda Rayya.
Baca juga:
Santri Tumbang Massal, Ada Apa di Pesantren Baitul Qur’an?
“Kue basah khas Palembang kini tampil lebih modern melalui teknologi Augmented Reality. Universitas Sriwijaya mengenalkan katalog digital interaktif untuk bantu UMKM kuliner naik kelas. Apakah ini bisa menjadi model pemberdayaan UMKM ke depan?”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #UMKM #KatalogDigitalAR #InovasiKulinerLokal