Petrokum Diujicoba: Tikus Mati, Panen Padi Selamat?

GalaPos ID, Sumbar.
Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pertanian melakukan demonstrasi penggunaan obat pembasmi hama tikus pada Kamis, 4 September 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di lahan persawahan Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, wilayah yang kini terdampak parah akibat serangan hama tikus.

Solok Darurat Hama Tikus: Aksi Cepat atau Penanganan Setengah Hati?

“Tikus Menyerbu, Panen Menyusut – Solok Bertarung dengan Hama, Tapi Apakah Cukup dengan Obat?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Hama tikus telah menyebabkan penurunan produksi pertanian hampir di seluruh wilayah Kabupaten Solok.
2. Pemerintah memperkenalkan Petrokum sebagai solusi cepat, namun belum disertai strategi jangka panjang yang menyeluruh.
3. Komitmen pembasmian secara masif diumumkan, tetapi masih ada keraguan publik mengenai efektivitas dan keberlanjutannya.


Bupati Solok, Jon Firman Pandu, turut hadir di tengah sawah, menyaksikan langsung kondisi memprihatinkan yang dialami petani.

Ia mengakui bahwa serangan hama tikus telah menyebabkan penurunan produksi hampir merata di Kabupaten Solok.

“Saat ini, hampir merata area persawahan di Kabupaten Solok, khususnya di Nagari Talang, mengalami penurunan hasil produksi akibat serangan hama tersebut,” ujarnya.

Langkah cepat diambil dengan memperkenalkan Petrokum, rodentisida berbentuk umpan padat mengandung brodifakum 0,005%, yang disebut-sebut efektif dan aman jika digunakan sesuai petunjuk teknis.

Baca juga:
FIFA Matchday di Surabaya, Semangat Timnas vs Minimnya Transparansi

Namun, langkah ini menuai tanda tanya: apakah penggunaan bahan kimia semata cukup untuk menyelesaikan masalah pertanian yang sistemik?

Serangan Tikus: Gejala atau Akar Masalah?
Ketergantungan pada solusi instan kerap menutupi persoalan mendasar: minimnya sistem monitoring hama, kurangnya edukasi petani, dan degradasi ekosistem pertanian.

Jika solusi jangka panjang tidak dirancang, penggunaan rodentisida hanya akan menjadi "tambal sulam" di tengah badai.

Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Solok mengklaim serius dan berkomitmen penuh.

“Kita ingin membasmi hama tikus untuk membantu peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Solok. Mendengar banyak laporan dari masyarakat, maka kami ingin terjun langsung melihat kondisi di lapangan dan mencarikan solusi atas permasalahan ini,” tegas Bupati Jon Firman Pandu.

Pemerintah Kabupaten Solok menggencarkan aksi pemberantasan hama tikus di Nagari Talang. Namun, benarkah ini solusi jangka panjang atau sekadar reaksi sesaat terhadap krisis pertanian?

Jalan Panjang Pemulihan Pertanian
Rencana ke depan, menurut Bupati, pembasmian tikus akan dilakukan secara lebih masif dan berkelanjutan.

Namun tidak disebutkan strategi pendamping lainnya seperti rehabilitasi lahan, pelatihan petani, atau kolaborasi riset dengan perguruan tinggi pertanian.

Sementara itu, petani terus bergelut dengan kenyataan pahit: hasil panen menurun, biaya produksi meningkat, dan ketergantungan terhadap bantuan pemerintah makin tinggi.

 

Baca juga:
Polisi Terima Ulos dari Keluarga Jasa Sinaga

“Serangan hama tikus membuat petani di Solok terpuruk. Pemerintah turun tangan dengan obat rodentisida, tetapi muncul pertanyaan: di mana strategi jangka panjang?

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PertanianSolok #DaruratHamaTikus #SolusiPetani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال