Chromebook Sekolah? Belajar Digital Tanpa Internet

GalaPos ID, Jakarta.
Sejak 2020, lebih dari 1,2 juta unit Chromebook telah dikirimkan ke 80.000 sekolah di seluruh Indonesia melalui program digitalisasi pendidikan nasional. Investasi senilai Rp 9,9 triliun ini ditujukan untuk memperkuat akses teknologi dalam dunia pendidikan.
Namun, realita di lapangan menunjukkan banyak perangkat yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). 

1,2 juta Chromebook di sekolah belum optimal digunakan, terutama karena keterbatasan akses internet di daerah 3T

“Chromebook di sekolah-sekolah Indonesia masih banyak yang menganggur. Kipin Classroom mengubahnya menjadi alat belajar harian tanpa perlu internet. Bagaimana caranya?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Kipin Classroom memungkinkan Chromebook digunakan maksimal tanpa koneksi internet.
2. Sekolah di daerah 3T kini bisa belajar digital setara dengan kota besar.
3. Kipin mendorong dukungan kebijakan dan pendanaan untuk adopsi lebih luas.


Kendala utama yang dihadapi sekolah-sekolah tersebut adalah keterbatasan akses internet dan sistem operasi Chromebook yang tertutup.

Menjawab tantangan ini, Kipin memperkenalkan Kipin Classroom sebagai solusi praktis dan efektif.

Kipin Classroom adalah server lokal hybrid yang dirancang khusus untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah.

Baca juga:
Pasutri Tertangkap Bawa Sabu di Batu Bara

Dengan konten lebih dari 5.000 buku pelajaran, 2.000 video edukatif, 50.000 soal latihan, serta ribuan materi literasi dan aktivitas siswa, Kipin Classroom dapat diakses sepenuhnya tanpa koneksi internet.

“Dengan Kipin Classroom, perangkat Chromebook yang sebelumnya terbatas penggunaannya kini dapat dimanfaatkan aktif setiap hari dalam kegiatan belajar mengajar,” ujar Santoso Suratso, CEO Kipin.id dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa, 15 Juli 2025.

Beberapa sekolah telah membuktikan efektivitas solusi ini, seperti SMP Negeri 2 Serawai di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan SD Naskat Namaar di Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara.

Chromebook & Kipin, Duet Cerdas di Sekolah 3T

Di sekolah-sekolah ini, Chromebook kini digunakan aktif untuk asesmen digital dan pembelajaran harian, didukung sepenuhnya oleh server Kipin Classroom.

Integrasi Chromebook dan Kipin Classroom membawa sejumlah manfaat besar:
Optimalisasi perangkat: Chromebook digunakan untuk membaca buku, menonton video edukatif, dan ujian digital secara offline.

Efisiensi anggaran: Mengurangi kebutuhan buku cetak, kertas ujian, serta biaya kuota internet bulanan.

Akses aman: Semua konten tersimpan di jaringan lokal sekolah, bebas dari konten negatif.

Baca juga:
BMRI dan Ambisi Dominasi Perbankan Nasional

Pemerataan digitalisasi: Sekolah di daerah tanpa internet bisa tetap menjalankan pembelajaran digital yang setara.

Kipin juga mendorong lembaga pendidikan dan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi pemanfaatan Chromebook yang telah tersedia. Kipin mengajak integrasi Kipin Classroom sebagai pelengkap perangkat digital di sekolah, serta menyarankan agar pendanaan dari BOS, APBD, maupun APBN dapat digunakan untuk memperluas adopsi solusi ini, khususnya di daerah 3T.

Transformasi digital pendidikan tidak hanya soal penyediaan perangkat. Sistem pendukung seperti Kipin Classroom menjadi penentu utama dalam memastikan pemerataan dan efektivitas pendidikan berbasis teknologi di seluruh Indonesia.

 

Baca juga:
Tantangan di Balik Pertumbuhan Ekonomi Syariah

“Kipin hadir sebagai solusi nyata untuk mengaktifkan potensi Chromebook di sekolah-sekolah, bahkan di wilayah tanpa internet. Dengan Kipin Classroom, perangkat digital tak lagi menganggur—belajar, ujian, dan akses materi bisa berjalan lancar tanpa koneksi daring.”

#DigitalisasiSekolah #ChromebookUntukPendidikan #KipinClassroom #BelajarTanpaInternet #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia