Waspada! Kartu Nusuk, Dokumen Penting Ibadah Haji 2025

GalaPos ID, Madinah.
Meskipun paspor tetap menjadi dokumen penting bagi setiap warga negara Indonesia yang berpergian ke luar negeri, bagi jemaah haji 2025, ada satu kartu yang perannya lebih krusial: Kartu Nusuk.
Dengan Kartu Nusuk, diharapkan proses ibadah haji menjadi lebih tertib, aman, dan efisien bagi seluruh jemaah.

Cuaca Panas Ekstrem di Tanah Suci, Kartu Identitas Jadi Kunci Ibadah Haji 2025

 

“Paspor sudah lama dikenal sebagai dokumen wajib saat berpergian ke luar negeri. Namun, bagi jemaah haji 2025, ada satu kartu yang jauh lebih penting: Kartu Nusuk. Tanpa kartu ini, perjalanan ibadah mereka bisa terhambat.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Kartu Nusuk lebih penting daripada paspor karena menjadi identitas utama yang memungkinkan jemaah untuk melaksanakan ibadah haji dengan lancar.
2. Tanpa Kartu Nusuk, jemaah tidak bisa memasuki Makkah dan mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
3. Proses penggantian kartu yang hilang cukup rumit, memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak dan bisa menghambat perjalanan ibadah jemaah.


Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sekaligus Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi, menekankan hal ini dalam rapat koordinasi bersama tim Daker Madinah di kantor Daker, pada Senin malam waktu setempat, 5 Mei 2025.

“Nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. Bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, 'lebih penting' daripada paspor,” ujar Muchlis.

Kartu Nusuk adalah identitas digital resmi yang diperkenalkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak 2024.

Baca juga:
Kritisi Kinerja, Anggota DPR Ini Usul Pembubaran DKPP

Berbahan PVC, kartu ini memuat foto jemaah, kode QR, dan nomor visa, serta berfungsi sebagai alat verifikasi untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.

Tanpa kartu ini, jemaah tidak akan diizinkan masuk ke Makkah dan tidak bisa mengikuti ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Semua layanan di Tanah Suci terintegrasi dengan kartu ini, membuatnya sangat vital untuk kelancaran ibadah haji.

Tanpa Kartu Nusuk, Jemaah Tak Bisa Masuk Makkah. Muchlis Hanafi: Kartu Nusuk Lebih Penting dari Paspor


Hingga Selasa pagi, 6 Mei 2025, Siskohat mencatat 86 kloter dengan total 33.475 jemaah telah tiba di Madinah.

Namun, masih ada lebih dari 400 kloter yang akan menyusul.

Kepadatan Madinah dan Masjid Nabawi membuat penggunaan Kartu Nusuk semakin penting, agar semua jemaah terverifikasi dengan baik dan bisa menikmati layanan haji dengan aman.

Setibanya di hotel, jemaah akan menerima Kartu Nusuk dalam waktu maksimal 1x24 jam. Proses distribusi kartu ini juga disertai pemotretan sebagai bukti serah terima.

Baca juga:
Pengganti PCO, Andreas Hugo: Harus Paham HAM dan Komunikatif

Muchlis pun mengingatkan jemaah untuk selalu mengalungkan kartu Nusuk ke leher mereka, agar mudah dikenali jika tersesat dan menghindari penolakan saat pemeriksaan.

Jika hilang, penggantian kartu cukup rumit dan memerlukan koordinasi dengan petugas hotel serta syarikah.

“Saya minta petugas terus edukasi jemaah. Ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. Karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor,” tegas Muchlis.

Baca juga:
Putra Menderita Tumor Ganas, Keluarga Butuh Uluran Tangan

Dengan kedatangan jemaah yang masih panjang dan sistem keamanan yang ketat, pemahaman dan kedisiplinan jemaah dalam menjaga kartu ini menjadi kunci utama.

Satu lembar kartu bisa menentukan kelancaran seluruh rangkaian ibadah mereka.


KYN

 

Baca juga:
PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Ilham Permana Soroti Dampak Impor

“Kartu Nusuk kini menjadi dokumen utama yang lebih penting daripada paspor bagi jemaah haji 2025. Tanpa kartu ini, jemaah tak dapat melaksanakan ibadah dengan lancar, bahkan tidak bisa memasuki Makkah atau Armuzna.”

#Haji2025 #KartuNusuk #IbadahHaji #LayananHaji #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia