KADIN 2025 Bentuk Tim Inklusif, Faizal Assegaf: Penguatan Daerah
GalaPos ID, Jakarta.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mulai memperkuat peran dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Perdana Bidang Penguatan Potensi Daerah (PPD), yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum K. Wirawan, Senin, 5 Mei 2025, di Jakarta.
“Potensi daerah bukan sekadar sumber daya—bagi KADIN, itu adalah aset strategis untuk mengukir kemakmuran nasional. Dalam rapat perdana bidang Penguatan Potensi Daerah, arah baru KADIN mulai tampak: kolaboratif, inklusif, dan terukur.”
Baca juga:
Gala Poin:
1. KADIN RI menegaskan tahun 2025 sebagai tahun aksi dengan program unggulan berbasis ekonomi daerah.
2. Faizal Assegaf mendorong konektivitas potensi lokal dengan peluang ekonomi global sebagai strategi pembangunan berkelanjutan.
3. Rapat perdana Bidang PPD menetapkan langkah konkret untuk penguatan ekonomi daerah melalui kolaborasi multisektor.
Rapat dihadiri oleh berbagai tokoh dari kalangan profesional, termasuk lima anggota Komite Tetap, penasihat senior Faizal Assegaf, Waketum Komisi Organisasi Taufan Eko N. T., serta perwakilan dari Kadin Institute Mulya Amri.
Dalam sambutannya, Wirawan menegaskan tahun 2025 sebagai tahun aksi.
Tiga program unggulan diluncurkan: LENTERA (Lele Entaskan Kemiskinan), Daur Emas (Daur Ulang Energi, Material, dan Sumber Daya), serta KADIN Goes To Regions termasuk ASEAN.
Baca juga:
Rekaman CCTV Pencurian Motor di Batu Bara, Polisi Buru Pelaku
Ketiganya berfokus pada penguatan sumber daya manusia dan potensi ekonomi daerah.
Faizal Assegaf: Aset Daerah Harus Jadi Sumber Kemakmuran
Faizal Assegaf, dalam penampilan perdananya dengan seragam resmi KADIN, menekankan pentingnya keterhubungan antara kekuatan lokal dan peluang global.
“Rakyat daerah adalah pemilik sejati atas lahan, gunung, tambang, hutan, dan laut. Tugas KADIN adalah menyambungkan aset tersebut agar menjadi sumber kemakmuran yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menyebut KADIN memiliki posisi strategis sebagai jembatan yang menghubungkan kekuatan lokal dengan kebijakan dan peluang ekonomi global.
Baca juga:
Kekerasan Seksual Anak di Makassar, Kemen PPPA Kawal Perlindungan Korban
Menurutnya, KADIN juga harus menjadi instrumen lobi kebijakan dan kajian strategis agar daerah bisa tampil sebagai aktor penting dalam peta geostrategis nasional maupun regional.
Struktur tim yang dibentuk Wirawan mencerminkan keberagaman dan semangat inklusif.
Komposisi tim mencakup tokoh politik, perwakilan buruh dan pengusaha seperti Raslina Rasyidin, kalangan ekonomi Islam dan pesantren melalui H.M. Syafig Saugi (keluarga PBNU), serta purnawirawan TNI, mantan diplomat, tenaga medis, dan profesional muda.
Baca juga:
Kritisi Kinerja, Anggota DPR Usul Pembubaran DKPP
Rapat ini menyepakati tiga langkah konkret:
1. Percepatan implementasi program prioritas dengan sinergi lintas komite dan mitra strategis.
2. Monitoring berbasis indikator kinerja utama (KPI), khususnya terkait pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.
Baca juga:
Pengganti PCO, Andreas Hugo: Harus Paham HAM dan Komunikatif
Penguatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan generasi muda guna menciptakan ekosistem ekonomi daerah yang berdaya saing.
Wirawan berharap sinergi ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia, tetapi juga meletakkan ekonomi kerakyatan sebagai fondasi pembangunan nasional yang lebih adil dan merata.
Baca juga:
Putra Menderita Tumor Ganas, Keluarga Butuh Uluran Tangan
“KADIN RI mulai menata ulang strategi penguatan ekonomi daerah lewat sinergi lintas sektor. Faizal Assegaf menyoroti pentingnya menjembatani potensi lokal dengan peluang global.”
#EkonomiDaerah #PotensiLokalGlobal #KADIN2025 #InklusiEkonomi #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia