GalaPos ID, Kepri.
Kepulauan Riau tengah mengupayakan reposisi besar dalam lanskap pariwisata Indonesia. Melalui peserta Miss Tourism Indonesia 2026, Ratna Uli Samosir, provinsi ini memperkenalkan visi pembangunan wisata yang lebih terarah, konkret, dan berkelanjutan.
Pilar tersebut meliputi kesehatan, MICE, bahari, ekowisata, serta sejarah dan religi. Artikel ini membedah potensi, arah, dan tantangan dari masing-masing pilar.
"Kepri menyiapkan strategi pariwisata paling terstruktur dalam beberapa tahun terakhir. Tapi mampukah cetak biru 30 destinasi benar-benar mengangkat daya saing provinsi kepulauan ini?"
Baca juga:
- Miss Tourism 2026, Kepri Bawa Konsep 30 Destinasi Unggulan
- BNPB Perbarui Data Korban: 770 Tewas, 463 Hilang
- Direksi Baru Garuda? Ini Rekam Jejak Kunduvara, Mills, dan Glenny
Gala Poin:
1. Kepri hadir di Miss Tourism Indonesia 2026 membawa lima pilar pariwisata strategis.
2. Pilar-pilar tersebut mencerminkan kekayaan bahari, sejarah, budaya, dan modernitas Kepri.
3. Keberhasilan strategi ini bergantung pada dukungan publik Kepulauan Riau.
Ratna membawa advokasi #RiseAndThriveNowAlways, sebuah seruan agar Kepri tidak lagi dipandang sebagai wilayah pinggiran. Visi tersebut didukung oleh kurasi 30 destinasi pariwisata yang disusun berdasarkan lima pilar strategis.
“Provinsi Kepulauan Riau adalah super destination yang menawarkan pengalaman wisata yang holistik dan tak terbatas,” tutur Ratna dalam keterangan resmi.
Membedah Lima Pilar: Dari Retreat Mewah hingga Situs Sejarah
Kelima pilar tersebut berfungsi sebagai kerangka kebijakan yang menyoroti kekayaan alam, budaya, modernitas, dan keberlanjutan Kepri.
Pilar Medical & Wellness Tourism menempatkan The Sanchaya, Lagoi Resort, dan fasilitas medis internasional sebagai fondasi wisata kesehatan kelas dunia.
Baca juga:
Ekspatriat Masuk Direksi Garuda, Gaji Direksi Dipotong
Pilar MICE & Modern memperlihatkan kesiapan Kepri sebagai pusat konvensi, teknologi, dan atraksi buatan, dengan Nongsa Digital Park dan Crystal Lagoon sebagai ikon.
Pilar Bahari dan Geopark menampilkan keelokan Pulau Bawah, Pulau Ranoh, Pantai Pelawan, Pantai Trikora, dan geosite Natuna.
Pilar Ekowisata dan Kearifan Lokal memprioritaskan keberlanjutan melalui Kampung Seni, Hutan Bakau Sebong, Telaga Biru, dan Kampung Tua Bakau Serip.
Terakhir, pilar Sejarah, Budaya, dan Religi menguatkan identitas Melayu melalui Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Vihara Avalokitesvara, dan Ex-Camp Vietnam.
![]() |
| Lewat Miss Tourism Indonesia 2026, Ratna Uli Samosir membawa advokasi #RiseAndThriveNowAlways untuk menegaskan Kepri sebagai super destination yang berdaya saing global. Foto: istimewa |
Misi yang Menuntut Dukungan Publik
Strategi besar ini membutuhkan keterlibatan masyarakat. Ratna menekankan bahwa potensi Kepri hanya dapat diwujudkan jika publik turut mendukung misi yang dibawanya ke panggung nasional.
Ajang Miss Tourism Indonesia 2026 dinilai menjadi momentum emas untuk memperkenalkan Kepri ke tingkat internasional.
Dengan menggabungkan pariwisata bahari, budaya, ekowisata, modernitas, dan wisata kesehatan, Kepri berupaya hadir sebagai destinasi komplit yang mampu bersaing di Asia Tenggara.
Baca juga:
Data Terbaru Bencana Sumbar: 196 Meninggal, Identifikasi Masih Berlanjut
"Menelusuri lima pilar utama pariwisata Kepulauan Riau yang dibawa Ratna Uli Samosir ke panggung nasional sebagai strategi memperkuat identitas wisata Kepri."
#WisataBahari #KepulauanRiau #IndonesiaTourism #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

