GalaPos ID, Sumbar.
Data terbaru dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar kembali menegaskan betapa masifnya dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat.
Hingga Rabu, 3 Desember 2025, pukul 08.00 WIB, jumlah korban jiwa yang terkonfirmasi meninggal mencapai 196 orang, sementara 217 lainnya masih dalam pencarian.
"Gelombang duka belum berhenti di Sumatera Barat. Di tengah upaya pencarian yang masih berlangsung, Tim DVI Polda Sumbar mengungkap fakta terbaru soal ratusan korban banjir dan longsor—membuka gambaran betapa besar skala bencana yang masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga yang menunggu kepastian."
Baca juga:
- Korban Hilang Capai 553, Pencarian Hadapi Lumpur Mengering
- Akses Aceh Tamiang Berangsur Pulih, Tantangan Lapangan Masih Berat
- Dampak Parah Banjir Padang, Enam Jembatan Rusak dan Krisis Air Bersih
Gala Poin:
1. Tim DVI Polda Sumbar melaporkan 196 korban meninggal dan 217 orang masih hilang akibat banjir dan longsor.
2. Sebanyak 170 korban telah berhasil diidentifikasi, sementara 26 lainnya belum dapat dikenali.
3. Tim juga menemukan potongan tubuh yang belum teridentifikasi, menegaskan beratnya proses pencarian dan identifikasi.
Meski operasi kemanusiaan terus digencarkan, laju temuan korban menunjukkan bahwa proses identifikasi menjadi tantangan tersendiri. Tim DVI mengungkap bahwa dari 196 korban meninggal, baru 170 korban yang berhasil diidentifikasi, terdiri dari 84 laki-laki dan 86 perempuan.
“Namun, masih terdapat 26 orang korban yang belum teridentifikasi dengan rincian 15 laki-laki dan 7 perempuan,” ujar Kasubdiddokpol Polda Sumbar, dr. Eka Purnama Sari, dalam keterangan resminya.
Sementara itu, data korban hilang menunjukkan kecenderungan meningkat. Sebanyak 217 orang belum ditemukan, dengan rincian 98 laki-laki dan 119 perempuan. Di tengah situasi yang belum stabil, tercatat 26 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Tak hanya jenazah utuh, temuan di lapangan juga memperlihatkan betapa ganasnya dampak bencana yang menerjang permukiman. Dr. Eka mengungkap bahwa tim turut menemukan beberapa potongan tubuh yang hingga kini belum teridentifikasi.
Baca juga:
Asal Gelondongan Kayu Misterius di Banjir Sumatra, Polisi Selidiki
“Selain jenazah utuh, juga terdapat beberapa potongan tubuh yang belum teridentifikasi, yaitu satu potongan paha, satu tungkai bawah, dan dua potongan kaki kanan,” katanya.
Kondisi ini menegaskan bahwa proses identifikasi bukan sekadar pencocokan data medis, melainkan proses panjang yang bergantung pada kondisi temuan di lapangan, dukungan keluarga, serta ketersediaan data pembanding.
Di tengah upaya yang masih berjalan, keluarga korban terus menunggu kepastian. Proses identifikasi adalah satu-satunya jalan untuk memberikan jawaban, sekaligus menutup kepedihan panjang akibat bencana yang menghantam tiba-tiba.
Namun hingga kini, kepastian itu masih tertahan oleh kompleksitas medan bencana dan terbatasnya data primer.
Dengan angka korban yang terus bertambah dan proses evakuasi yang belum tuntas, publik menaruh harapan besar agar pemerintah dan aparat penanganan bencana dapat bekerja lebih cepat, transparan, dan akurat dalam menyediakan informasi, demi menghormati hak keluarga korban atas kepastian dan keadilan.
Baca juga:
Novita Hardini: Papua Bisa Mandiri Tanpa Tambang, Asal Ekraf Diperkuat
"Tim DVI Polda Sumbar mengumumkan perkembangan terbaru identifikasi korban banjir dan longsor di Sumatera Barat. Hingga 3 Desember 2025, sebanyak 196 korban meninggal dan 217 masih hilang. Proses identifikasi terus berlangsung, termasuk terhadap potongan tubuh yang ditemukan di lokasi bencana."
#Bencana #Sumbar #DVI #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

.jpeg)