Korban Hilang Capai 553, Pencarian Hadapi Lumpur Mengering

GalaPos ID, Jakarta.
Di tengah upaya pemulihan akses di Aceh, kabar lebih pilu datang dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Hingga Selasa, 2 Desember 2025, tercatat 553 warga masih hilang akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pemulihan komunikasi mencapai 90 persen di Sumut dan Sumbar, tetapi Aceh masih tertinggal akibat gangguan listrik.

Menara Telekomunikasi Pulih 90 Persen, Aceh Paling Terdampak
BNPB percepat penanganan darurat: Distribusi logistik dan pembukaan jalur Medan–Aceh Tamiang terus digenjot untuk dukung warga terdampak, Selasa, 2 Desember 2025. Foto: istimewa.

"Ratusan warga masih hilang dan ribuan menara telekomunikasi lumpuh. Ketika publik menanti kepastian, bagaimana sebenarnya situasi pencarian dan pemulihan di lapangan?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. Basarnas mencatat 553 warga masih hilang dan 583 korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor.
2. K9 dikerahkan karena medan pencarian tertutup lumpur pekat dan kayu yang mulai mengering.
3. Pemulihan telekomunikasi melaju di Sumbar dan Sumut, tetapi Aceh masih terhambat oleh pemadaman listrik.


Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyebut data terakhir menunjukkan 583 korban telah ditemukan meninggal dunia.

“Untuk update data, memang terakhir tadi jam 10.00, bahwa total jumlah korban yang telah terevakuasi meninggal dunia ada 583 dan yang dilaporkan masih dalam pencarian ada 553 orang,” kata Syafii, Selasa, 2 Desember 2025.

Ia menjelaskan, pencarian korban kini dilakukan lebih intensif seiring mulai terbukanya sejumlah akses. Basarnas mengerahkan anjing pelacak K9 untuk mempercepat pencarian, terutama di wilayah yang tertutup lumpur pekat dan material kayu.

“Kemudian pencarian, karena memang sudah mulai terbuka, kita sudah menggunakan K9 untuk membantu,” ucapnya.

Baca juga:
Waspada! Dampak Negatif Konsumsi Mie Instan Terlalu Sering

Menurutnya, medan pencarian sangat berat karena material bencana telah mengering di beberapa titik, membuat korban sulit ditemukan.

“Ketika lumpur itu ketebalannya tersendiri, kemudian di dalamnya bercampur dengan kayu, dan mulai lumpur ini mengering, sehingga kita membutuhkan salah satunya adalah K9,” tutur Syafii.

Di sisi lain, pemulihan layanan telekomunikasi di Sumatra menunjukkan perkembangan signifikan. Laporan terbaru mencatat lebih dari 90 persen menara pemancar di Sumatra Utara dan Sumatra Barat telah kembali berfungsi. Namun Aceh masih tertinggal.

“Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.

Data per 1 Desember menunjukkan 2.804 menara mengalami gangguan, dengan Aceh sebagai wilayah paling terdampak—1.969 menara tidak berfungsi. Pemerintah menargetkan pemulihan signifikan dalam empat hari melalui kerja bersama operator, PLN, dan TNI.

Korban Hilang Capai 553, Pencarian Hadapi Lumpur Mengering
Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Terbuka: Alat berat terus bekerja menyingkirkan material demi pulihnya akses vital bagi warga, Selasa, 2 Desember 2025. Foto: istimewa

 

Pemerintah juga mengapresiasi operator seluler karena memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu untuk meringankan beban warga terdampak.

Menkomdigi Meutya Hafid mengimbau masyarakat agar hanya mengikuti sumber resmi dalam memperoleh informasi terkait bencana.

Rapat koordinasi pemulihan layanan komunikasi digelar di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan, dihadiri operator besar, lembaga penyiaran publik, dan pemerintah daerah.

 

 

Baca juga:
Diet Lacto-Vegetarian: Antara Etika, Lingkungan, dan Kesehatan

"Basarnas mencatat 553 warga masih hilang akibat banjir bandang dan longsor di Sumatra. Pemulihan komunikasi mencapai 90 persen di Sumut dan Sumbar, tetapi Aceh masih tertinggal akibat gangguan listrik."

#Bencana #Sumatra #Basarnas #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال