GalaPos ID, Sumatra.
Di tengah meningkatnya kebutuhan bantuan logistik, BNPB menegaskan bahwa distribusi udara dan darat masih menghadapi tantangan besar. Cuaca buruk di beberapa titik perbukitan membuat pesawat pembawa logistik harus menunggu hingga kondisi aman untuk terbang.
"Distribusi logistik di tengah cuaca buruk memunculkan dilema baru: bagaimana memastikan bantuan tiba saat kondisi udara dan darat terus berubah-ubah?"
Baca juga:
- BNPB Perbarui Data Korban: 770 Tewas, 463 Hilang
- Direksi Baru Garuda? Ini Rekam Jejak Kunduvara, Mills, dan Glenny
- Ekspatriat Masuk Direksi Garuda, Gaji Direksi Dipotong
Gala Poin:
1. Distribusi logistik udara terhambat cuaca buruk, terutama di kawasan perbukitan.
2. BNPB telah melakukan 21 sortie udara dengan total 16 ton logistik.
3. Akses darat Aceh–Sumut mulai membaik tetapi masih terbatas di beberapa titik.
BNPB mengungkapkan bahwa hingga 3 Desember, penerbangan bantuan ke Sumatera Utara telah mencapai 21 sortie dengan total 16 ton muatan logistik. Distribusi dilakukan ke wilayah seperti Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal sebelum diteruskan ke kabupaten dan kota lain.
“Bentuk operasi modifikasi cuaca masih terus kita lakukan, untuk memastikan bahwa distribusi melalui jalur udara itu tidak terganggu oleh cuaca buruk,” kata Abdul Muhari, dalam konferensi pers Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa awan tebal di kawasan perbukitan kerap menghalangi operasional penerbangan sehingga keselamatan menjadi prioritas utama.
Baca juga:
Data Terbaru Bencana Sumbar: 196 Meninggal, Identifikasi Masih Berlanjut
Sementara itu, kondisi akses darat di Aceh menunjukkan perbaikan bertahap. Jalur Aceh Utara–Aceh Timur dinyatakan dapat dilalui meskipun masih terdapat genangan. Rute Aceh Utara–Bener Meriah hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Sementara Aceh Tamiang–Langkat mulai normal dan sudah dapat dilalui truk logistik maupun kendaraan BBM.
BNPB menyebut bahwa pembukaan akses darat mendapatkan dukungan penuh dari TNI–Polri yang berada di lapangan.
Namun, kebutuhan masyarakat terus bertambah sehingga efektivitas distribusi menjadi krusial di tengah situasi yang masih berubah-ubah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa Posko Terpadu masih melakukan penyisiran data korban.
“Untuk Provinsi Aceh per hari ini, korban meninggal sebanyak 277 jiwa, sementara 193 orang masih hilang,” ujar Abdul dalam keterangan yang diterima GalaPos ID melalui YouTube BNPB, Rabu, 3 Desember 2025.
BNPB juga merinci angka korban di provinsi lain. Abdul menyampaikan bahwa di Sumatera Utara telah ditemukan 299 korban meninggal, sementara 159 orang masih dalam pencarian. Sementara itu, di Sumatera Barat tercatat 194 korban meninggal dan 111 orang hilang.
Dengan demikian, total korban meninggal yang sudah tervalidasi sebanyak 770 jiwa, dan 463 orang masih hilang.sada
Baca juga:
Tim Khusus Polri Selidiki Asal Kayu di Tengah Bencana Mematikan
"BNPB menjelaskan tantangan distribusi logistik di Aceh dan Sumatera Utara, terutama akibat cuaca buruk dan akses darat yang masih terbatas. Operasi modifikasi cuaca digencarkan untuk memastikan bantuan tidak terhambat."
#Bencana #ModifikasiCuaca #Sumatra #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
