GalaPos ID, Lumajang.
Puluhan rumah di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, rata dengan tanah setelah awan panas guguran Gunung Semeru menyapu kawasan itu pada Rabu petang kemarin, 19 November 2025.
Warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman karena khawatir akan terjadinya erupsi susulan.
"Awan panas Semeru kembali mengamuk. Puluhan rumah di Supiturang porak-poranda, warga hanya punya hitungan menit untuk menyelamatkan diri."
Baca juga:
- Digitalisasi UMKM Bengkulu, Antara Ancaman dan Peluang
- Tim SAR Maksimalkan Pencarian, Tiga Korban Longsor Masih Hilang
- UMKM Pintar Diluncurkan, Solusi Nyata atau Sekadar Janji Digital?
Gala Poin:
1. Puluhan rumah di Sumbersari, Supiturang, hancur akibat awan panas Semeru.
2. Warga mengungsi setelah sirine peringatan dini berbunyi dua kali.
3. Material vulkanik meluas hingga Kajar Kuning, akses desa rusak dan dijaga ketat.
Pantauan di lapangan menunjukkan sebagian besar bangunan warga ambruk. Sisa material lahar yang masih hangat menimbun halaman dan jalan desa, memutus akses serta menyulitkan warga menyelamatkan barang-barang pribadi.
Di antara puing-puing rumah yang hangus dan berserakan, sejumlah warga tampak mengais harta benda yang tersisa untuk kemudian dibawa ke titik pengungsian.
Ratusan warga Supiturang dan desa sekitar telah dievakuasi ke balai desa, sekolah, dan beberapa titik lain yang dinilai aman dari aliran lahar.
Ubaeri, warga setempat, mengisahkan detik-detik sebelum warga berlarian menyelamatkan diri.
“Kronologinya itu kemarin itu, sekitaran jam dua itu pas ada sirine bunyi, dua kali. Pas di sebelah utara rumah saya itu, pas lagi ada acara, terus saya suruh matiin pengerasnya. Setelah itu, yang dari penjaga sirine itu, untuk disiarkan di masjid. Setelah saya siarkan. Ketika sudah disiarkan di masjid, orang-orang pun sudah mulai mengungsi menyelamatkan diri. Setelah kita sudah di jalan raya. Kayaknya di sini sudah merata,” ujarnya, Kamis, 20 November 2025.
Baca juga:
Benarkah Kacang Turunkan Kolesterol? Ini Faktanya
Ia kembali menegaskan kondisi desa yang luluh lantak setelah bencana.
“Semalam saya ke sini, ini sudah rata,” ucapnya singkat.
Dari wilayah lain, seperti Dusun Kajar Kuning, kerusakan juga semakin meluas. Material vulkanik yang terbawa awan panas merusak lahan pertanian dan mendekati permukiman.
M. Hamid, warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya.
“Ini di sana itu sudah ada aliran, banyak sawah yang rusak di sana,” ujarnya.
Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD Lumajang, relawan, dan aparat keamanan terus melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak di area terdampak.
Sebagian akses jalan kini dijaga ketat karena rusak berat dan membahayakan. Erupsi Gunung Semeru pada Rabu sore memicu aliran lahar panas serta dingin yang mengarah ke wilayah permukiman di lereng selatan, memperbesar risiko bagi warga sekitar.
Baca juga:
Si Manis yang Menyimpan Bahaya Kesehatan
"Puluhan rumah di Dusun Sumbersari, Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, hancur akibat awan panas guguran Gunung Semeru. Warga mengungsi setelah sirine peringatan dini berbunyi dua kali. Lahar panas dan material vulkanik kini mengancam pemukiman."
#Erupsi #Semeru #Lumajang #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)