GalaPos ID, Jakarta.
Peluncuran UMKM Pintar kembali membuka diskusi besar soal efektivitas program literasi keuangan yang kerap digembar-gemborkan pemerintah dan industri keuangan.
Meski diluncurkan dengan dukungan SeaBank Indonesia dan Women’s World Banking (WWB), publik masih mempertanyakan apakah program digital ini mampu menjawab masalah fundamental yang selama puluhan tahun membelit pelaku UMKM.
"Platform UMKM Pintar resmi diluncurkan, namun mampukah benar-benar menjawab masalah klasik UMKM yang tak pernah tuntas?"
Baca juga:
- Kacang Turunkan Kolesterol? Ini Faktanya
- Si Manis yang Menyimpan Bahaya
- Platform Digital Pantau Banjir Jakarta Real-Time
Gala Poin:
1. Peluncuran UMKM Pintar kembali memperlihatkan masalah klasik UMKM yang tak selesai—akses modal, literasi keuangan, dan informalitas usaha.
2. Kolaborasi SeaBank dan Women’s World Banking menekankan pemberdayaan perempuan, namun statistik ketahanan usaha perempuan masih rendah.
3. Program digital dipuji, namun efektivitasnya dalam memecahkan hambatan struktural UMKM masih harus dibuktikan.
Platform UMKM Pintar diresmikan oleh jajaran pejabat lintas kementerian dan lembaga, termasuk Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana; Deputi Menteri Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih; serta perwakilan Bank Indonesia, OJK, SeaBank, dan WWB.
Dalam sambutannya, Temmy Satya Permana menegaskan kembali besarnya kontribusi UMKM bagi ekonomi nasional.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia… sebanyak 65,5 juta unit menyumbang 61,9 persen pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Temmy, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Kamis, 20 November 2025.
Namun ia mengakui masalah klasik yang tak kunjung terselesaikan.
“Sebagian besar UMKM masih mengalami kendala fundamental, seperti riwayat kredit (SLIK) dan agunan… Pembiayaan hanya akan berdampak jika UMKM memiliki literasi keuangan yang baik,” tambah Temmy Satya Permana.
Baca juga:
Kulik Potensi Buah Langsat dalam Skin Care
Pernyataan ini mengundang pertanyaan: mengapa persoalan yang sama terus diulang tiap tahun, meski berbagai program literasi keuangan terus diluncurkan?
Dari sisi gender, Amurwani Dwi Lestariningsih menyorot peran besar perempuan dalam ekonomi keluarga.
“Perempuan, termasuk para ibu bekerja, menjadi tulang punggung… Pemerintah mendukung langkah-langkah nyata seperti UMKM Pintar,” ujarnya.
Namun data lapangan menunjukkan perempuan pelaku usaha masih bertahan dalam kondisi rapuh. Angelique Timmer dari Women’s World Banking membeberkan temuannya.
“Riset WWB pada 2023 menunjukkan hanya 44 persen wirausaha perempuan yang mampu bertahan 3–5 tahun,” ungkap Angelique Timmer.
Temuan ini mengonfirmasi bahwa inklusi keuangan tak cukup hanya dengan modul pembelajaran digital.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama SeaBank, Junedy Liu, memaparkan tantangan lain yang kerap tak terlihat.
“Salah satu tantangan UMKM di era digital adalah pengelolaan keuangan… tingginya informalitas turut berkontribusi dalam keterbatasan akses pembiayaan,” jelas Junedy Liu.
UMKM Pintar diklaim menyediakan modul interaktif terkait keuangan, digitalisasi usaha, hingga layanan keuangan formal, dengan pendekatan berbasis gender.
Baca juga:
Kerang Darah? 13 Makanan Kaya Zat Besi
Platform ini kini dapat diakses melalui www.umkmpintar.id, namun publik menunggu pembuktian: apakah platform ini sekadar melengkapi daftar panjang program digital pemerintah dan industri, atau benar-benar menurunkan angka kegagalan UMKM—terutama perempuan—yang selama ini tak kunjung membaik.
Di balik pujian pemerintah terhadap peran strategis UMKM, kondisi lapangan menunjukkan persoalan pelik yang terus berulang. UMKM memang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dan penyokong ekonomi nasional, tetapi tantangan struktural yang mereka hadapi masih sama dari tahun ke tahun.
Baca juga:
Jelang SEA Games 2025, Ivar Jenner Taktik Timnas U-22
"Peluncuran platform UMKM Pintar digadang-gadang sebagai solusi literasi keuangan bagi UMKM, terutama perempuan pelaku usaha. Namun, di balik janji besar kolaborasi SeaBank dan Women’s World Banking, terdapat tantangan mendasar yang masih menghantui ekosistem UMKM Indonesia."
#UMKMPintar #Literasi #IKM #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

