GalaPos ID, Cilacap.
Memasuki hari kedelapan operasi pencarian tiga korban yang masih tertimbun dalam longsor di Desa Cibeunying, Majenang, hasil pencarian kembali mengecewakan publik. Meski cuaca cerah setelah dilakukan modifikasi cuaca, tim SAR gabungan belum menemukan satu pun korban tambahan hingga Kamis malam, 20 November 2025.
Operasi bahkan sempat dihentikan sementara karena kondisi lapangan dinilai semakin menantang.
"Operasi SAR memasuki hari kedelapan, namun tiga korban belum juga ditemukan. Apakah kemampuan mitigasi bencana kita benar-benar siap menghadapi realitas lapangan?"
Baca juga:
- UMKM Pintar Diluncurkan, Solusi Nyata atau Sekadar Janji Digital?
- Benarkah Kacang Turunkan Kolesterol? Ini Faktanya
- Si Manis yang Menyimpan Bahaya Kesehatan
Gala Poin:
1. Operasi SAR hari kedelapan belum menemukan tiga korban hilang meski pencarian dimaksimalkan.
2. Medan ekstrem—tanah labil, kedalaman longsor belasan meter, akses alat berat terbatas—menjadi kendala utama.
3. Total korban meninggal mencapai 20 orang, sementara lebih dari seribu warga masih mengungsi.
SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, menegaskan bahwa tim sudah memaksimalkan seluruh potensi pencarian.
“Karena sudah dilakukan juga modifikasi cuaca sehingga cuaca dilokasi kejadian terpantau cerah. Dan kami akan memaksimalkan pencarian di hari kedelapan ini hingga malam hari,” ujar Abdullah, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, pada Kamis, 20 November 2025.
Namun kenyataan di lapangan jauh dari mudah. Kedalaman material longsor mencapai belasan meter, sementara akses menuju worksite A1 sulit dijangkau alat berat.
Kondisi ini bukan hanya menghambat pencarian, tetapi juga memunculkan pertanyaan: seberapa siap penanganan darurat ketika medan bencana jauh lebih ekstrem dari yang diperkirakan?
Total korban meninggal kini tercatat 20 orang, sementara tiga korban lainnya masih hilang:
- Maysarah Salsabila (14) di worksite A1
- Vani Hayati (12) dan Fatin Ayu Rengganis (2) di worksite B1
Baca juga:
Platform Digital Pantau Banjir Jakarta Real-Time yang Wajib Diketahui
Tim gabungan tetap melakukan penggalian dengan semua kemampuan yang tersedia, namun efektivitas operasi terus tergerus akibat tingginya risiko bagi petugas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyatakan situasi tanah di lokasi masih sangat labil. Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Taryo, menuturkan bahwa risiko tetap tinggi meski operasi dilanjutkan.
“Kami bersama Basarnas dan seluruh potensi SAR terus melakukan pencarian tiga korban yang masih dinyatakan hilang,” katanya.
Kerusakan yang ditimbulkan bencana ini pun besar: 16 rumah terdampak, 25 rumah terancam, dan 1.069 warga masih mengungsi. Nilai kerusakan diperkirakan mencapai Rp4,3 miliar.
Taryo menjelaskan bahwa medan pencarian masih berbahaya.
“Kendala di lapangan adalah tanah masih bergerak dan sempat terjadi banjir material lumpur, tetapi tim tetap bekerja maksimal,” ujarnya.
Dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Sementara itu, publik berharap pencarian tidak hanya menjadi rutinitas prosedural, tetapi upaya nyata untuk memastikan tidak ada korban yang terabaikan di bawah reruntuhan tanah.
Baca juga:
Mengulik Potensi Buah Langsat dalam Skin Care
"Tim SAR gabungan memaksimalkan pencarian korban longsor Majenang hingga malam hari, namun medan ekstrem membuat hasil pencarian tetap nihil. GalaPos ID mengupas kondisi lapangan, kendala teknis, serta pertanyaan publik soal kesiapan penanganan bencana."
#Longsor #Majenang #SARIndonesia #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)