174 Tewas! Respons Darurat Jalan, Mitigasi Bencana Sumatera Tidak Jalan

GalaPos ID, Sumut.
Deretan bencana hidrometeorologi yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali memunculkan pertanyaan serius tentang kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam melindungi warganya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa hingga Jumat, 28 November 2025, total 174 jiwa meninggal dunia, 79 orang hilang, dan 12 mengalami luka-luka.

Respons Darurat Jalan, Mitigasi Tidak Jalan
Banjir & Longsor Sumut: Rentetan bencana di Sibolga, Taput, Tapteng, dan Tapsel menunjukkan satu hal—alam terus bicara, kita terus abai. Foto: dok. Polda Sumut

"Gelombang bencana hidrometeorologi di tiga provinsi merenggut 174 jiwa. Di tengah angka korban yang melonjak, publik mempertanyakan: di mana upaya mitigasi pemerintah daerah selama ini?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. Korban bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 174 meninggal dan 79 hilang.
2. Respons lapangan masih didominasi tindakan darurat, minim bukti mitigasi sistematis dari pemerintah daerah.
3. Infrastruktur rusak, komunikasi terputus, dan masyarakat dipaksa menghadapi dampak tanpa kesiapsiagaan memadai.


Angka itu disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara.

Di Sumatera Utara saja, tercatat 116 korban meninggal dan 42 orang hilang dari berbagai kabupaten/kota.

"Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” ujar Suharyanto.

Namun di balik data yang memilukan ini, masyarakat kembali dihadapkan pada realitas lama: minimnya program mitigasi bencana yang direncanakan, terutama pada musim kemarau saat risiko bisa ditekan lebih awal.

Program pemerintah daerah lebih sering terlihat sebagai agenda seremonial, bukan langkah sistematis untuk memutus rantai bencana berulang.

Baca juga:
Jalan Vital Tarutung–Sibolga Ditargetkan Pulih dalam Dua Hari

Gangguan infrastruktur di berbagai wilayah membuat distribusi logistik tersendat. Jalan nasional terputus, jembatan runtuh, dan ratusan kendaraan terjebak.

Sementara itu, di Aceh tercatat 35 korban meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka.

“Ini akan berkembang terus datanya. Dan sementara yang terdata ada 35 jiwa yang meninggal dunia,” kata Suharyanto.

Pengungsian mencapai ribuan kepala keluarga. Namun masalah klasik kembali muncul: akses komunikasi lumpuh, pendataan terlambat, dan pasokan kebutuhan dasar tidak merata.

Situasi ini memperlihatkan bahwa masyarakat masih harus berjuang sendiri menghadapi kenyataan di sekeliling mereka, sementara kebijakan mitigasi belum benar-benar terasa di lapangan.

Korban Melonjak, Mitigasi Minim di Tiga Provinsi
Sumatera Utara Dilanda Bencana November 2025: Dari banjir bandang hingga longsor, alam memperingatkan, kita seharusnya tidak menunggu bencana berikutnya. (Foto: BPBD Sumut)

 

Pemerintah pusat terpaksa menyiapkan solusi instan mulai dari pemasangan Starlink, pengerahan alat berat, hingga pengiriman pesawat Hercules yang membawa logistik.

Upaya darurat ini memperlihatkan jurang yang lebar antara kebutuhan masyarakat akan mitigasi jangka panjang dan respons pemerintah yang baru bergerak saat bencana sudah terjadi.

Di tengah meningkatnya curah hujan ekstrem akibat perubahan iklim, masyarakat membutuhkan pemimpin daerah yang benar-benar bekerja membangun sistem peringatan dini, edukasi publik, dan kesiapsiagaan berkelanjutan.

Kesadaran lingkungan masyarakat tumbuh perlahan, namun tanpa dukungan struktural, mereka tetap rentan. Bencana ini harus menjadi momentum memperbaiki tata kelola risiko, bukan sekadar menambah daftar panjang korban.

 

Baca juga:
Korban Tewas Bencana Sumut Naik Jadi 116, Puluhan Masih Hilang

"Lonjakan korban bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar, lengkap dengan data BNPB serta sorotan tajam pada lemahnya mitigasi, minimnya kesiapsiagaan saat musim kemarau, dan realitas masyarakat yang dibiarkan menghadapi ancaman berulang."

#MitigasiBencana #DaruratSumatera #Lingkungan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال