GalaPos ID, Padang Panjang.
Suasana di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, berubah mencekam pada Jumat pagi, 28 November 2025, ketika tanah dari tebing kembali bergerak dan meruntuhkan material ke badan jalan. Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya memicu pelunakan tanah, menyebabkan tebing rawan longsor dan meningkatkan potensi bencana susulan.
Tragedi longsor Padang Panjang menimpa tiga prajurit TNI AD saat evakuasi warga. Dua hilang, satu gugur.
"Longsor susulan memutus upaya penyelamatan dan menelan korban dari tubuh TNI AD. Situasi masih labil, operasi pencarian berlangsung di bawah ancaman runtuhan baru."
Baca juga:
- GBK Bergemuruh, Persija Kokoh di Papan Atas Super League 2025/26
- Jalan Vital Tarutung–Sibolga Ditargetkan Pulih dalam Dua Hari
- Korban Tewas Bencana Sumut Naik Jadi 116, Puluhan Masih Hilang
Gala Poin:
1. Longsor susulan menimpa prajurit TNI AD saat mengevakuasi warga Padang Panjang.
2. Satu prajurit gugur, dua hilang kontak dan sedang dalam pencarian.
3. Medan ekstrem dan tanah labil memperlambat upaya penyisiran di lokasi longsor.
Sekitar pukul 10.00 WIB, saat tim gabungan tengah fokus mengevakuasi masyarakat dan memetakan risiko bahaya, material tanah kembali jatuh tanpa memberi tanda yang cukup bagi petugas untuk menghindar.
Longsor susulan ini menimbun sejumlah titik jalan dan menghantam titik lokasi tempat aparat TNI AD bekerja membantu warga yang terisolasi.
Di antara petugas yang terdampak, tiga prajurit TNI AD terkena runtuhan material. Informasi awal menyebutkan dua personel Subdenpom XX/5 Padang Panjang—Pelda Yudi Gusnadi dan Prada Zeni Marpaung—hilang kontak setelah longsor susulan menyapu area kerja mereka.
Sementara itu, Serda Robi, Babinsa Koramil X/Koto Kodim 0307/Tanah Datar, ditemukan dalam keadaan gugur dan berhasil dievakuasi tidak lama setelah kejadian.
Baca juga:
Mengapa Kebiasaan Kecil Lebih Penting untuk Kebahagiaan Anda
Kapendam XX/TIB Letkol Kav Taufiq, yang berada dalam koordinasi penuh dengan tim darurat di lapangan, menegaskan bahwa prajurit yang gugur menjalankan tugas pada kondisi paling berisiko.
“Mereka adalah prajurit terbaik yang gugur saat menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya di wilayah Sumbar yang kita cintai. Mari kita berdoa bersama agar bencana ini segera berakhir,” ujar Letkol Kav Taufiq, dalam siaran pers Dispenad, Jumat, 28 November 2025.
Sejak kejadian, operasi pencarian dilakukan oleh gabungan unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, dan pemerintah daerah. Mereka bekerja dalam kondisi yang serba terbatas: medan licin, material tanah labil, serta ancaman longsor tambahan yang bisa terjadi kapan saja.
Petugas pemantau geologi di lapangan melaporkan bahwa kondisi kemiringan tebing masih bergerak, ditambah air tanah yang terus merembes, meningkatkan risiko runtuhan berikutnya.
Selain pencarian korban, tim juga fokus membuka akses yang tertutup oleh material longsor. Ruas jalan di kawasan Silaiang Bawah merupakan jalur vital Padang–Bukittinggi, sehingga penutupan total berdampak besar pada mobilitas masyarakat, pasokan logistik, serta akses bantuan ke wilayah terdampak.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian dari jarak aman menyebutkan suara “gemuruh panjang” sebelum tanah kembali runtuh. Mereka yang sebelumnya ikut membantu evakuasi mendadak harus mundur setelah aparat memberikan peringatan potensi longsor susulan.
Meski demikian, semangat solidaritas terlihat kuat. Banyak warga tetap berada di sekitar pos tim gabungan untuk memberikan dukungan, menyalurkan logistik, serta membantu pendataan kebutuhan darurat.
Baca juga:
Kebakaran Besar di Hong Kong, Dua PMI Tewas, Dua Lain Terluka
Hingga laporan ini diturunkan, dua prajurit masih hilang dan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran manual serta alat berat terbatas di titik-titik yang dinilai cukup stabil. Petugas bekerja bergilir demi menjaga keselamatan sambil memanfaatkan momen jeda hujan untuk penetrasi lebih dalam.
Operasi diperkirakan berlangsung panjang karena medan bersifat dinamis dan ancaman cuaca belum mereda.
Baca juga:
Kembung hingga Sakit Kepala, Efek Garam yang Sering Diabaikan
"Tragedi longsor Padang Panjang menimpa tiga prajurit TNI AD saat evakuasi warga. Dua hilang, satu gugur. Upaya pencarian digelar nonstop di tengah kondisi tanah yang masih bergerak."
#Longsor #TNIAD #EvakuasiBencana #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)