GalaPos ID, Sidoarjo.
Duka menyelimuti keluarga santri Ponpes Al-Khoziny. Di tengah reruntuhan, tim SAR bekerja melawan waktu. Tidak semua korban ditemukan dalam kondisi utuh, menyisakan pilu yang dalam. Ini bukan sekadar bencana, tapi juga panggilan bagi akuntabilitas.
"Setiap kantong jenazah yang dibawa keluar adalah kisah yang tidak selesai. Tapi siapa yang harus bertanggung jawab atas robohnya bangunan tempat para santri mengaji?"
Baca juga:
- Evakuasi Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Korban Bertambah
- Yoghurt dan Pisang, Duo Penjaga Tekanan Darah
- Babinsa Karang Anyar Ciptakan Ketahanan Pangan
Gala Poin:
1. Dua dari 45 korban ditemukan dalam bentuk potongan tubuh, menandakan kerasnya dampak runtuhan.
2. Proses evakuasi terkendala karena struktur bangunan yang saling terhubung.
3. Munculnya pertanyaan publik atas penyebab ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny.
Tak semua korban ditemukan dalam keadaan utuh. Beberapa hanya ditemukan
bagian tubuhnya saja.
"Total penemuan kantong jenazah menjadi 45 jenazah, termasuk dua yang berupa potongan tubuh," ungkap BNPB, Minggu malam, 5 Oktober 2025.
Tragedi runtuhnya Ponpes Al-Khoziny menjadi mimpi buruk bagi ratusan keluarga santri.
Sejumlah 45 korban telah dinyatakan meninggal dunia, sementara pencarian terhadap 27 orang lainnya masih berlangsung.
Baca juga:
Tak Disadari, Kebiasaan Sehari-hari Tingkatkan Hipertensi
Tim gabungan yang terdiri dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan sipil terus berjibaku di lokasi reruntuhan. Fokus pencarian dilakukan di titik A3 dan A4, yang berada di sisi utara mushola, tempat yang diyakini masih banyak korban tertimbun.
"Kita masih menghadapi kendala jika merobohkan seluruh bangunan yang telah ambruk, khawatir akan merobohkan bangunan utama," jelas Mayjen TNI Budi Irawan, Deputi III BNPB. Koordinasi dengan ahli konstruksi ITS menjadi bagian penting untuk menentukan langkah evakuasi berikutnya.
Sementara itu, suasana haru terus menyelimuti posko evakuasi. Para wali santri yang menunggu kabar di pos pantau dapat melihat proses evakuasi lewat monitor yang disediakan.
Tragedi ini menyisakan tanya besar. Bagaimana bangunan pesantren bisa ambruk sedemikian rupa? Apakah faktor usia bangunan, kesalahan konstruksi, atau ada pihak yang harus bertanggung jawab?
Baca juga:
Ironi Pendidikan Maros, Kekurangan Guru dan Jalan Rusak di Pelosok
"Duka menyelimuti keluarga santri Ponpes Al-Khoziny. Di tengah reruntuhan, tim SAR bekerja melawan waktu. Tidak semua korban ditemukan dalam kondisi utuh, menyisakan pilu yang dalam. Ini bukan sekadar bencana, tapi juga panggilan bagi akuntabilitas."
#Santri #AlKhoziny #TragediPesantren #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)