Periksa Payudaramu! SADARI dan SADANIS Kunci Deteksi Dini Kanker

GalaPos ID, Bogor.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia. Namun, di tengah tingginya kasus dan kematian akibat kanker ini, harapan tetap terbuka lebar melalui deteksi dini yang konsisten dan tepat.
Sskrining mandiri hingga pemeriksaan klinis dan penunjang medis seperti mammografi dan USG menjadi sangat pengting mitigasi kanker payudara.

Kenali Cara Cegah Kanker Payudara: SADARI, SADANIS, dan Pemeriksaan Medis

“Kanker payudara tidak mengenal usia, status sosial, atau profesi. Tapi satu hal yang selalu sama: deteksi dini bisa menyelamatkan hidup. Pertanyaannya, sudahkah perempuan Indonesia memeriksakan dirinya?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. SADARI dan SADANIS adalah metode efektif deteksi dini kanker payudara yang harus dilakukan secara rutin.
2. Pemeriksaan penunjang seperti USG dan mammografi penting bagi deteksi awal, terutama bagi wanita berisiko tinggi.
3. Gejala awal yang diabaikan bisa memperburuk kondisi. Kunci utama adalah konsultasi cepat dan pemeriksaan berkala.


Saat ditanya GalaPos ID, dr. Maharani Kusuma Artanti, dokter umum yang berpraktik di Klinik Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menjelaskan dua metode utama deteksi dini kanker payudara: SADARI dan SADANIS.

“SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) bisa dilakukan sebulan sekali, idealnya pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah menstruasi atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi wanita yang sudah menopause,” terang dr. Maharani, Kamis, 11 September 2025.

Langkah SADARI:
- Berdiri di depan cermin dan amati bentuk, ukuran, serta warna payudara.
- Angkat kedua tangan ke atas, perhatikan perubahan.
- Letakkan tangan di pinggang, tekan perlahan dan amati perubahan bentuk.

Baca juga:
Terapi Alami untuk Pegal Linu yang Terlupakan


- Perabaan: Gunakan telapak tangan dan gerakan melingkar untuk memeriksa apakah ada benjolan, perubahan tekstur, atau cairan abnormal dari puting.

Namun, menurut dr. Maharani, SADARI tidak cukup. SADANIS merupakan pemeriksaan klinis yang tak boleh ditinggalkan.

“Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan fisik pada payudara yang mungkin tidak disadari oleh pasien,” jelasnya.

Pemeriksaan klinis ini biasanya dilakukan setahun sekali, terutama bagi perempuan usia produktif atau yang memiliki faktor risiko genetik.

Kanker Payudara Bisa Dicegah: Ini Langkah Deteksi Dini yang Wajib Dilakukan
dr. Maharani Kusuma Artanti. Foto istimewa


Pemeriksaan Penunjang: USG dan Mammografi. Untuk melengkapi deteksi dini, pemeriksaan penunjang sangat disarankan, tergantung usia dan kondisi pasien.

“USG Payudara membantu mendeteksi benjolan atau kondisi lain di dalam payudara,” kata dr. Maharani.

Sementara itu, mammografi menjadi standar utama dalam skrining kanker payudara.

“Mammografi adalah standar emas deteksi dini yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menemukan tumor sangat kecil. Umumnya direkomendasikan mulai usia 40 tahun, namun bisa dimulai lebih awal bagi yang berisiko tinggi,” tambahnya.

Baca juga:
Korupsi Tambang, Aset PT IBP Rp 500 M Disita Kejati

Ciri-Ciri Payudara Sehat Menurut dr. Maharani:
- Tidak ada benjolan di payudara maupun ketiak.
- Kulit payudara normal, tidak ada kemerahan, cekungan, atau luka yang tidak sembuh.
- Tidak mengeluarkan cairan dari puting, kecuali ASI atau cairan hormonal menjelang menopause.
- Tidak ada nyeri payudara berkepanjangan tanpa sebab yang jelas.

Kapan Harus Segera ke Dokter?
“Segera konsultasikan ke dokter jika Anda menemukan adanya benjolan yang tidak hilang setelah enam minggu, cairan berwarna kehijauan, jernih, atau merah dari puting, atau rasa sakit yang tidak kunjung hilang,” tegas dr. Maharani.

Baca juga:
PORSENI Jadi Simbol Persatuan, INI Dan IPPAT Satukan Semangat Jawa Tengah

Mengapa Deteksi Dini Sangat Krusial?
“Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan, karena sebagian besar kasus kanker payudara yang dideteksi pada tahap awal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sangat tinggi,” pungkas dr. Maharani Kusuma Artanti.

Pemeriksaan penunjang kanker payudara yakni:
1. USG 
2. ⁠Mammografi 
3. ⁠MRI 
4. ⁠Biopsi

 

Baca juga:
dr. Maharani: Periksa Payudara Wajib Dilakukan Bulanan

“Deteksi dini kanker payudara melalui metode SADARI dan SADANIS bisa menjadi penentu hidup atau mati bagi para perempuan. Dalam keterangannya, dr. Maharani Kusuma Artanti memaparkan pentingnya skrining mandiri hingga pemeriksaan klinis dan penunjang medis seperti mammografi dan USG.”

#CegahKanker #SADARISADANIS #Perempuan #PeriksaPayudara #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال