dr. Maharani: Periksa Payudara Wajib Dilakukan Bulanan

GalaPos ID, Bogor.
Kanker payudara masih menempati posisi teratas sebagai kanker paling sering menyerang perempuan dan menjadi penyebab kematian nomor dua akibat kanker setelah kanker leher rahim (kanker serviks) bagi wanita.
Kondisi ini memunculkan urgensi pencegahan dan edukasi kesehatan secara masif, terutama di kalangan perempuan Indonesia.

SADARI: Langkah Mudah Deteksi Kanker Payudara Sendiri
 

“Tak ada wanita yang siap kehilangan payudaranya, apalagi nyawanya. Tapi realita bicara lain—kanker payudara mengintai tanpa pandang usia. Lalu, apakah kita hanya diam?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Deteksi dini kanker payudara lewat metode SADARI dapat menyelamatkan nyawa.
2. Gaya hidup sehat berperan besar dalam mencegah kanker payudara.
3. Wanita dengan riwayat keluarga perlu konsultasi genetik (keturunan) perlu dilakukan konsultasi medis dengan ahlinya.


Dihubungi GalaPos ID, dr. Maharani Kusuma Artanti, dokter umum yang berpraktik di Klinik Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menegaskan pentingnya deteksi dini sebagai langkah pertama melawan kanker payudara.

“SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) bisa dilakukan sebulan sekali, idealnya pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah menstruasi atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi wanita yang sudah menopause,” ujar dr. Maharani, saat dihubungi Kamis, 11 September 2025.

Cara SADARI Menurut dr. Maharani:

  1. Berdiri di depan cermin: Perhatikan bentuk, ukuran, dan warna payudara. Periksa apakah ada kerutan, cekungan, perubahan ukuran, atau puting yang tertarik ke dalam.
  2. Angkat tangan ke atas: Amati perubahan pada bentuk dan posisi payudara.
  3. Bertolak pinggang: Tekan kedua tangan di pinggang dan perhatikan perubahan bentuk.
  4. Perabaan: Gunakan telapak tangan dan lakukan gerakan melingkar untuk memeriksa benjolan, perubahan tekstur, atau cairan dari puting.

“Pemeriksaan mandiri (diatas) ini penting untuk mendeteksi pertumbuhan sel kanker sebelum mencapai stadium lanjut,” jelas dr. Maharani.

Baca juga:
Dari Stan ke Strategi, Haruskah Ekonomi Inklusif Hanya Seremonial?


Lebih Dari Sekadar Periksa Diri, Ini 12 Cara Efektif Mencegah Kanker Payudara

Selain pemeriksaan mandiri, pola hidup sehat menjadi pilar penting dalam pencegahan kanker payudara. GalaPos ID merangkum sejumlah langkah ilmiah dan medis berikut:

1. Olahraga Rutin Minimal 30 Menit Sehari. Mencegah penumpukan lemak dan produksi hormon estrogen berlebih, yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

2. Berhenti Merokok. Asap rokok, baik aktif maupun pasif, meningkatkan risiko kanker payudara.

3. Konsumsi Buah dan Sayuran. Kaya antioksidan dan serat, menyehatkan tubuh serta menurunkan risiko kanker.

4. Konsumsi Produk Kedelai. Kedelai mengandung isoflavon yang menyehatkan dan mengurangi risiko kanker.

5. Asupan Serat. Mendukung sistem pencernaan dan membuang racun dari tubuh.

Lawan Kanker Payudara: Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat Jadi Senjata Perempuan
dr. Maharani Kusuma Artanti. Foto istimewa
 

6. Hindari Alkohol. Konsumsi alkohol menaikkan kadar estrogen dan merusak sel DNA.

7. Kurangi Asupan Gula. Kadar gula tinggi dapat memicu pertumbuhan tumor kelenjar susu.

8. Hindari Lemak Jahat. Lemak trans dalam gorengan, biskuit, dan makanan olahan terbukti meningkatkan risiko kanker.

9. Ketahui Riwayat Keluarga. Riwayat genetik seperti mutasi BRCA1 atau BRCA2 meningkatkan risiko signifikan.

10. Pastikan daging merah dimasak hingga matang sempurna. Hindari konsumsi makanan yang dibakar langsung di atas arang atau terlalu gosong, karena bagian hangusnya mengandung senyawa karsinogen yang bisa memicu kanker.

"Batasi konsumsi daging mentah, sayur mentah, atau makanan setengah matang karena berisiko membawa bakteri dan parasit. Pastikan juga buah dan sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi agar tak menyisakan pestisida atau kuman yang berbahaya bagi tubuh," saran dr. Maharani Kusuma Artanti.

Baca juga:
Bertahan dari Beban Hafalan, Strategi Pelajar dan Pekerja Era Informasi

11. Pertimbangan Obat Pencegah. Obat seperti tamoxifen dan raloxifene dapat dipakai sebagai upaya chemoprevention, khusus untuk yang berisiko tinggi.

12. Pembedahan Preventif. Pada kasus mutasi genetik, mastektomi profilaksis dan pengangkatan payudara bisa menurunkan risiko hingga 95%.

Penulis: Fin 

 

Disclaimer:
Informasi yang disajikan di sini disediakan hanya untuk tujuan pengetahuan umum dan informasi edukatif. Konten ini bukan merupakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengganti konsultasi profesional dengan tenaga kesehatan yang berlisensi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait kondisi kesehatan, gejala, atau perawatan medis tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional. Jangan pernah mengabaikan saran medis profesional atau menunda pencarian bantuan medis berdasarkan informasi yang Anda baca di sini.
Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang disediakan dalam konten ini.

 

Baca juga:
Wartawan Siantar Alami Teror Beruntun, Polisi Selidiki

“Kanker payudara adalah mimpi buruk bagi banyak perempuan. Bukan hanya karena angka kejadiannya tinggi, tapi juga karena tingkat kematian yang mengejutkan. Namun, di balik bayang-bayang mengerikan itu, ada harapan: pencegahan dan deteksi dini.”

#DeteksiDiniKanker #CegahKankerPayudara #SADARI #SehatItuPilihan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال