GalaPos ID, Sydney.
Dari balik hiruk-pikuk distrik bisnis Pitt Street, aroma khas daun pisang dan bumbu Nusantara menguar ke trotoar.
Restoran Pandawa Nasi Bungkus menjadi oase rasa Indonesia yang tidak hanya menggoda lidah, tetapi juga menghidupkan kembali identitas bangsa di tengah metropolitan Australia.
“Saat aroma nasi uduk dan rawon menyeruak dari pusat kota Sydney, satu nama muncul sebagai penjaga rasa dan identitas: Pandawa.”
Baca juga:
- 17+8 Tuntutan Dijawab, Tapi Apakah DPR Benar Berubah?
- UMKM Kuliner Palembang Kini Punya Katalog AR
- Petrokum Diujicoba: Tikus Mati, Panen Padi Selamat?
Gala Poin:
1. Restoran Indonesia Terbesar di Sydney: Pandawa menampung lebih dari 150 pengunjung, lengkap dengan ruang VIP dan beragam menu khas Indonesia.
2. Perpaduan Otentik dan Lokal: Menggabungkan resep tradisional Indonesia dengan bahan segar dari Australia — menciptakan rasa autentik namun segar.
3. Misi Budaya dan Identitas: Pandawa tak hanya menjual makanan, tapi juga menjaga dan mempromosikan warisan kuliner Indonesia di luar negeri.
Dengan kapasitas lebih dari 150 pengunjung, Pandawa mengukuhkan diri sebagai restoran Indonesia terbesar di Sydney.
Dibuka pada pertengahan 2023, restoran ini segera menjadi tempat favorit bagi diaspora Indonesia dan warga lokal yang mendamba rasa autentik masakan rumahan Indonesia.
Menu yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari sajian populer seperti nasi uduk beralas daun pisang, nasi padang, sate ayam, hingga rawon, soto Betawi, dan sop buntut.
Tak ketinggalan berbagai varian penyetan serta bakso Pandawa yang menjadi favorit banyak pelanggan.
Baca juga:
Lewat Wayang, Dalang Cilik Kulon Progo Serukan Perdamaian
Semua disajikan dengan pendekatan tradisional, menghadirkan rasa yang setia pada akarnya.
“Setiap menu kami ramu dengan bahan otentik agar bisa memanjakan lidah pelanggan,” ujar Sugiarto Wijono, salah satu pendiri Pandawa, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Minggu, 7 September 2025.
Selain makanan utama, Pandawa juga serius dalam menyajikan hidangan pencuci mulut.
Es campur, es doger, es teler, hingga es buah disuguhkan dengan buah segar lokal, memberikan kombinasi unik antara bahan premium Australia dan resep tradisional Indonesia.
Lily Tenacious Wijono, penggagas lainnya, menyatakan, “Kami ingin es tradisional Indonesia dikenal di mancanegara. Karena itu kami kombinasikan dengan buah segar, memberi pengalaman berbeda di setiap sendoknya.”
Namun Pandawa bukan sekadar restoran — ia adalah bentuk perlawanan terhadap pelunturan identitas budaya. Di setiap sajiannya, restoran bersertifikat halal ini menyelipkan nilai warisan kuliner bangsa.
“Itu cara kami menjaga agar kekayaan kuliner Indonesia tetap hidup dan diterima di luar negeri,” ujar Antonius Auwyang, pendiri ketiga.
Kesuksesan Pandawa pun tercermin dalam dunia digital. Akun Instagram mereka, @pandawa.australia, sudah menggaet lebih dari 25 ribu pengikut, sementara ulasan di Google Review mencapai lebih dari 5.700 dengan rating nyaris sempurna: 4,9 dari 5 — sebuah pencapaian luar biasa di industri kuliner kompetitif Australia.
Baca juga:
Melonjak, Kasus HIV AIDS di Gorontalo Tembus Ribuan
Melihat tingginya antusiasme pelanggan, Pandawa kini beroperasi setiap hari dari pukul 11.00–21.00 waktu Sydney.
“Banyak pelanggan kami berharap suatu saat Pandawa juga buka dari pagi hingga malam penuh,” ungkap Antonius.
Pandawa bukan hanya tempat makan — ia adalah representasi rasa, budaya, dan kebanggaan Indonesia yang berdiri tegak di tengah kota global.
Baca juga:
Dari Ubud ke Dunia, Sakralnya Pelebon Cokorda Istri
“Di tengah jantung kota Sydney, Restoran Pandawa membawa cita rasa otentik Indonesia dengan kualitas kelas dunia. Tak hanya menyajikan masakan khas, restoran ini juga memperjuangkan eksistensi warisan kuliner Nusantara di negeri orang.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #RestoranPandawa #Sydney #KulinerNusantaraGlobal #FYI #FYP