.png "GalaPos ID")
GalaPos ID, Bali.
Curah hujan tinggi yang mengguyur Bali sejak Selasa, 9 September 2025, memicu banjir di 62 titik dan menelan korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebut banjir kali ini yang terparah dalam sepuluh tahun terakhir.
"Apakah banjir terparah dalam satu dekade ini akan membuka mata pemerintah soal rapuhnya mitigasi bencana di Bali?"
Baca juga:
Gala Poin:
1. Banjir besar melanda 62 titik di Bali, menelan sembilan korban jiwa.
2. BNPB menetapkan status bencana selama sepekan untuk memobilisasi bantuan.
3. Pertanyaan publik muncul terkait kesiapan Bali menghadapi bencana berulang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sembilan orang meninggal dunia, dua orang masih hilang, serta ratusan kepala keluarga terdampak.
Enam kabupaten/kota terdampak adalah Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
"Bali ditetapkan dalam status bencana hingga satu pekan ke depan. Awalnya status darurat bencana akan ditetapkan dua minggu, tapi setelah evaluasi cukup satu minggu," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Denpasar, Rabu, 10 September 2025.
Penetapan status bencana ini memungkinkan pemerintah pusat turun tangan langsung membantu Bali.
Namun, langkah tersebut juga menimbulkan pertanyaan: seberapa siap sesungguhnya Bali dalam menghadapi bencana yang diprediksi berulang akibat perubahan iklim.
Tragedi banjir ini menjadi ironi bagi Bali yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata dunia. Pemerintah dihadapkan pada tantangan ganda: menyelamatkan warga lokal sekaligus memastikan kepercayaan wisatawan asing tidak runtuh.
Baca juga:
Trump Ajukan Proposal Gencatan, Israel Targetkan Petinggi Hamas di Qatar
"Banjir besar melanda Bali setelah hujan ekstrem mengguyur lebih dari sehari. Ratusan warga dan wisatawan terdampak, sembilan orang tewas, dan dua lainnya masih hilang. Status darurat bencana ditetapkan untuk memobilisasi penanganan."
#Bali #Banjir #Turis #Evakuasi #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia