GalaPos ID, Bengkulu.
Dalam suasana hangat kunjungan kerja ke Bengkulu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, melontarkan pujian tinggi kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Tak tanggung-tanggung, Sultan menyebut 70 persen persoalan pertanian nasional telah terselesaikan di bawah komando Amran.
“Bukan setengahnya, bahkan 70 persen permasalahan pertanian selesai,” tegas Sultan Bachtiar Najamudin. Pernyataan yang mengundang tanda tanya: benarkah langkah cepat Menteri Pertanian Amran sudah sedemikian efektif? Dan sejauh mana janji swasembada pangan akan menjadi kenyataan?
Baca juga:
- Fexofenadine, Obat Antihistamin Redakan Gejala Alergi?
- Resmi, BKN Setujui Pengangkatan Honorer Jadi PPPK
- Tragedi Sindikat Rekening Dormant, 15 Tersangka Diamankan
Gala Poin:
1. Ketua DPD RI menyatakan 70% persoalan pertanian telah diselesaikan oleh Mentan Amran secara cepat dan solutif.
2. Fokus utama kebijakan Amran mencakup penyediaan sarana produksi hingga hilirisasi pertanian dan dukungan biofuel.
3. Swasembada pangan ditargetkan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan Presiden, dengan syarat kondisi iklim tidak ekstrem.
“Bukan setengahnya, bahkan 70 persen permasalahan pertanian selesai. Saya harus mengapresiasi setinggi-tingginya. Pak Menteri ini solutif, beliau eksekutor, tidak hanya omon-omon saja, beliau turun langsung memberi solusi,” ujar Sultan dalam pernyataannya, yang diterima GalaPos ID pada Rabu, 17 September 2025.
Pernyataan ini sontak menarik perhatian, terlebih di tengah ketegangan harga pangan dan ancaman perubahan iklim yang terus menghantui sektor pertanian nasional. Apresiasi tersebut juga bukan tanpa dasar.
Menurut Sultan, Amran dianggap sebagai garda terdepan dalam mengawal program prioritas Presiden di bidang ketahanan pangan.
“Beliau ini adalah menteri yang paling diandalkan dengan program prioritas presiden. Hampir semua program ketahanan pangan menjadi tanggung jawab beliau. Kita beruntung didatangi oleh salah satu menteri yang selalu kami banggakan, menteri yang memang concern dengan program prioritas Presiden, yaitu memastikan ketahanan pangan kita betul-betul aman terjamin,” tambah Sultan.
Baca juga:
Praperadilan Rudy Tanoesoedibjo, KPK Beberkan Bukti Korupsi Bansos
Sikap optimistis Ketua DPD tak berhenti di situ. Ia menyoroti pentingnya hilirisasi pertanian sebagai kunci kesejahteraan petani. Menurutnya, langkah ini tak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk, tapi juga menciptakan efek ganda bagi ekonomi pedesaan.
“Mulai dari jagung, beras, bibit, pupuk, alsintan, irigasi, semua dipenuhi. Tapi yang lebih penting adalah hilirisasi, karena program hilirisasi pertanian itu akan menambah multiplier effect yang tinggi sekali. Nilai tambah akan berlipat-lipat. Kita punya kopi, kelapa, CPO, dan lahan yang bisa ditingkatkan dengan pilihan-pilihan tanaman baru. Itu semua bisa berjalan dengan perhatian Presiden melalui Pak Menteri Pertanian,” jelas Sultan panjang lebar.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa target swasembada pangan bisa tercapai lebih cepat dari rencana awal yang ditetapkan Presiden.
“Alhamdulillah target Bapak Presiden itu swasembada 4 tahun. Moga-moga tidak ada aral melintang, swasembada tahun ini bisa dicapai. Mudah-mudahan tidak ada perubahan iklim yang ekstrem tiga bulan ke depan. Insya Allah swasembada kita bisa jadi kenyataan,” ungkap Amran.
Lebih jauh, ia menegaskan komitmen pemerintah terhadap hilirisasi dan replanting sebagai fondasi program biofuel jangka panjang.
Dalam pandangannya, bahan baku menjadi titik krusial untuk menjamin keberlanjutan industri berbasis pertanian.
“Nah, hilirisasi kita mulai dengan replanting dan penanaman baru seperti kopi dan kelapa. Tahun ini kita mulai tanam, sekaligus mendiskusikan langkah tindak lanjut untuk pengembangan biofuel. Yang terpenting adalah kepastian bahan baku, sehingga saat membangun pabrik ada jaminan keberlanjutannya,” terang Amran.
Baca juga:
Dosa Seragam, Dua Oknum Kopassus Terlibat Pembunuhan Kacab BRI
Apresiasi terbuka dari lembaga tinggi negara terhadap kementerian bukan hal lazim, dan publik pun patut bertanya: seberapa konkret dampak kebijakan ini di lapangan?
Di tengah berbagai tantangan pangan global, kepercayaan terhadap solusi cepat dan terukur seperti yang diungkapkan Sultan tentu perlu terus diuji.
Yang jelas, kolaborasi kuat antara eksekutif dan legislatif menjadi sinyal bahwa ketahanan pangan kini menjadi taruhan besar yang tidak bisa ditunda.
Baca juga:
Kenapa Indomie Rasa Soto Banjar Dilarang di Taiwan?
“Dalam kunjungan kerja ke Bengkulu, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin melontarkan pujian tajam terhadap kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dengan nada optimis, Sultan menyebut 70% persoalan pertanian nasional telah diselesaikan. Di balik sanjungan itu, terkuak pula strategi besar menuju swasembada dan hilirisasi sektor pertanian.”
#Pertanian #Swasembada #Pangan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia