GalaPos ID, Jakarta.
Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap tabir kelam di balik penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta (37), Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih.
Tragedi ini bukan sekadar tindakan kriminal biasa, melainkan rencana kejahatan terorganisir yang melibatkan 15 tersangka, termasuk dua anggota TNI. Tujuannya mengejutkan: membobol rekening dormant.
“Sebuah rekening bank yang tidak aktif selama berbulan-bulan bisa menjadi pintu masuk kejahatan yang tak terbayangkan: penculikan hingga pembunuhan. Kasus terbongkarnya rencana pengalihan dana dari rekening dormant Bank BRI mengungkap sisi gelap dunia perbankan yang jarang dibicarakan publik.”
Baca juga:
- Konspirasi Pembunuhan Kacab BRI, 15 Tersangka Termasuk Oknum TNI
- 10 Cara Menghafal, Mana yang Benar Bekerja untuk Otak?
- Polemik Mie Instan: BPOM, Indofood, dan Regulasi
Gala Poin:
1. Pembunuhan Ilham Pradipta bermotif keuangan, yaitu rencana pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan oleh sindikat kriminal.
2. Rekening dormant menyimpan risiko, termasuk potensi penyalahgunaan jika tidak diawasi oleh bank maupun nasabah.
3. Literasi finansial dan keamanan data menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah kejahatan serupa terulang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan dalam konferensi pers pada Selasa, 16 September 2025.
“Motif daripada pelaku melakukan perbuatan, para tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkan,” terang Kombes Wira Satya Triputra.
Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif karena tidak ada transaksi masuk maupun keluar selama periode tertentu.
Meski tidak digunakan, rekening tersebut sering kali masih menyimpan dana—yang jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menjadi target empuk kejahatan.
Baca juga:
Pasokan Aman, Harga Ayam Naik! Ada Apa dengan Pakan?
Kasus ini menyita perhatian publik setelah Ilham Pradipta diculik dari parkiran sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu, 20 Agustus 2025, lalu. Esok harinya, jasad Ilham ditemukan di semak-semak Serang Baru, Kabupaten Bekasi, dalam kondisi mengenaskan: wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, menyebut pembunuhan ini melibatkan berbagai peran: dari aktor intelektual, eksekutor lapangan, hingga pemantau pergerakan korban.
Polisi menahan 15 tersangka, termasuk seorang anggota TNI AD berinisial Kopda FH. “Untuk perkara FH ditangani oleh Pomdam Jaya,” kata Dirkrimum Kombes Wira.
Belum dijelaskan secara rinci bagaimana para pelaku mengetahui keberadaan rekening dormant yang menjadi sasaran. Namun, kasus ini membuka kekhawatiran baru soal lemahnya pengawasan terhadap akun tidak aktif di sistem perbankan.
Mengenal Rekening Dormant: Celah yang Dimanfaatkan Kejahatan
Rekening dormant bukan istilah asing di dunia perbankan. Dalam praktiknya, rekening ini dinyatakan tidak aktif karena tidak terjadi transaksi debet maupun kredit selama 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung kebijakan masing-masing bank.
Yang mengejutkan, biaya administrasi tetap berjalan, meski tidak ada transaksi nyata. Ini membuat saldo terus menyusut, bahkan bisa lenyap seluruhnya.
Adapun transaksi sistem seperti bunga bank, pajak, atau denda saldo minimum tidak dianggap sebagai aktivitas yang bisa mencegah rekening menjadi dormant.
Baca juga:
Koperasi Desa di Tuban Tumbuh Tanpa APBN
Apa risikonya?
Rekening tidak bisa digunakan untuk transaksi apapun
Terkena potongan administrasi yang berpotensi menguras saldo
Jika dibiarkan, bisa dihapus permanen oleh bank
Untuk mengaktifkan kembali, nasabah harus mendatangi kantor cabang bank dengan membawa dokumen identitas. Beberapa bank, seperti Maybank Indonesia, juga menyediakan opsi aktivasi melalui aplikasi digital.
Pentingnya Edukasi Publik
Kasus ini menyadarkan bahwa literasi keuangan publik masih sangat minim. Banyak nasabah tidak menyadari bahwa rekening yang tidak digunakan bisa menjadi sasaran kejahatan. Bank, di sisi lain, dituntut meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap data rekening tidak aktif.
Baca juga:
dr. Maharani: Periksa Payudara Wajib Dilakukan Bulanan
“Pembunuhan tragis Kepala KCP Bank BRI Cempaka Putih ternyata menyimpan motif rumit: pembobolan rekening dormant. Kasus ini membuka mata publik atas celah keamanan finansial yang selama ini luput dari perhatian banyak orang.”
#RekeningDormant #IlhamPradipta #KejahatanFinansial #BRICempakaPutih #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia