Strategi Industri Nasional Harus Jadi Prioritas

GalaPos ID, Jakarta.
Di era ketidakpastian global yang makin meningkat, industri memegang peran lebih dari sekadar penggerak ekonomi. Ia menjadi bagian penting dari strategi pertahanan negara, terutama dalam aspek non-militer.
Ilham Permana menekankan bahwa kemandirian industri adalah tameng dalam menghadapi tekanan global—sebuah pandangan yang kini mulai mendapat perhatian serius dari para legislator.

Ilham Permana: Industri Adalah Alat Pertahanan Negara

“Di tengah ketegangan geopolitik global, industri bukan lagi urusan ekonomi semata. Ilham Permana menyebutnya sebagai pertahanan non-militer negara.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Industri harus diposisikan sebagai alat pertahanan non-militer nasional.
2. Legislator dorong pembangunan ‘Satu Peta Industri Nasional’ berbasis data real-time.
3. Usulan insentif pajak berbasis nilai lokal disampaikan untuk dorong substitusi impor.


Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyerukan perlunya redefinisi peran sektor industri dalam pembangunan nasional.

Menurutnya, industri bukan sekadar instrumen ekonomi, tapi bagian penting dari kekuatan pertahanan negara.

“Industri bukan lagi semata soal ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Di tengah ketegangan geopolitik global, industri adalah komponen utama dari ketahanan nasional,” ujar Ilham, dalam keterangannya yang diterima GalaPos ID, Senin, 4 Agustus 2025.

Baca juga:
Dari Gerobak ke Legenda, Kisah Empat Dekade Bakso Barali

Ia menilai, Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) yang dijalankan Kementerian Perindustrian sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo, yang menempatkan industri sebagai jangkar stabilitas kawasan.

“Negara-negara besar sudah lama menempatkan sektor industri dalam konteks geopolitik dan daya tahan nasional. Indonesia harus bergerak ke arah itu,” tambahnya.

Ilham juga menekankan pentingnya data industri yang presisi. Ia mendorong pembangunan sistem ‘Satu Peta Industri Nasional’ untuk memetakan rantai pasok dan distribusi bahan baku secara real-time.

Ilham Permana: Industri Butuh Data, Bukan Sekadar Janji
Foto: Kemenperin

“Kalau kita ingin industri lebih efisien, maka kita butuh data yang presisi. Ini peran Kemenperin untuk membangun 'Satu Peta Industri Nasional',” katanya.

Dari sisi fiskal, Ilham mengusulkan skema insentif berbasis nilai lokal, yakni Industri-Linked Tax Credit. Insentif ini akan mengacu pada proporsi input lokal yang digunakan oleh perusahaan.

“Ini akan mendorong substitusi impor secara nyata. Dan saya minta Kemenperin diberi wewenang melakukan audit TKDN agar tidak hanya tergantung pada Direktorat Jenderal Pajak,” tegas Ilham.

Baca juga:
Tragedi Langit Ciampea, Pesawat Latih Jatuh di Pemakaman Warga

Ia juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan kebijakan TKDN, terutama di sektor sensitif seperti Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT), sebagai upaya menciptakan permintaan domestik yang kuat.

“PMI boleh naik. Tapi kerja kita belum selesai. Justru di sinilah letak tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

 

Baca juga:
Harga Migor Naik, Pengrajin Tahu Jadi Korban dan Produksi Dikecilkan

“Ilham Permana mengingatkan bahwa sektor industri tak lagi hanya soal ekonomi. Legislator muda ini mendorong transformasi industri menjadi bagian dari kekuatan nasional.”

#KebijakanIndustri #EkonomiStrategis #DataIndustri #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia