Buka 5.000 Sumur, Uang Berputar Ratusan Miliar di Daerah
GalaPos ID, Jakarta.
Bayangkan ribuan sumur tua kembali berproduksi dan menghidupkan roda ekonomi lokal—bukan hanya mimpi, tapi target yang bisa dicapai jika program sumur rakyat dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Dengan potensi perputaran uang hingga setengah triliun rupiah setiap bulan, sumur tua tak lagi sekadar peninggalan masa lalu, melainkan motor baru penciptaan lapangan kerja dan pemerataan kesejahteraan.
“Bayangkan 5.000 sumur tua kembali aktif dan menciptakan perputaran uang hingga setengah triliun rupiah setiap bulan. Bukan angan-angan, melainkan target realistis jika program sumur rakyat dijalankan secara serius.”
Baca juga:
- Minyak Rakyat, Beniyanto: Harapan UMKM dan BUMD
- PMI Naik, Ilham Permana: Baru Permulaan!
- Semangat Perajin Tuan Kentang Usai Kunjungan Istri Gibran
Gala Poin:
1. Sumur tua dapat menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan ribuan lapangan kerja.
2. DPR mendorong insentif fiskal dan pembiayaan murah bagi pengelola rakyat.
3. SKK Migas diharapkan aktif mengawasi pengelolaan agar transparan dan berkelanjutan.
Kini, dorongan kuat dari DPR dan harapan atas peran aktif SKK Migas membuka jalan bagi energi rakyat yang transparan dan berkelanjutan.
Anggota Komisi XII DPR RI, Beniyanto Tamoreka, mendukung penuh kebijakan pemberdayaan sumur minyak rakyat yang kini telah mendapat payung hukum melalui Permen ESDM No.14/2025.
Ia menilai, program ini tidak hanya bisa menambah produksi minyak nasional, tapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal secara langsung.
Baca juga:
Kopilot Selamat, Misteri Jatuhnya Pesawat GT500 Diselidiki
“Jika 5.000 sumur beroperasi, perputaran uang lokal bisa mencapai Rp 250–500 miliar per bulan. Ini akan menggerakkan UMKM jasa migas, transportasi, dan sektor pendukung lainnya,” ucap Beniyanto.
Ia menyoroti besarnya potensi lapangan kerja yang bisa terserap, dari sektor teknis hingga usaha turunan.
Untuk itu, DPR mendesak adanya kemudahan pembiayaan seperti KUR hijau, insentif fiskal, serta pendampingan dari BUMN migas dan koperasi sektor strategis.
“Dari lapangan kerja teknis hingga usaha turunan, ini bisa menjadi mesin penggerak ekonomi di daerah penghasil migas,” tambahnya.
DPR juga mendorong keterlibatan aktif SKK Migas untuk menjamin transparansi dan praktik ramah lingkungan. Ia menegaskan pentingnya sistem pengawasan agar pengelolaan sumber daya tidak hanya berhenti di angka lifting, tapi terasa langsung oleh masyarakat.
“Kami ingin kekayaan migas tidak hanya tercatat sebagai angka produksi, tetapi benar-benar dirasakan oleh rakyat. Inilah cara kita menghadirkan keadilan dalam pengelolaan sumber daya,” tutup Beniyanto.
Baca juga:
Dari Gerobak ke Legenda, Kisah Empat Dekade Bakso Barali
“Legislator Beniyanto Tamoreka mendorong kolaborasi antara pemerintah, BUMN migas, dan koperasi lokal untuk mengelola sumur tua secara profesional. Skema insentif dan pengawasan ketat dianggap kunci sukses program ini.”
#EnergiKerakyatan #SumurTuaBangkit #KeadilanEnergi #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia