Sengketa Agraria di PT First Resources, Unjuk Rasa Tanah Adat

GalaPos ID, Padang Lawas-Sumut.
Ratusan warga dari Kecamatan Simangambat, Padang Lawas Utara, dan Kecamatan Huristak, Padang Lawas, Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT First Resources (PT FR) pada Kamis, 31 Juli 2025.
Aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Pemuda dan Masyarakat Simangambat dan Luat Huristak ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan perampasan tanah adat, pemutusan akses jalan pertanian, serta pembatasan aktivitas warga di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Warga Dua Kecamatan Demo PT First Resources, Tuntut Ganti Rugi Tanah Adat dan Hormati Kearifan Lokal
Foto ilustrasi lahan

“Tanah adat bukan untuk dicaplok, dan masyarakat bukan untuk dibungkam. Di Padang Lawas dan Paluta, jeritan warga atas lahan adat dan ancaman terhadap ruang hidup mereka menggema di hadapan korporasi yang dinilai abai terhadap nilai lokal.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Masyarakat menuntut ganti rugi atas tanah adat Luat Huristak yang dicaplok PT First Resources dan belum diselesaikan secara hukum.
2. Warga memprotes pemutusan akses pertanian serta larangan penggembalaan ternak, yang mengganggu keberlangsungan hidup masyarakat lokal.
3. Perwakilan masyarakat, Darwin Lubis, menyatakan perusahaan masih menguasai lahan di luar HGU dan menyayangkan pendekatan intimidatif terhadap warga.


Dalam orasinya, masyarakat menuntut ganti rugi atas tanah adat Luat Huristak yang diduga telah dicaplok oleh perusahaan.

Mereka juga mengeluhkan pemutusan akses jalan pertanian dan larangan menggembalakan ternak di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Yang kita harapkan perusahaan harus lebih faham dan mengutamakan kearifan lokal dalam arti menjaga lingkungan. Hari ini kita datang kemari untuk memperjuangkan hak masyarakat sekitar,” ujar Darwin Lubis, orator aksi.

Baca juga:
Rp500 M, David Alexander Tersangka ke-8 Skandal Korupsi Tambang

Darwin, yang mengaku pernah bekerja di perusahaan tersebut, menyampaikan bahwa PT FR masih menguasai lahan di luar HGU (Hak Guna Usaha) yang belum tersertifikasi.

“Kalau masalah legal, saya pastikan bapak, di dalam HGU ini masih ada. Saya pastikan. Kalau bapak gak yakin, silakan tempuh hukum, laporkan saya, biar saya buka di mana lokasi itu yang bermasalah, yang belum HGU. Saya pelakunya,” tegas Darwin di hadapan massa dan perwakilan perusahaan.

Unjuk Rasa di PT First Resources, Masyarakat Tagih Keadilan Agraria. Warga Dua Kecamatan Demo PT First Resources, Tuntut Ganti Rugi Tanah Adat dan Hormati Kearifan Lokal
Foto: orator aksi Darwin Lubis, saat unjuk rasa tanah adat, Kamis, 31 Juli 2025

Ia juga mengecam sikap arogan perusahaan yang disebut-sebut kerap menyandarkan kekuasaan pada aparat dan pasukan keamanan.

“Jujur, kita punya pasukan di 23 kabupaten/kota di Sumut. Kalau tiap hari saya arahkan ke kantor gubernur atau DPR, yang 23 kabupaten/kota itu, saya yakin bapak juga akan lelah. Saya Sekretaris Ikatan Pemuda Karya Sumatera Utara, punya massa. Namun kita bergerak kemari bukan karena itu, tapi karena hati nurani,” lanjut Darwin.

Baca juga:
30.000 Sumur Minyak Rakyat Menanti Tata Kelola Baru


Tuntutan warga juga berkaitan dengan perubahan manajemen perusahaan.

Masyarakat menilai hubungan harmonis yang sempat terjalin saat masih dikelola PT ANJ kini rusak setelah peralihan ke PT FR. Nilai-nilai kearifan lokal dinilai terabaikan.

Menanggapi aspirasi masyarakat, General Manager PT First Resources, Said Budiono, menyampaikan permohonan maaf karena belum sempat bersilaturahmi dengan warga.

Konflik Lahan Membara, Warga Minta PT FR Hormati Kearifan Lokal
Said Budiono, General Manager PT First Resources

Ia menyebut baru satu bulan bertugas di perusahaan tersebut.

“Kita berharap hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik. Terkait aspirasi yang disampaikan massa, saya berjanji akan menyampaikan kepada pimpinan. Ke depan akan ada silaturahmi dengan masyarakat, kepala desa, dan kecamatan,” ujarnya di hadapan massa aksi.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat menegaskan akan terus memperjuangkan hak atas tanah adat dan menuntut perusahaan untuk membuka ruang dialog yang jujur dan setara, tanpa intimidasi dan pengabaian nilai lokal.

 

Baca juga:
Cristiany Paruntu: Pendanaan Koperasi Desa Harus Tepat Sasaran

“Aliansi Pemuda dan masyarakat dari Kecamatan Simangambat dan Huristak, Kabupaten Padang Lawas dan Paluta, menggelar unjuk rasa menuntut PT First Resources menyelesaikan konflik agraria, menghormati kearifan lokal, serta memulihkan akses dan hak atas tanah adat.”

#TanahAdat #KonflikAgraria #SuaraRakyat #StopKorporasiRakus #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia