Rekor Baru di Bursa, Efek Strategi atau Sentimen Sesaat?

GalaPos ID, Jakarta.
Di tengah peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, pasar modal mencatat rekor demi rekor. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai titik tertingginya secara intraday di level 8.017,06 pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Kenaikan ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah investor dan volume transaksi lintas instrumen.

Rekor IHSG dan Lonjakan Investor: Bukti Nyata atau Ilusi Stabilitas?

“IHSG cetak rekor, investor membanjiri pasar, tapi akankah keberlanjutan menjadi tantangan baru di tengah euforia sesaat?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. IHSG, volume transaksi, dan jumlah investor mencatat rekor baru di tengah perayaan HUT RI ke-80.
2. Pasar modal Indonesia mengalami lonjakan partisipasi lintas instrumen: saham, obligasi, derivatif.
3. Namun pertumbuhan ini menghadapi tantangan jangka panjang: literasi, proteksi investor, dan keberlanjutan.


“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa minat dan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi tetap terjaga,” tulis Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Namun, benarkah pertumbuhan ini didorong oleh minat alami atau justru hasil masifnya promosi dan kampanye literasi tanpa pendalaman risiko?

Per 14 Agustus 2025, total SID (Single Investor Identification) mencapai 17,6 juta.

Baca juga:
Hilang di Suwuk, Misteri Malam Terakhir Budiono

Dari angka itu, 7,49 juta adalah investor saham. Sementara dari sisi pencatatan, BEI merilis 22 saham baru, 116 emisi obligasi, dan 2 ETF baru. Total dana dari IPO mencapai Rp10,39 triliun.

Pasar derivatif juga mencatat volume tertinggi sejak pertama kali diperkenalkan, yakni 9.214 kontrak—melonjak 404% dibanding akhir 2024.

Adapun nilai transaksi pasar surat utang menembus Rp697 triliun, meningkat 183% dibanding akhir tahun lalu. Kapitalisasi pasar pun menyentuh rekor Rp14.315 triliun.

Rekor Baru di Bursa, Efek Strategi atau Sentimen Sesaat?

“Pencapaian ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika global,” ujar Kautsar.

Namun di balik angka-angka fantastis ini, risiko tetap mengintai.

Apakah edukasi dan infrastruktur memadai untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan?

Baca juga:
Restorasi Karang, Dari Laut untuk Masa Depan Indonesia

Selama ini, program edukasi keuangan memang berjalan. Namun, tidak sedikit investor pemula tergoda iming-iming imbal hasil tanpa memahami risiko.

Pemerintah dan otoritas pasar modal—BEI, OJK, KSEI, KPEI—mengklaim komitmen mereka untuk memperluas basis investor dan memperkuat infrastruktur.

Tapi realitanya, stabilitas jangka panjang tak bisa dicapai hanya dengan angka-angka rekor.

 

Baca juga:
Gelar Ketiga Beruntun Jepang di Ganda Putra ITF M-25 Bali

“Lonjakan investor, rekor baru IHSG, dan transaksi derivatif menunjukkan geliat pasar modal Indonesia di HUT ke-80 RI. Tapi, apakah pertumbuhan ini organik atau sekadar hasil intervensi institusi?”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #RekorPasarModal #IHSG2025 #InvestorCerdas

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال