GalaPos ID, Jateng.
Suasana tenang Pantai Suwuk berubah mencekam ketika satu nyawa diduga hilang ditelan gelombang malam.
Hilangnya Budiono (35), warga Desa Harjodowo, Kuwarasan, bukan sekadar kisah duka satu keluarga—ini adalah alarm keras soal minimnya pengawasan dan keamanan di kawasan wisata.
“Ketika destinasi wisata berubah menjadi lokasi pencarian, pertanyaan soal keselamatan dan pengawasan mulai mengemuka.”
Baca juga:
- Hilang di Suwuk, Misteri Malam Terakhir Budiono
- Kinerja Solid, Pasar Cuek? Misteri Tekanan Saham BBCA
- Deras Arus Serayu, Radhea Ditemukan 7,5 KM dari Titik Tenggelam
Gala Poin:
1. Peristiwa hilangnya Budiono soroti minimnya pengawasan dan keamanan di Pantai Suwuk.
2. Pencarian melibatkan tim darat, laut, dan udara, namun belum berhasil.
3. Masyarakat pertanyakan tanggung jawab pengelola wisata dan pemerintah daerah.
Ketika tempat liburan berubah menjadi lokasi pencarian, muncul pertanyaan mendasar: seberapa aman destinasi wisata kita saat pengunjung tak lagi disambut petugas, dan malam mulai menyelimuti pantai?
Hilangnya Budiono (35), warga Desa Harjodowo, Kuwarasan, di Pantai Suwuk menjadi sorotan publik.
Lagi-lagi, peristiwa ini menjadi tanda tanya kembali: seberapa aman destinasi wisata tersebut bagi pengunjung, terutama di luar jam operasional?
Baca juga:
Kepergian Mpok Alpa, Tawa yang Padam di Panggung Hiburan
Budiono diketahui meninggalkan rumah pada Selasa malam, 12 Agustus 2025, pukul 22.00 WIB dengan tujuan ke Pantai Suwuk. Sepeda motornya ditemukan terparkir, namun dirinya tidak ada.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, menjelaskan langkah cepat yang diambil setelah menerima laporan.
"Menerima informasi tersebut pada pukul 16.44 WIB kami langsung memberangkat Tim Rescue dari USS Kebumen menuju ke lokasi kejadian dan langsung disusul Tim Rescue Kantor SAR Cilacap untuk melakukan pencarian terhadap survivor di Pantai Suwuk," sebut M. Abdullah, dalam keterangan resminya, Jumat, 15 Agustus 2025, kemarin.
Pencarian telah melibatkan tiga unit SAR untuk menyisir daratan, perairan, hingga pemantauan udara. Namun, hingga Kamis, 14 Agustus 2025, survivor belum ditemukan.
Keluarga korban dan warga sudah berupaya sejak Rabu.
Namun keterbatasan sumber daya masyarakat menyebabkan proses pencarian tak maksimal hingga akhirnya melibatkan Basarnas.
Baca juga:
Dari Ruang Direksi ke Tahanan, Kisah Jatuhnya Dirut Sritex
Tragedi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, khususnya terkait:
- Pengawasan kawasan pantai di luar jam kunjungan.
- Minimnya fasilitas keamanan dan peringatan di lokasi wisata.
Baca juga:
Robot Siswa Madrasah Solusi Macetnya Parkir Kota
- Absennya penerangan dan personel pengawas malam hari.
Jika destinasi wisata seperti Pantai Suwuk tidak dilengkapi sistem keamanan yang memadai, publik patut bertanya: siapa yang bertanggung jawab bila terjadi lagi?
Baca juga:
Dorong Energi Bersih, DPR Minta Subsidi Dukung Transisi EBT
"Upaya pencarian terhadap Budiono, warga Kebumen yang hilang misterius di Pantai Suwuk, terus dilakukan oleh Tim SAR. Masyarakat mulai mempertanyakan keamanan kawasan wisata tersebut."
#KeamananWisata #PantaiSuwukWaspada #HilangTanpaJejak #PencarianBudiono #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia