GalaPos ID, Jateng.
Tiga hari lamanya Sungai Serayu menelan harapan, menyembunyikan jejak bocah kecil bernama Radhea Aulia Nisa. Di pagi Jumat yang pilu, tubuh mungil itu akhirnya ditemukan mengapung sejauh 7,5 kilometer dari tempat ia terakhir terlihat.
Jerit duka pecah di tepian sungai Maos, mengakhiri pencarian yang sejak hari pertama dihantui kecemasan dan air mata.
“Sungai Serayu di Cilacap kembali menelan korban. Kali ini, seorang anak perempuan. Suara riang bermain di sore hari berubah menjadi sunyi. Sungai yang diam, menyimpan kesedihan dalam arusnya.”
Baca juga:
- Deras Arus Serayu, Radhea Ditemukan 7,5 KM dari Titik Tenggelam
- Kepergian Mpok Alpa, Tawa yang Padam di Panggung Hiburan
- Dari Ruang Direksi ke Tahanan, Kisah Jatuhnya Dirut Sritex
Gala Poin:
1. Radhea tenggelam saat bermain di Sungai Serayu tanpa pengawasan orang tua.
2. Tim SAR membutuhkan tiga hari pencarian untuk menemukan korban sejauh 7,5 km.
3. Peristiwa ini menyoroti pentingnya pengawasan anak saat berada di lingkungan berisiko tinggi.
Sore yang cerah berubah menjadi petaka di Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, Cilacap. Pada Rabu kemarin, seorang anak perempuan tenggelam saat bermain di Sungai Serayu bersama teman-temannya.
Bocah bernama Radhea Aulia Nisa, usia enam tahun, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat pagi, 15 Agustus 2025, sejauh 7,5 kilometer dari lokasi kejadian.
“Tim SAR Gabungan berhasil menemukan survivor dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (15/08) pukul 09.20 WIB sejauh 7.5 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir sungai. Kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Nurul Fauzan, Koordinator Tim SAR Gabungan., Jumat, 15 Agustus 2025.
Baca juga:
Robot Siswa Madrasah Solusi Macetnya Parkir Kota
Tragedi bermula ketika Radhea bermain bersama rekannya di tepi Sungai Serayu sekitar pukul 16.00 WIB.
Tanpa pengawasan orang dewasa, ia kemudian berenang dan diduga terseret arus hingga akhirnya tenggelam.
Kejadian ini langsung memicu operasi pencarian oleh Tim SAR yang terdiri dari berbagai unsur.
Operasi dilakukan dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet dan alat bantu lainnya, dengan menghadapi tantangan arus yang deras dan jarak yang cukup jauh.
Pencarian dilakukan terus menerus hingga akhirnya jasad korban ditemukan dan dievakuasi.
“Dengan telah ditemukannya survivor, maka operasi SAR dinyatakan selesai. Dengan ucapan terima kasih, seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” tambah Fauzan.
Baca juga:
Dorong Energi Bersih, DPR Minta Subsidi Dukung Transisi EBT
Keluarga korban serta warga desa menyambut jenazah dengan suasana duka.
Kejadian ini menjadi peringatan keras akan bahaya bermain tanpa pengawasan di sekitar perairan, khususnya bagi anak-anak.
Baca juga:
Hub Ekspor RI–Australia, Kunci Perluasan Pasar Pasifik
"Apa yang seharusnya menjadi sore ceria berubah menjadi tragedi. Seorang bocah perempuan tenggelam saat bermain di sungai. Pencarian tiga hari oleh Tim SAR mengungkap akhir yang menyedihkan."
#TragediAnak #PencarianRadhea #WaspadaAnak #DukaDesaMaos #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia