Produksi Minyak Melejit, Golkar: Jangan Bangga, Percepat Proyek Migas Hulu

GalaPos ID, Jakarta.
Rekor produksi minyak nasional yang menembus 608,1 ribu barel per hari pada Juni 2025 dipuji sebagai capaian gemilang.
Namun di balik sorak-sorai, bayang-bayang tantangan tetap mengintai: sumur-sumur tua yang kian melemah, ancaman penurunan produksi, dan transisi energi yang terus menekan industri fosil.

Lifting Minyak Tertinggi Sejak 2008: Golkar Minta Fokus pada Keberlanjutan
Foto IG: Mukhtarudin

“Ketika produksi minyak nasional menyentuh angka tertinggi sejak 2008, tantangan sesungguhnya justru baru dimulai: bagaimana menjadikannya fondasi kokoh, bukan puncak yang segera menurun?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Produksi minyak nasional mencapai rekor tertinggi sejak 2008 sebesar 608,1 ribu BOPD.
2. Mukhtarudin menekankan pentingnya kesinambungan strategi migas, bukan sekadar capaian sesaat.
3. Sumur rakyat dan teknologi EOR dianggap sebagai kunci masa depan ketahanan energi.

 

Pertanyaan penting pun mengemuka—apakah capaian ini awal dari kebangkitan migas nasional, atau sekadar puncak sesaat sebelum grafik kembali menurun?

Angka produksi minyak nasional saat ini pun dinilai telah mencapai titik tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir, menembus 608,1 ribu barel per hari (BOPD) pada Juni 2025.

Capaian ini menuai apresiasi dari Fraksi Partai Golkar DPR RI, namun juga diiringi peringatan agar tidak terlena dalam euforia sesaat.

Baca juga:
FSPPSN Merapat, Sarbumusi Fokus Buruh


“Angka 608 ribu ini menjadi tolok ukur penting yang kalau bisa terus dipertahankan atau ditingkatkan, sangat mungkin mendorong rata-rata tahunan melampaui target APBN 605 ribu barel per hari,” ujar Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI, Mukhtarudin, dalam keterangan yang diterima redaksi GalaPos ID, Selasa, 12 Agustus 2025.

Menurut data Kementerian ESDM, selama semester I 2025, lifting minyak rata-rata berada di angka 602,4 ribu BOPD atau 99,5% dari target APBN.

Kinerja stabil ini hanya sempat terganggu pada Mei akibat shutdown pemeliharaan lapangan.



Mukhtarudin menggarisbawahi bahwa capaian ini merupakan hasil nyata dari strategi pengelolaan lapangan yang optimal dan sinergi antarpihak.

Rekor Baru Produksi Minyak Nasional: Golkar Dorong Keberlanjutan, Bukan Euforia Sesaat

“Strategi optimasi lapangan, pemeliharaan fasilitas yang tepat waktu, serta koordinasi antara pemerintah, SKK Migas, dan KKKS mulai membuahkan hasil nyata,” tegasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan jangka menengah hingga panjang tetap besar, terutama akibat penurunan alami (natural decline) sumur-sumur tua.

Oleh karena itu, keberlanjutan menjadi kata kunci. Mukhtarudin mendorong percepatan proyek hulu migas, pemanfaatan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR), dan implementasi efektif program sumur rakyat yang akan mulai berproduksi pada Agustus.

Baca juga:
Sekolah Rakyat Dibangun, SDN Roboh Terlupakan?

“Potensi tambahan 10–15 ribu BOPD dari sumur komunitas akan menjadi penopang yang signifikan,” tambahnya.

Dukungan terhadap insentif fiskal dan kemudahan regulasi juga akan terus dikawal Golkar di parlemen, khususnya untuk wilayah frontier dan laut dalam (deepwater).

“Tujuannya jelas: memastikan ketahanan energi nasional tetap kokoh di tengah agenda transisi energi dan volatilitas pasar global,” tutup legislator dapil Kalimantan Tengah itu.

 

Baca juga:
Dari Lahan Sempit, Sukma Buktikan Cabai Jawa Bernilai Tinggi

“Capaian lifting minyak nasional yang menembus 608 ribu barel per hari menjadi sorotan. Tapi di balik angka membanggakan itu, legislator Golkar mengingatkan pentingnya kesinambungan dan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan energi.”

#EnergiNasional #LiftingMigas2025 #GolkarUntukEnergi #SumurRakyat #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال