Potensi Triliunan, Cek Endra Dorong Ekonomi Hijau Tambang

GalaPos ID, Jakarta.
Anggota Komisi XII DPR RI, Cek Endra, menegaskan perlunya transformasi menyeluruh dalam pendekatan reklamasi pasca tambang di Indonesia. Menurutnya, era di mana lahan bekas tambang hanya ditutup secara fisik harus segera ditinggalkan.
Integrase aspek lingkungan dan ekonomi dinilai penting dalam setiap skema reklamasi, agar bekas tambang tak lagi menjadi beban ekologis, melainkan aset produktif yang mendukung target net zero emission nasional.

Reklamasi Tambang Wajib Jadi Karbon Sink: Cek Endra Soroti Peluang Ekonomi Hijau

“Di tengah desakan global untuk menekan emisi karbon, Cek Endra membawa gagasan segar: menjadikan lahan bekas tambang sebagai tambang baru—tambang kredit karbon yang menjanjikan miliaran dolar.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Cek Endra dorong reklamasi pasca tambang sebagai penyerap karbon untuk mendukung Net Zero Emission 2060.
2. Reklamasi berbasis karbon berpotensi hasilkan miliaran dolar dari perdagangan karbon global.
3. DPR akan dorong insentif fiskal, regulasi transparan, dan kemitraan hijau untuk mempercepat transformasi ekonomi hijau.


Cek Endra menyatakan, lahan bekas tambang tidak boleh hanya ditutup secara fisik, tetapi wajib diubah menjadi kawasan penyerap karbon (carbon sink) yang produktif secara ekonomi.

“Reklamasi jangan sekadar menutup lubang tambang. Lahan bekas tambang harus menjadi karbon sink yang mampu menghasilkan kredit karbon untuk mendukung target Net Zero Emission 2060,” ujar Cek Endra dalam rilis tertulis, Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurut politisi Partai Golkar itu, pendekatan ini dapat membuka peluang baru dalam perdagangan karbon, baik di pasar domestik maupun internasional.

Baca juga:
Abolisi Tom Lembong Disetujui, Proses Hukum Dihentikan! Publik?

Berdasarkan estimasi IDXCarbon, nilai pasar karbon di Indonesia bisa mencapai Rp3.000 triliun hingga 2030.

“Setiap hektar lahan bekas tambang yang direklamasi dengan hutan atau agroforestri dapat menyerap 200–300 ton CO₂ per tahun. Jika kita kelola 1 juta hektar, penyerapan bisa mencapai 200 juta ton CO₂, atau setara USD 2–4 miliar per tahun di pasar karbon internasional,” jelasnya.

Cek Endra mengutip sejumlah contoh praktik terbaik dari berbagai negara:
- Australia: Gunakan rehabilitation bond dan skema offset karbon melalui Emissions Reduction Fund.
- Kanada: Laksanakan reklamasi progresif berbasis habitat dan hutan karbon.

Cek Endra: Hutan Karbon Gantikan Lubang Tambang, Indonesia Bisa Untung Miliaran Dolar
Foto: Komisi III DPRD Provinsi Jambi tinjau Izin Usaha Pertambangan, Selasa, 18/2/20).

- Jerman: Ubah tambang lignit menjadi danau wisata serta pembangkit energi surya.
- Afrika Selatan: Konversi tambang batubara menjadi agroforestri karbon untuk pasar sukarela global.

“Indonesia punya keunggulan iklim tropis yang memiliki daya serap karbon tinggi. Jika kebijakan insentif dan tata kelola reklamasi diperkuat, kita bisa menjadi benchmark global dalam green mining,” tegas legislator dari daerah pemilihan Jambi itu.

Baca juga:
Abolisi dan Amnesti: Dua Jalan Pengampunan, Satu Kontroversi Baru

Melalui Komisi XII, Cek Endra menyatakan komitmennya untuk mendorong beberapa kebijakan utama:
- Insentif fiskal bagi perusahaan yang menggabungkan reklamasi dengan proyek karbon.
- Pengurangan jaminan reklamasi bagi tambang yang memenuhi target karbon sink.
- Registrasi proyek karbon wajib di IDXCarbon untuk transparansi dan akuntabilitas.
- Kemitraan publik-swasta untuk percepatan investasi hijau.

“Insentif ini bukan beban anggaran. Ini investasi strategis. Negara tetap mendapat pemasukan dari pajak karbon, dividen BUMN tambang, dan aliran investasi baru karena citra ESG yang membaik,” pungkas Cek Endra.

 

Baca juga:
Jusuf Kalla: Suryadharma Ali Sosok Baik dan Berdedikasi

“Anggota Komisi XII DPR RI, Cek Endra, mendorong transformasi reklamasi pasca tambang menjadi carbon sink bernilai ekonomi. Dengan potensi menyerap ratusan juta ton CO₂, Indonesia bisa meraup miliaran dolar dari pasar karbon dan memimpin transisi menuju ekonomi hijau global.”

#ReklamasiKarbon #EkonomiHijau #NetZero2060 #IDXCarbon #TambangBersih #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia