GalaPos ID, Sumut.
Lonjakan harga bahan pokok, khususnya beras, memaksa banyak keluarga menahan pengeluaran dan menurunkan standar konsumsi harian.
Di tengah tekanan itu, Perum Bulog Cabang Medan bersama Koramil 05 Batang Kuis, Kodim 0204/DS, menggelar operasi pasar beras murah program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang digelar di depan Kantor Koramil, Jalan Muspika, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang.
“Saat harga beras di pasar kian tak terjangkau, sekarung beras dari tangan TNI dan Bulog menjadi harapan hidup. Warga berbondong-bondong bukan untuk berebut, tapi untuk bertahan.”
Baca juga:
- Novita Hardini: Ego Sektoral Hambat Industri Nasional
- Truk Tanah Galian C Ilegal Simalungun Masih Hilir-Mudik
- Tragedi Sungai Cilumuh: Sabit Tertinggal, Nyawa Lansia Melayang
Gala Poin:
1. Beras program SPHP dijual Rp60.000 per 5 kg dan diserbu warga Batang Kuis.
2. TNI dan Bulog menyalurkan 209 ton beras untuk 11 desa, didistribusikan bertahap.
3. Operasi pasar diharapkan jadi solusi jangka pendek dan bukti kehadiran negara.
Sejak sore hari, halaman Koramil telah dipenuhi warga dari berbagai desa. Mereka datang membawa karung kosong, tas belanja, dan harapan besar untuk membawa pulang beras dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding pasaran.
Harga yang ditawarkan: Rp60.000 per lima kilogram, lebih murah dari harga beras di warung-warung sekitar.
“Untuk total beras yang akan disalurkan kepada masyarakat di Kecamatan Batang Kuis mencapai 209 ton dan akan didistribusikan secara bertahap hingga seluruhnya tersalurkan kepada masyarakat,” ujar Kapten Inf Muhammad Yassir Arif, Danramil 05 Batang Kuis, dikutip Jumat, 22 Agustus 2025.
Baca juga:
Kunci Ekonomi Rakyat, Sarifah: Pembiayaan UMKM dan Pertanian
Menurut Yassir, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah dan TNI terhadap rakyat, terutama kalangan menengah ke bawah yang saat ini paling terdampak oleh gejolak harga.
“Kami harap kegiatan ini dapat meringankan beban masyarakat dan dapat terus berlanjut,” ungkapnya.
Distribusi akan menjangkau 11 desa di Kecamatan Batang Kuis. Para Babinsa telah diarahkan untuk menginformasikan ke seluruh kepala desa dan perangkatnya, agar masyarakat tidak melewatkan kesempatan ini.
"Namanya Pun Beras Murah, Tetap Membeli Tapi Terasa Terbantu"
Pitri, seorang warga yang ikut mengantre sejak siang, mengaku sangat bersyukur.
Ia mengatakan harga beras di warung kini sulit dijangkau.
“Kalau di kedai-kedai kan harganya agak mahal, tapi di sini harganya terjangkau. Alhamdulillah saya senang sekali, Pak. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus ada, paling tidak sebulan sekali,” ujarnya penuh harap.
“Kalau dibandingkan beli di kedai, jelas lebih mahal. Jadi alhamdulillah sekali kami terbantu,” sambungnya dengan nada lega.
Program SPHP yang dijalankan Bulog bersama TNI ini bertujuan ganda: menjaga stabilitas harga di pasar sekaligus melindungi daya beli masyarakat dari dampak inflasi pangan.
Baca juga:
Suku Bunga Turun, Misbakhun Desak BI Fokus UMKM
Kehadiran pemerintah—kali ini lewat tangan langsung TNI—di tengah masyarakat adalah pesan kuat bahwa negara tidak tinggal diam saat rakyat menjerit.
Namun, tetap perlu dicermati: distribusi harus diawasi agar tepat sasaran, dan kelangkaan jangan sampai dimanfaatkan oleh spekulan. Apakah program ini akan rutin?
Apakah stok mencukupi? Pertanyaan-pertanyaan itu layak diajukan dan terus dikawal oleh masyarakat dan media.
Baca juga:
Festival Pacu Jalur: Dari Arus Sungai ke Arus Uang Rp75 Miliar
“Harga kebutuhan pokok melonjak. Di tengah kecemasan, TNI dan Bulog hadir langsung ke tengah masyarakat melalui operasi pasar beras murah. Warga menyerbu lokasi, menggantungkan harapan pada sekarung beras seharga Rp60 ribu.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #OperasiPasarSPHP #BerasMurahTNI #HargaPanganTerkendali