Indonesia First, Nurdin Halid Serukan Ekonomi Berdikari

GalaPos ID, Jakarta.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, menegaskan pentingnya semangat Indonesia First sebagai wujud nasionalisme ekonomi Indonesia.
Ia mendorong Kementerian Perdagangan tidak hanya mengatur pasar, tetapi juga menjadi motor penggerak utama sekaligus lokomotif bagi produk lokal menembus pasar global. 

Indonesia First, Nurdin Halid: Kemendag Harus Jadi Lokomotif Produk Nasional ke Pasar Dunia

“Jika Amerika percaya pada America First, mengapa Indonesia tidak bisa mengusung Indonesia First? Di tengah gejolak global, Nurdin Halid menyerukan ekonomi yang berdiri di atas kekuatan bangsa sendiri.”

Baca juga:
Gala Poin:
1. Nurdin Halid menyerukan konsep Indonesia First sebagai arah utama kebijakan ekonomi dan perdagangan nasional.
2. Kemendag didorong menjadi lokomotif utama promosi ekspor, pelindung pasar domestik, dan penggerak produksi lokal yang berdaya saing.
3. Dukungan kuat terhadap UMKM dan koperasi menjadi agenda besar ekonomi nasional sejalan dengan visi Presiden Prabowo.


“Kalau Amerika mengusung America First, kita juga harus berani menggaungkan Indonesia First. Kepentingan ekonomi nasional harus menjadi pijakan dan orientasi kebijakan perekonomian nasional, termasuk regulasi pokok Kementerian Perdagangan,” kata Nurdin dalam rapat kerja bersama Kemendag dan BPKN di DPR, Rabu, 16 Juli 2025.

Nurdin menyebut semangat ini selaras dengan prinsip Trisakti Bung Karno dan visi Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, nasionalisme ekonomi perlu diwujudkan dalam bentuk keberpihakan pada UMKM, hilirisasi, dan diplomasi dagang yang kuat.

Baca juga:
Anak Jatuh ke Sumur, Ayah Menolong Ikut Tewas di Banyumas
Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tiga modal besar untuk membangun ekonomi berdikari:
Pertama, ideologi Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945 yang menempatkan UMKM dan koperasi sebagai pelaku utama.
Kedua, kekayaan sumber daya alam dan budaya yang jadi keunggulan komparatif.
Ketiga, jumlah penduduk besar sebagai produsen dan konsumen.

“Pelaku UMKM kita lebih dari 62 juta. Potensinya luar biasa, contohnya di semester I tahun ini penjajakan ekspor UMKM sudah tembus Rp 1,41 triliun,” ungkap Nurdin.

Usung Indonesia First, DPR Dorong Regulasi Pro UMKM
Foto: diskopukm.palembang

Ia juga menyoroti peran strategis Kementerian Perdagangan dalam kondisi global yang lesu dan tak pasti.

Menurutnya, di hulu, Kemendag harus mendorong produksi lokal yang berkualitas dan berdaya saing. Di hilir, Kemendag harus memperkuat promosi ekspor dan melindungi pasar dalam negeri.

“Kemendag menjadi lokomotif yang menarik produk dalam negeri ke pasar internasional. Di sisi lain, juga memperkuat regulasi seperti Permendag untuk melindungi produsen dan konsumen dalam negeri,” jelasnya.

Baca juga:
Zakat dan Wakaf Ubah Wajah Pembangunan

Nurdin menyoroti pula beberapa kebijakan yang menurutnya menyulitkan pelaku usaha, seperti kewajiban PT Timah menjual lewat bursa yang justru membuat harga tidak kompetitif.

Ia juga meminta evaluasi atas penghapusan persetujuan teknis (pertek), agar tidak menghambat ekspor.

“Ekspor seharusnya dipermudah, bukan malah dibatasi dengan pertek yang tak perlu. Kementerian Perdagangan harus bisa menjelaskan secara terbuka komoditas mana yang wajib pertek dan mana yang bisa dibebaskan,” ujarnya.

Baca juga:
Pemerintah Dorong Literasi Digital Aman Lewat HAN 2025
Nurdin optimistis visi ekonomi konstitusi Presiden Prabowo dapat membawa Indonesia menjadi bangsa yang berdikari secara ekonomi.

Program hilirisasi, pembentukan super holding BUMN Danantara, dan pendirian 80 ribu Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih dinilai menjadi langkah konkret menggerakkan ekonomi rakyat.

“Kopdeskel Merah Putih hadir untuk mendorong UMKM naik kelas, menyelesaikan hambatan akses pada modal, teknologi, dan pasar,” pungkasnya.

 

Baca juga:
BUMD Rugi Rp5,5 T, Politik Balas Budi Gerogoti Uang Publik

“Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid menggaungkan semangat “Indonesia First” dalam rapat bersama Kementerian Perdagangan. Ia mendorong Kemendag menjadi motor penggerak nasionalisme ekonomi sekaligus lokomotif produk lokal menuju pasar global.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #IndonesiaFirst #EkonomiBerdikari #DukungUMKM