Senjata KKB Bukan Hanya Rampasan, Ini Sumbernya
GalaPos ID, Papua.
Operasi Damai Cartenz 2025 terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran senjata api yang memasok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kasatgas, Brigjen Faizal Ramdhani, menjelaskan senjata api yang digunakan KKB bukan hanya hasil rampasan di medan, melainkan juga diperoleh melalui transaksi gelap lintas negara.
“Operasi Damai Cartenz 2025 fokus membongkar jalur gelap senjata yang memasok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Brigjen Faizal Ramdhani menyebut senjata bukan hanya rampasan, tapi juga hasil transaksi gelap lintas negara yang terus diputus melalui pengawasan ketat.”
Baca juga:
- Anak Jatuh ke Sumur, Ayah Menolong Ikut Tewas di Banyumas
- Biar Tak Jadi Beban APBD, BUMD Tak Produktif Akan Ditutup
- BUMD Rugi Rp5,5 T, Politik Balas Budi Gerogoti Uang Publik
Gala Poin:
1. Senjata KKB berasal dari hasil pembelian, baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Papua Nugini dan Filipina.
2. Satgas Operasi Damai Cartenz rutin menangkap penjual senjata dan amunisi dengan jumlah yang signifikan setiap tahun.
3. Operasi ini juga fokus memutus jalur peredaran senjata dengan pengawasan jaringan dan penyebaran personel sampai luar negeri.
“Yang pertama memang mereka membeli ya. Dari data yang kita dapatkan yang sudah tangkap mereka membeli itu bisa dari dalam negeri bisa dari luar negeri,” ujar Brigjen Faizal pada Rabu, 16 Juli 2025.
Ia menyebut senjata dan amunisi KKB berasal dari kelompok di Papua Nugini dan Filipina.
Sedangkan di dalam negeri, berbagai kelompok juga menjadi sumber transaksi senjata.
Baca juga:Faizal mencontohkan, pada bulan Maret 2025 Satgas berhasil mengamankan sekitar 12 senjata dan hampir 4.000 amunisi dari beberapa penangkapan.
HAN 2025 Serentak, Tanamkan Nilai Anak Hebat Sejak Dini
Untuk memutus mata rantai suplai senjata, operasi ini melakukan pengamatan intensif terhadap jaringan-jaringan penyedia senjata dan amunisi.
“Kita setiap waktu, bahkan setiap tahun dari data yang ada kita selalu melakukan penangkapan terhadap penjualan senjata dan amunisi itu,” kata Faizal.
Tidak hanya itu, Satgas juga mempersempit ruang gerak jalur gelap tersebut dengan pengiriman personel sampai ke Sulawesi Utara dan bahkan Papua Nugini, guna memutus sumber dari luar negeri.
Misi utama operasi ini bukan hanya soal penindakan, tetapi juga memutus akar sumber senjata agar tercipta ruang damai yang bebas dari ancaman senjata api, sekaligus menempatkan keamanan masyarakat sebagai prioritas utama.
Baca juga:
Industri Tambang Harus Serius Jalankan Visi Hilirisasi Nasional
“Di balik ketegangan yang membara di Pegunungan Papua, perburuan senjata ilegal tak pernah berhenti. Operasi Damai Cartenz 2025 berada di garda terdepan, mengungkap jaringan gelap yang mengalirkan senjata hingga ke tangan KKB, demi menciptakan wilayah damai tanpa ancaman senjata api.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #OperasiDamaiCartenz #JalurGelapSenjata #KeamananPapua