GalaPos ID, Jakarta.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang memandang kebahagiaan sebagai sesuatu yang rumit, mahal, atau membutuhkan pencapaian besar.
Padahal, semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan justru bersumber dari praktik sederhana yang dilakukan secara konsisten.
"Bahagia tidak datang tiba-tiba—ia muncul dari rangkaian keputusan kecil yang Anda pilih setiap hari."
Baca juga:
- LCI Disebut Game Changer, DPR Ingatkan Risiko Impor Nafta dan LPG
- Nuklir Iran dan Diplomasi yang Diputus di Ujung Senjata
- Momen Duka Hari Kesembilan, Balita Longsor Majenang Ditemukan
Gala Poin:
1. Kebahagiaan bersumber dari kebiasaan harian yang mudah dilakukan.
2. Kesehatan mental dipengaruhi faktor perilaku, biologis, dan lingkungan.
3. Perubahan kecil seperti tersenyum, olahraga, dan tidur cukup berkontribusi besar pada kualitas hidup.
Pakar psikologi menyebutkan bahwa tubuh secara alami merespons tindakan kecil seperti tersenyum, yang mampu memicu pelepasan dopamin. Begitu pula bersyukur, yang menurut penelitian dapat meningkatkan harapan serta persepsi positif seseorang.
Ketika tekanan datang, menarik napas dalam menjadi refleks menenangkan yang efektif. Harvard Health menyatakan bahwa teknik pernapasan dalam dapat menurunkan stres dan mengembalikan fokus.
Kebahagiaan juga dapat muncul ketika seseorang berani mengakui pengalaman tidak menyenangkan. Mengizinkan diri merasakan emosi negatif terbukti membantu proses pemulihan psikologis.
Bentuk kebaikan kecil seperti memberikan pujian tulus tidak hanya membahagiakan penerima, tetapi juga meningkatkan kepuasan internal pemberinya.
Baca juga:
Pijat Bayi: Antara Tradisi, Sains, dan Peran Kritis Orang Tua
Berbanding terbalik dengan itu, terlalu sering aktif di media sosial justru menggerus kesejahteraan emosional, sehingga istirahat digital menjadi rekomendasi yang semakin populer.
Faktor biologis juga berperan. Makanan yang baik, terutama karbohidrat kompleks dan protein berkualitas, dapat mendukung stabilitas energi dan suasana hati. Sementara itu, olahraga rutin membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Bagi banyak orang kota, menyentuh alam menjadi kebutuhan mental. Cukup 30 menit per minggu di ruang hijau dapat menekan risiko depresi. Dan tentu saja, tidur berkualitas adalah fondasi utama kesehatan mental.
Menariknya, bahkan berimajinasi dapat menciptakan rasa bahagia karena otak merespons imajinasi seolah pengalaman nyata.
Sejumlah kebiasaan ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada perubahan besar. Ia tumbuh dari keputusan-keputusan kecil yang kita pilih setiap hari—dan dapat dimulai kapan saja.
Setiap orang memiliki definisi bahagia yang berbeda-beda. Meskipun bentuk kebahagiaannya berbeda-beda, tapi tentunya tidak ada seorangpun manusia yang tidak menginginkan kebahagiaan.
Konsep bahagia setiap orang memang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin melihat kebahagiaan sebagai hal yang rumit dan sulit untuk dicapai, padahal kebahagian juga dapat didapatkan dengan cara yang sederhana.
Baca juga:
Kesiapan Militer dan Diplomasi Nuklir Iran di Tengah Tekanan Internasional
"Ulasan sederhana tentang bagaimana kebiasaan harian sederhana—mulai dari senyum hingga istirahat dari media sosial—menjadi fondasi kebahagiaan yang berkelanjutan menurut berbagai temuan ilmiah."
#Bahagia #MentalHealthTips #SelfCare #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

.jpeg)
.jpg)