GalaPos ID, Surabaya.
Indonesia didesak bergerak lebih cepat dalam transformasi industri pertahanan maritim. Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke PT PAL Indonesia, Senin, 8 Desember 2025, anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar, Ilham Permana, menekankan bahwa modernisasi galangan kapal nasional bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak agar Indonesia tidak tertinggal dalam kompetisi global.
Desakan modernisasi teknologi, pembiayaan ekspor, hingga penguatan komponen strategis industri maritim nasional disuarakan.
![]() |
| Ilham Permana menegaskan perlunya percepatan transformasi industri pertahanan maritim agar Indonesia mampu bersaing di pasar global. Foto: istimewa |
“Target 2029: PT PAL Didobrak untuk Jadi Digital & Green Defence Shipyard Pertama di Asia Tenggara — Mampukah Indonesia Mengejar?”
Baca juga:
- Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Ditangguhkan, Keluarga Korban Protes
- Gedung Terra Drone Terbakar, Damkar Sulit Tembus Lantai Enam
- Tragedi Terra Drone Tewaskan 20 Orang, Termasuk Ibu Hamil
Gala Poin:
1. Ilham Permana menegaskan perlunya transformasi PT PAL menjadi digital & green defence shipyard pertama di Asia Tenggara.
2. Komisi VII mendorong pembiayaan ekspor, TKDN berbasis risiko teknologi, dan pengembangan produk ekspor seperti modular export kit.
3. Modernisasi PT PAL dinilai krusial untuk menjaga kedaulatan maritim dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Menurut Ilham, PT PAL memiliki posisi strategis bukan hanya sebagai produsen kapal, melainkan sebagai pilar kemandirian pertahanan laut Indonesia.
Karena itu, ia menilai transformasi digital dan ramah lingkungan harus segera diakselerasi agar PT PAL mampu mencapai standar internasional yang kini semakin ketat.
“PT PAL adalah garda depan kemandirian pertahanan maritim Indonesia. Ke depan, kita ingin PAL menjadi digital & green defence shipyard pertama di Asia Tenggara. Transformasi ini bukan sekadar teknologi, tetapi bagian dari strategi besar menjaga kedaulatan laut Indonesia,” ujar Ilham, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Selasa, 9 Desember 2025.
Ilham menegaskan bahwa galangan kapal dunia telah bergerak menuju desain efisien, digital twin, otomasi, serta teknologi rendah emisi. Negara yang cepat mengadopsi standar tersebut akan menguasai pasar ekspor kapal perang maupun kapal niaga.
Baca juga:
Bunga Cempaka, Di Balik Wangi dan Klaim Khasiat Kesehatan
Jika Indonesia terlambat, PT PAL berisiko tertinggal dari kompetitor besar seperti Korea Selatan, Turki, atau Tiongkok—tiga negara yang kini unggul bukan hanya karena teknologi, tetapi juga karena dukungan kuat pemerintah terhadap industri pertahanannya.
Ilham menyoroti bahwa selain teknologi, aspek pembiayaan adalah hambatan terbesar Indonesia untuk masuk gelanggang ekspor secara kompetitif. Ia mendorong pemerintah menyiapkan sovereign-backed export credit, sebuah skema umum di negara maju untuk mendukung ekspor alat pertahanan.
“Pembiayaan adalah kunci. Tanpa dukungan ekspor dan kredit defensif yang kuat, kita sulit bersaing dengan Korea Selatan, Turki, atau Tiongkok. Indonesia perlu masuk gelanggang dengan instrumen yang setara,” tegasnya.
Pada sisi hulu, Komisi VII mengusulkan penerapan TKDN berbasis risiko teknologi, terutama pada komponen kritis seperti propulsi, radar, sensor, dan sistem tempur. Penguasaan komponen strategis ini dinilai menjadi penentu tingkat kemandirian alutsista nasional pada 2029.
![]() |
| Ilham Permana menyoroti pentingnya digital twin, otomasi, desain efisien, dan teknologi rendah emisi sebagai standar baru galangan kapal dunia. Foto: PT PAL |
Tekanan publik dan DPR terhadap peningkatan TKDN selama ini kerap berbenturan dengan kapasitas industri lokal. Karena itu, pendekatan berbasis risiko dianggap lebih realistis dan selektif pada bagian kapal yang paling menentukan performa dan keamanan operasional.
Dalam kunjungan yang sama, Komisi VII mendorong PT PAL mengembangkan modular export kit—platform kapal yang dapat dikustomisasi cepat untuk negara berkembang—agar PT PAL lebih agresif di pasar ekspor.
Selain itu, PT PAL juga didorong memperluas model bisnis drydock-as-a-service untuk memperkuat posisi Surabaya sebagai pusat Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) regional.
Baca juga:
Viral Dugaan Penipuan WO, Siapa Sebenarnya Ayu Puspita?
Ilham menegaskan bahwa target besar kemandirian industri pertahanan 2029 tidak boleh berhenti pada jargon politik.
“Kemandirian alutsista 2029 tidak boleh menjadi slogan. Komisi VII akan mengawal transformasi PT PAL agar industri pertahanan maritim kita mampu bersaing dan memberi nilai tambah bagi bangsa,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini memberi pesan tegas: tanpa reformasi struktural, dukungan pembiayaan, dan lompatan teknologi, ambisi Indonesia menjadi pemain utama industri pertahanan maritim hanya akan menjadi catatan di atas kertas. Publik kini menunggu langkah nyata pemerintah dan PT PAL untuk membuktikan bahwa target 2029 bukan sekadar janji.
Baca juga:
Transaksi Kripto Tembus Rp 409 T, Indonesia Dilirik Global
"Ilham Permana, anggota Komisi VII DPR RI, menegaskan perlunya percepatan transformasi PT PAL menuju galangan kapal digital dan ramah lingkungan agar Indonesia dapat bersaing di pasar global. Kunjungan kerja Komisi VII di Surabaya mengungkap desakan modernisasi teknologi, pembiayaan ekspor, hingga penguatan komponen strategis industri maritim nasional."
#PTPAL #IndustriPertahanan #MaritimIndonesia #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

