GalaPos ID, Cilacap.
Setelah dua hari melakukan pencarian intensif, Tim SAR Gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap akhirnya menemukan seorang pemancing yang hilang di perairan Batu Gajah, Nusakambangan, dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu, 9 November 2025.
Dugaan sementara, korban ditemukan meninggal dunia akibat cuaca buruk dan ombak tinggi.
"Cuaca buruk kembali menelan korban jiwa di perairan selatan Jawa. Seorang pemancing yang sempat hilang di perairan Batu Gajah, Nusakambangan, akhirnya ditemukan meninggal dunia setelah dua hari pencarian oleh tim SAR gabungan."
Baca juga:
- Inovasi Panggung Apung di Danau Ranu Segaran Buka Festival Budaya Probolinggo
- Bau Amis dan Limbah di Brantas, ECOTON: Gagalnya Pengawasan Lingkungan
- KPAI Kawal Pemulihan Anak Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Gala Poin:
1. Kronologi kejadian: Lima pemancing terjebak cuaca buruk di Batu Gajah, Nusakambangan; satu orang hilang sejak Sabtu pagi.
2. Operasi SAR intensif: Tim SAR gabungan dari Basarnas Cilacap melakukan pencarian selama dua hari dan menemukan korban 7 km dari lokasi awal.
3. Imbauan keselamatan: Basarnas mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut.
Informasi awal diterima oleh Kantor SAR Cilacap dari Eko, anggota Polsek Nusakambangan, pada Sabtu, 8 November 2025, sekitar pukul 16.55 WIB.
Kejadian bermula saat lima orang pemancing berangkat melalui jalur Platar Agung, Pamotan, Kalipucang menuju wilayah Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, untuk memancing di sekitar perairan Batu Gajah.
Pada Jumat sore (7/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, mereka berencana kembali pulang. Namun, karena ombak tinggi dan cuaca memburuk, para pemancing memutuskan bermalam di sebuah saung di area Batu Gajah.
Keesokan paginya, Sabtu (8/11) sekitar pukul 06.00 WIB, seorang di antara mereka diketahui tidak ada di lokasi. Rekan-rekannya pun segera melapor ke pihak Polsek Nusakambangan, dan laporan diteruskan kepada Basarnas Cilacap untuk tindakan pencarian.
Baca juga:
Warga Bumiayu Terseret Arus Banjir, Ditemukan Meninggal Dunia
Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, segera mengerahkan satu tim penyelamat.
“Pada pukul 07.00 WIB kami menurunkan satu tim rescuer dari Kantor SAR Cilacap untuk melakukan pencarian terhadap korban bersama unsur SAR gabungan,” ujar Abdullah.
Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir area pesisir dan laut menggunakan perahu karet serta peralatan pencarian laut terbatas akibat cuaca yang masih tidak bersahabat.
“Pada pukul 08.45 WIB Basarnas dan Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia pada koordinat 7°39'59.39"S 108°50'8.39"T atau berjarak sekitar 7,05 km ke arah timur tenggara dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban dievakuasi menuju RSUD Kota Banjar dan diserahkan kepada pihak keluarga,” tutup Abdullah.
Baca juga:
Menimbang Potensi Saponin Biji Mahoni Lawan Bahaya Konsumsi Berlebihan
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan resmi ditutup, dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa aktivitas memancing di laut lepas, terutama di kawasan rawan ombak seperti perairan selatan Nusakambangan, memerlukan kewaspadaan tinggi dan kesiapan cuaca yang matang.
Badan SAR mengimbau masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca dan mengutamakan keselamatan sebelum beraktivitas di laut.
Baca juga:
Benarkah Buah Okra untuk Kendalikan Gula Darah Penderita Diabetes
"Tim SAR Cilacap menemukan seorang pemancing yang hilang di perairan Batu Gajah, Nusakambangan, setelah dua hari pencarian. Korban ditemukan meninggal dunia akibat cuaca buruk dan ombak tinggi."
#OperasiSARCilacap #TragediNusakambangan #CuacaBurukSelatanJawa #KeselamatanLaut #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
