GalaPos ID, Jakarta.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan komitmennya untuk mengawal proses hukum dan pemulihan bagi para siswa yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025, kemarin.
Bersama Kemensos dan lembaga terkait, KPAI mengawal proses hukum, rehabilitasi medis, serta pemulihan psikososial anak.
“Di balik duka akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun langsung memastikan setiap anak korban mendapatkan haknya — perlindungan, pemulihan, dan keadilan."
Baca juga:
- Warga Bumiayu Terseret Arus Banjir, Ditemukan Meninggal Dunia
- Menimbang Potensi Saponin Biji Mahoni Lawan Bahaya Konsumsi Berlebihan
- Benarkah Buah Okra untuk Kendalikan Gula Darah Penderita Diabetes
Gala Poin:
1. Pendampingan menyeluruh: KPAI bekerja sama dengan Kemensos dan lembaga lain memberikan dukungan medis, sosial, dan psikologis bagi anak-anak korban ledakan.
2. Pemulihan prioritas: Fokus utama KPAI adalah rehabilitasi psikososial agar anak-anak bisa kembali bersekolah dan beraktivitas normal.
3. Transparansi hukum: KPAI memastikan proses penyelidikan kasus ledakan berjalan terbuka dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan berbagai lembaga terkait untuk memberikan pendampingan menyeluruh bagi para siswa yang terdampak.
Pendampingan mencakup aspek medis, sosial, dan psikologis, sebagai bagian dari upaya pemulihan menyeluruh terhadap anak-anak korban.
Hal tersebut disampaikan Diyah usai menjenguk korban di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Minggu, 9 November 2025.
“Kami bersama-sama dengan kementerian dan lembaga akan terus mendampingi anak-anak dan mengawal kasus ini sampai mendapatkan keadilan seadil-adilnya,” ujar Diyah.
Baca juga:
Misteri Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Polisi Libatkan Densus 88
Dalam kunjungannya, Diyah juga memberikan apresiasi kepada pihak rumah sakit yang telah memberikan perawatan intensif dan rehabilitasi medis kepada para korban. Ia menambahkan bahwa Kemensos juga akan memberikan dukungan lanjutan berupa rehabilitasi psikososial dan sosial.
“Terima kasih kepada RSI Cempaka Putih yang telah memberikan rehabilitasi medis kepada anak-anak, dan nantinya juga akan dilakukan rehabilitasi psikososial. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang akan memberikan pendampingan psikososial dan rehabilitasi sosial,” ucapnya.
Lebih lanjut, Diyah menegaskan bahwa KPAI akan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk memastikan proses penyelidikan berjalan transparan dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
“Kami akan memastikan seluruh hak anak korban terlindungi, baik dalam proses hukum maupun pemulihan pascakejadian. Pendampingan psikososial menjadi prioritas agar mereka bisa kembali beraktivitas dan belajar tanpa tekanan,” jelas Diyah.
Ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengakibatkan sejumlah siswa luka-luka masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Sementara itu, KPAI menekankan pentingnya evaluasi keamanan di lingkungan pendidikan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
Baca juga:
Ratusan Ballpres dan Produk Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Muara Asahan
"KPAI memastikan pendampingan penuh bagi anak-anak korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Bersama Kemensos dan lembaga terkait, KPAI mengawal proses hukum, rehabilitasi medis, serta pemulihan psikososial anak."
#Ledakan #SMAN72 #KPAI #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)