GalaPos ID, Probolinggo.
Suasana seni dan budaya kental terasa dalam grand opening The Seven Lakes Festival 2025 yang digelar di Danau Ranu Segaran, Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Sabtu, 8 November 2025.
Festival ini memukau ribuan penonton dengan perpaduan seni, budaya, dan inovasi panggung apung pertama di Probolinggo.
"Kilauan kembang api di langit Tiris menandai babak baru wisata budaya di Kabupaten Probolinggo. Di atas panggung apung Danau Ranu Segaran, batik lokal beradu pesona dengan alam, membentuk simfoni antara tradisi dan inovasi."
Baca juga:
- KPAI Kawal Pemulihan Anak Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Warga Bumiayu Terseret Arus Banjir, Ditemukan Meninggal Dunia
- Menimbang Potensi Saponin Biji Mahoni Lawan Bahaya Konsumsi Berlebihan
Gala Poin:
1. Pembukaan The Seven Lakes Festival 2025 menampilkan perpaduan budaya, alam, dan inovasi melalui panggung apung.
2. “Pesona Batik” dan “7 Lakes Fashion Festival” menonjolkan karya lokal dan pesan ekologis.
3. Festival menjadi simbol kebangkitan budaya Probolinggo dalam pariwisata berkelanjutan.
Ribuan penonton memenuhi area danau untuk menyaksikan pesta kembang api, peragaan batik, dan “7 Lakes Fashion Festival” yang menjadi daya tarik utama pembukaan.
Festival ini menjadi wadah sinergi antara budaya, alam, dan kreativitas lokal, memperlihatkan bagaimana potensi daerah bisa diangkat melalui sentuhan estetika modern tanpa meninggalkan akar tradisi.
Dalam sesi Pesona Batik Kabupaten Probolinggo, tujuh model dan penari batik tampil anggun memperagakan karya sepuluh maestro batik lokal. Panggung apung di atas danau menambah kesan eksklusif dan inovatif.
Turut hadir Bupati Probolinggo Mohammad Haris (Gus Haris), Ketua TP PKK Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, serta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto bersama istri.
Baca juga:
Benarkah Buah Okra untuk Kendalikan Gula Darah Penderita Diabetes
Batik-batik yang ditampilkan merupakan hasil karya pengrajin terbaik seperti H. Mahrus Ali (Batik Ronggomukti), Hj. Rusyami (Batik Dewi Rengganis), hingga Fahira Adiba (Batik Randu Pitu Mulia).
Karya mereka menonjolkan motif khas Probolinggo dengan pewarna alami dan detail etnik yang kuat. Pagelaran 7 Lakes Fashion Festival mengusung konsep “Harmony of Nature”, merepresentasikan tujuh elemen alam — air, udara, daun, batu, kabut, api, dan cahaya.
Setiap busana menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Tiris dan Krucil yang hidup berdampingan dengan alam.
Ajang ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan juga pesan ekologis untuk menjaga keseimbangan antara lingkungan dan budaya.
Material ramah lingkungan dan pewarna alami menjadi bukti bahwa industri kreatif bisa tumbuh tanpa merusak ekosistem.
Bupati Probolinggo Mohammad Haris atau yang sering disapa Gus Haris ini menyebut kegiatan ini merupakan perpaduan seni, alam dan identitas daerah.
“Luas wilayah kita 1.696 km², memiliki pantai sepanjang 98 km, surplus beras 9.000 ton per tahun serta menjadi penghasil tembakau dan bawang merah terbesar kedua di Jawa Timur. Potensi kopi dan alpukat kita pun melimpah. Ini adalah berkah luar biasa yang harus kita kelola dengan bijak,” ujar Gus Haris, dikutip Minggu, 9 November 2025.
Pembukaan festival ini menunjukkan bahwa pariwisata tidak hanya soal panorama, tetapi juga identitas budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
The Seven Lakes Festival menjadi simbol kebangkitan seni dan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah.
Baca juga:
Misteri Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Polisi Libatkan Densus 88
"The Seven Lakes Festival 2025 resmi dibuka di Danau Ranu Segaran, Kecamatan Tiris. Festival ini memukau ribuan penonton dengan perpaduan seni, budaya, dan inovasi panggung apung pertama di Probolinggo."
#SevenLakesFestival #Batik #Probolinggo #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)