GalaPos ID, Jakarta.
Kepolisian Daerah Metro Jaya terus mendalami penyelidikan ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang mengguncang publik sejak Jumat, 7 November 2025. Insiden yang terjadi saat Salat Jumat itu menyebabkan puluhan siswa luka-luka, beberapa di antaranya masih dirawat intensif di rumah sakit.
"Misteri ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terus diselidiki. Polisi melibatkan Densus 88 dan Puslabfor Mabes Polri, sementara publik menuntut transparansi atas dugaan bahan peledak dan pelaku yang masih di bawah umur."
Baca juga:
- Ratusan Ballpres dan Produk Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Muara Asahan
- Kekurangan Darah? Atasi dengan 13 Makanan Kaya Zat Besi Ini
- Garuda Asia Kalah 0-4 dari Brasil, Harapan Lolos Piala Dunia di Ujung Tanduk
Gala Poin:
1. Polisi melibatkan Densus 88 dan Puslabfor Mabes Polri untuk mendalami sumber bahan peledak.
2. Pelaku diduga anak berusia 17 tahun, kini dirawat dan dilindungi hukum anak.
3. Korban ledakan mencapai puluhan siswa, mayoritas telah pulang, sebagian masih dirawat intensif.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Densus 88, Puslabfor Mabes Polri, Gegana Brimob, dan Polres Jakarta Utara telah melakukan langkah-langkah lanjutan di lokasi kejadian.
“Beberapa satuan kerja sudah melakukan langkah-langkah lanjutan di lokasi kejadian, termasuk sterilisasi area TKP karena adanya temuan bahan peledak,” ujarnya, Sabtu, 8 November 2025.
Sterilisasi dilakukan untuk memastikan keamanan sebelum tim Puslabfor Mabes Polri melakukan olah TKP, pendataan, dan pengumpulan barang bukti. Tim juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang diduga terkait dengan peristiwa tersebut.
Menurut Budi, penyelidikan difokuskan pada pencocokan barang bukti dan analisis serbuk peledak yang ditemukan di lokasi.
“Terkait temuan serbuk, nanti akan dijelaskan secara lengkap oleh Puslabfor. Karena secara saintifik, kewenangan pengolahan barang bukti berada di mereka. Jadi hasil pastinya akan disampaikan saat rilis resmi,” jelasnya.
Baca juga:
Bedah Mitos dan Fakta, Manfaat Pisang bagi Tubuh Menurut Sains
Selain Puslabfor, tim Densus 88 dan Gegana tengah menelusuri asal bahan peledak serta memastikan apakah insiden ini memiliki indikasi terorisme.
“Belum ada indikasi keterkaitan dengan jaringan teror, namun hal itu tetap didalami oleh Densus 88,” tegasnya.
Dalam perkembangan lain, polisi mengonfirmasi bahwa terduga pelaku berinisial MF (17) masih berstatus anak dan kini menjalani perawatan.
“MF sudah sadar dan dalam perawatan. Saat ini kami fokus pada pemulihan, baik terhadap korban maupun pelaku yang berstatus anak,” ujar Budi.
Polisi juga menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan tim trauma healing untuk menangani dampak psikologis siswa.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan berempati dalam menyikapi peristiwa ini. Mari bersama-sama menjaga agar proses hukum dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan trauma baru bagi anak-anak,” tutup Budi.
Data terakhir menyebutkan 29 orang masih dirawat di rumah sakit. Rinciannya, 14 korban di Rumah Sakit Islam Jakarta, 14 di Rumah Sakit Yarsi, dan satu di Rumah Sakit Pertamina. Sementara 67 korban lainnya telah diperbolehkan pulang dalam kondisi membaik.
Baca juga:
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Berujung Luka, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa
"Polisi mendalami kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading dengan melibatkan Densus 88 dan Puslabfor Mabes Polri. Penyelidikan menyoroti dugaan keterlibatan anak dan penggunaan bahan peledak yang masih misterius."
#LedakanSMAN72 #InvestigasiPublik #JakartaUtara #PolisiBergerak #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)