GalaPos ID, Hong Kong.
Kebakaran besar yang menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada Rabu, 26 November 2025, menyisakan duka mendalam bagi komunitas pekerja migran Indonesia.
Dua warga negara Indonesia dilaporkan meninggal dan dua lainnya terluka dalam tragedi yang menewaskan total 44 orang tersebut.
![]() |
| Foto X: Khaorescue |
"Tragedi kebakaran Hong Kong kembali membuka luka lama tentang keselamatan PMI di luar negeri: dua meninggal, dua terluka, sementara api besar melahap tiga blok apartemen dalam hitungan menit."
Baca juga:Gala Poin:
- Kembung hingga Sakit Kepala, Efek Garam yang Sering Diabaikan
- Suka Minuman Manis Harus Dibatasi, Mengapa?
- ARS University Perkuat UMKM Bandung Lewat Komunikasi dan Akuntansi
1. Dua PMI meninggal dan dua terluka dalam kebakaran besar yang menewaskan total 44 orang di Wang Fuk Court, Hong Kong.
2. KJRI Hong Kong melakukan pendampingan intensif, termasuk penyediaan tempat singgah, komunikasi keluarga, dan persiapan repatriasi.
3. Kebakaran cepat membesar akibat perancah bambu, menyoroti masalah keselamatan hunian padat bagi pekerja migran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl, menyebut KJRI Hong Kong terus melakukan pemantauan intensif sejak insiden itu terjadi.
"KJRI Hong Kong telah berkoordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF) untuk memonitor kondisi lapangan. Hingga saat ini, 2 orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka," ujar Vahd Nabyl, Kamis, 27 November 2025.
Seluruh korban merupakan pekerja migran Indonesia sektor domestik. Situasi ini kembali menyoroti persoalan keselamatan hunian PMI yang kerap tinggal di bangunan padat penduduk.
Peristiwa tersebut menjadi pengingat keras tentang kerentanannya, terutama ketika bencana muncul tiba-tiba. KJRI Hong Kong memastikan pendampingan menyeluruh bagi korban dan penyintas.
"KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta pihak-pihak lain yang terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan pendampingan lanjutan kepada WNI yang terdampak, termasuk penyediaan tempat singgah sementara dan logistik pada gedung KJRI Hong Kong," kata Nabyl.
Selain pemulihan darurat, langkah komunikasi dengan keluarga korban telah dijalankan. KJRI Hong Kong menyampaikan duka mendalam sekaligus memastikan informasi penanganan dapat diterima secara jelas.
"KJRI Hong Kong juga telah menghubungi keluarga WNI terdampak untuk menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam. KJRI Hong Kong juga berupaya memberikan kejelasan informasi dan menginformasikan langkah penanganan selanjutnya terkait hal itu," ujarnya.
Upaya pemulangan jenazah pun dipersiapkan.
"KJRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan agen ketenagakerjaan setempat terkait guna pengurusan repatriasi jenazah serta hak-hak terkait," lanjut Nabyl.
![]() |
| Foto X: Khaorescue |
Sementara itu, laporan AFP menyebut kobaran api diduga cepat membesar karena perancah bambu yang terpasang pada tiga blok apartemen. Struktur itu terbakar hebat sebelum api merambat ke blok lainnya, membuat penghuni kesulitan menyelamatkan diri. Beberapa orang dilaporkan terjebak dalam gedung hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Dari perspektif keselamatan publik, tragedi ini membuka kembali pertanyaan besar: seberapa aman hunian bagi para pekerja migran yang berkontribusi besar pada perekonomian Hong Kong?
Kejadian ini menuntut evaluasi serius, termasuk terkait regulasi bangunan, pengawasan area konstruksi, hingga akses evakuasi bagi penghuni apartemen.
Dalam duka yang menyelimuti, kebutuhan akan jaminan keselamatan bagi PMI menjadi tuntutan yang tak bisa ditunda. Pemerintah Indonesia dan Hong Kong diharapkan memperkuat kerja sama agar tragedi serupa tidak terulang.
Baca juga:
Melati Pertiwi, Enam Pahlawan Hidupkan Peran Perempuan Indonesia
"Dua pekerja migran Indonesia tewas dan dua lainnya terluka dalam kebakaran besar yang menghanguskan blok apartemen di Hong Kong. KJRI Hong Kong memberi pendampingan penuh serta mengurus hak-hak korban."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Kebakaran #HongKong #PekerjaMigranIndonesia

