GalaPos ID, Jakarta.
Aliansi Masyarakat Wilayah Tengah Aceh–Jabodetabek mendesak Presiden Republik Indonesia segera menetapkan bencana banjir, longsor, dan gempa bumi di sejumlah wilayah Aceh sebagai Bencana Nasional. Mendesaknya permintaan ini muncul setelah laporan kondisi lapangan semakin memburuk, sementara dua kabupaten—Aceh Tengah dan Bener Meriah—dilaporkan terisolir dan berada dalam status darurat.
"Wilayah Tengah Aceh disebut terisolir dan darurat, namun justru tak tercatat di peta bencana BNPB. Aliansi warga pun mendesak Presiden tetapkan status Bencana Nasional. Ada apa sebenarnya?"
Baca juga:
Ratusan Warga Pidie Jaya Dievakuasi, Mitigasi Dipertanyakan
Cara Pasang Tombol Back to Top di Blogger, Lengkap dan Responsif
Kabinet Merah Putih Siap Rapat Akhir Pekan Hingga 2027
Gala Poin:
1. Aliansi masyarakat Aceh di Jabodetabek mendesak Presiden menetapkan status Bencana Nasional karena laporan keterisoliran Aceh Tengah dan Bener Meriah.
2. BNPB tidak mencantumkan kedua kabupaten tersebut sebagai wilayah terdampak dalam peta bencana terbaru, memicu kebingungan dan kecemasan warga.
3. Aliansi memperingatkan risiko fatal seperti kelaparan, minimnya obat-obatan, dan ancaman terhadap kelompok rentan jika penanganan tidak segera ditingkatkan.
Langkah mendesak itu disampaikan saat pengurus dan anggota aliansi melakukan audiensi ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Jakarta, pada Jumat pagi, 28 November 2025, pukul 09.00 WIB. Audiensi tersebut dilakukan untuk mencari kepastian informasi mengenai keluarga mereka yang hingga tiga hari terakhir tidak dapat dihubungi.
“Sudah tiga hari kami tidak dapat berkomunikasi dengan satupun anggota keluarga di Kabupaten Aceh Tengah. Informasi yang kami lihat hanya dari media sosial, yang menyebutkan bahwa wilayah tengah Aceh terisolir dan berada dalam keadaan darurat. Karena itulah kami ke BNPB, berharap ada informasi terkait keluarga kami,” ujar Mujahid, Koordinator Aliansi Masyarakat Wilayah Tengah Aceh–Jabodetabek.
Namun harapan itu kandas. Rombongan justru terperanjat setelah mengetahui bahwa berdasarkan pembaruan peta bencana yang dipublikasikan BNPB per pukul 07.00 WIB di hari yang sama, dua kabupaten tersebut tidak tercantum sebagai wilayah terdampak.
“Jangankan mendapatkan informasi tentang keluarga kami, ternyata Aceh Tengah dan Bener Meriah bahkan tidak tercantum sebagai wilayah terdampak bencana,” tambah Jahid, salah satu pengurus aliansi.
Baca juga:
Evakuasi Berubah Tragedi, Prajurit TNI Tertimbun Longsor dan Dua Hilang
Ketiadaan data tersebut menambah kepanikan warga Aceh di Jabodetabek. Mereka menilai kekosongan informasi resmi justru memperlebar ketidakpastian, sementara laporan dari lapangan terus menunjukkan memburuknya keadaan.
Aliansi pun menilai pemerintah pusat perlu mengambil langkah luar biasa untuk mencegah dampak lanjutan yang lebih fatal.
Aliansi memperingatkan sejumlah risiko yang berpotensi meningkat tanpa adanya respons berskala nasional, seperti keterisoliran total masyarakat, kelaparan akibat terputusnya logistik, kekurangan air bersih, minimnya obat-obatan, serta ancaman bagi kelompok rentan yang diduga masih terjebak di pemukiman masing-masing.
“Stok makanan, energi, dan kebutuhan lainnya tentu terus menipis. Kemarin mungkin masih ada informasi dari media sosial karena masih tersisa akses listrik dan jaringan. Tetapi hari ini, informasi di media sosial pun mulai terbatas,” tutup Jahid dengan nada cemas.
Aliansi Masyarakat Wilayah Tengah Aceh–Jabodetabek berharap pemerintah pusat segera menetapkan status Bencana Nasional agar keselamatan ribuan warga dapat dipastikan dan penanganan dapat dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan berskala besar.
Baca juga:
GBK Bergemuruh, Persija Kokoh di Papan Atas Super League 2025/26
"Aliansi Masyarakat Wilayah Tengah Aceh–Jabodetabek mendatangi BNPB untuk mencari kabar keluarga mereka yang terisolir akibat banjir, longsor, dan gempa. Namun mereka terkejut karena Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak tercantum sebagai wilayah terdampak bencana dalam peta BNPB. Aliansi mendesak Presiden segera menetapkan status Bencana Nasional."
#AcehDarurat #BencanaNasional #Solidaritas #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

.jpeg)