GalaPos ID, Pekalongan.
Tangis haru mengiringi langkah Khaulia Prada Oktavia di panggung wisuda Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Selasa, 21 Oktober 2025.
Bukan hanya karena gelar sarjana keperawatan yang akhirnya ia raih, namun karena kursi yang seharusnya diduduki sang ibu kini hanya diisi bingkai foto.
"Momen haru tersaji di Wisuda UMPP saat Khaulia Prada memeluk foto mendiang ibunya di tengah perayaan kelulusannya. Di balik senyumnya, tersimpan perjuangan keras antara tugas akademik, kerja, dan merawat sang ibu yang sakit."
Baca juga:
- Skema Baru Haji Belum Dipahami, DPR Minta Sosialisasi Masif
- Mobil Dinas Batu Bara Kecelakaan, Polisi dan Kominfo Beda Cerita
- Cutter Jadi Senjata Maut, Kisah Istri Potong Organ Intim Suami
Gala Poin:
1. Khaulia wisuda sambil membawa foto mendiang ibunya yang wafat setahun sebelumnya.
2. Selama kuliah, ia merawat ibunya sambil magang dan bekerja.
3. Dukungan kakek dan nenek menjadi penopang utama setelah kedua orang tuanya tiada.
"Seharusnya saya bisa datang bersama ibu, tapi qodarullah ibu sudah pulang lebih dulu. Karena saya berharap ibu bisa datang, maka saya hanya bisa ditemani foto saja, sedangkan ayah juga sudah almarhum," ujar Khaulia, menahan tangis.
Momen wisuda itu lebih menyayat karena bertepatan tepat setahun sejak ibunya berpulang akibat gagal ginjal.
Selama masa kuliah, Khaulia nyaris tak punya ruang rehat: kuliah, kerja, praktik di RSUD Batang, lalu menempuh perjalanan ke RSUD Azhari Pemalang untuk menemani ibunya cuci darah.
“Saya rela bolak-balik, waktu itu saya magang di RSUD Kabupaten Batang, tapi saya tetap laju untuk antar ibu cuci darah di RSUD Azhari Pemalang. Saya korbankan bimbingan skripsi saya. Skripsi saya jadi lebih lama daripada teman-teman, tapi saya bangga bisa memperjuangkan ibu saya,” ungkapnya.
Baca juga:
Tiris dan Krucil Siap Gantikan Bromo dalam Festival Tujuh Danau 2025
Perjuangannya kian berat ketika sang ibu wafat saat ia menyusun skripsi. Namun berbekal semangat keluarga, terutama kakek dan neneknya yang hadir di hari wisuda, ia mampu menuntaskan pendidikan.
“Terima kasih kepada orang-orang yang sudah memotivasi dan memberikan effort, semoga kalian diberikan kesehatan dan kebahagiaan,” katanya penuh haru.
Wisuda Ke-X Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi menjadi bukti nyata keberhasilan kampus dalam mencetak lulusan yang adaptif, berintegritas, dan responsif terhadap perubahan zaman.
Dengan mengukuhkan 152 wisudawan dari berbagai fakultas, UMPP terus menunjukkan peran pentingnya dalam mendorong tumbuhnya SDM unggul di era kewirausahaan digital dan ekonomi kreatif.
Melalui pesan inspiratif dari rektor dan semangat dari para lulusan, UMPP menegaskan komitmennya sebagai kampus inklusif dan progresif yang memberi ruang bagi semua lapisan untuk tumbuh dan berprestasi.
Lulusan UMPP diharapkan mampu membawa nilai-nilai keilmuan dan kemanusiaan ke tengah masyarakat, menjadi pelopor perubahan, serta membuktikan bahwa pendidikan adalah jembatan menuju kemajuan bangsa.
Penulis: Mukhta
Baca juga:
Tragedi Dini Hari di Purbalingga: Truk Terguling, Satu Selamat
"Di tengah hiruk pikuk kelulusan dan toga yang melambai, seorang mahasiswi tampak memeluk erat bingkai foto. Tangisnya tertahan, matanya basah—bukan karena kegagalan, tapi karena kehilangan. Itulah Khaulia Prada Oktavia (22), wisudawati Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) yang memilih hadir bersama kenangan mendiang ibunya."
#Wisuda #Inspirasi #UMPP #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.png) 
.jpeg)
.jpeg)