GalaPos ID, Jakarta.
Desa tidak lagi diposisikan sebagai objek yang menunggu pembangunan, melainkan sebagai subjek utama pembangunan nasional.
Inilah pesan kuat yang disampaikan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, dalam acara Talk Show satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
"Ketika desa tidak lagi jadi objek pembangunan, tapi aktor utamanya — benarkah janji 'Bangun Desa, Bangun Indonesia' akan menjadi nyata di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran?"
Baca juga:
- Singgih Januratmoko Dukung Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag
- QRIS Palsu Marak, Ini 3 Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai
- Lung Cancer 360, Siloam Hospitals Dorong Terobosan Penanganan Kanker Paru
Gala Poin:
1. Desa sebagai subjek pembangunan — Mendes PDT menegaskan desa kini menjadi aktor utama pembangunan, bukan sekadar objek penerima.
2. Program prioritas berbasis desa — MBG dan KDMP menjadi dua program strategis yang menyasar desa secara langsung.
3. 12 Aksi Bangun Desa — Pemerintah menginisiasi berbagai program konkret, namun partisipasi aktif dan pemberdayaan warga menjadi tantangan utama keberhasilan.
“Jadi sekarang desa bukan hanya menjadi objek pembangunan, tapi sebagai subjek pembangunan,” ujar Yandri dalam forum yang mengusung tema “Mendorong Efektivitas Belanja Negara dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”.
Kementerian Desa, menurut Yandri, secara langsung menerjemahkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto — membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan — menjadi tagline kerja: Bangun Desa, Bangun Indonesia.
“Jika membangun desa, maka otomatis membangun Indonesia,” tegas Yandri, sembari menjelaskan bahwa saat ini desa memiliki posisi vital dalam sistem pembangunan nasional.
Baca juga:
Video Viral, Uang Berserakan dan Dugaan Suap di Kantor Pemkab Muba
Dua Program Strategis Berbasis Desa
Lebih dari sekadar slogan, pemerintah kini mulai mengimplementasikan pembangunan desa melalui dua program prioritas nasional: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Kedua program ini diklaim langsung menyasar desa sebagai lokus utama. Namun, Yandri juga mengingatkan risiko program ini hanya menjadi proyek yang "turun dari atas" tanpa melibatkan peran aktif warga desa itu sendiri.
“Jangan sampai SPPG-nya ada di desa ini, tapi ayamnya, telurnya, kangkungnya, kacang panjangnya dari desa lain semua, atau jadi importir, itu yang tidak boleh,” ucap Yandri, menyoroti potensi desa hanya menjadi pasar konsumtif alih-alih produsen utama kebutuhan MBG.
12 Aksi, Festival, dan Desa Tematik: Retorika atau Realita?
Untuk mewujudkan cita-cita besar itu, Kemendes PDT telah meluncurkan 12 aksi konkret bertajuk Bangun Desa Bangun Indonesia, yang meliputi:
- Koperasi Desa Merah Putih
- Penguatan BUMDes
- Hilirisasi produk desa
- Pembentukan Desa Ekspor
- Pelibatan pemuda-pemudi pelopor desa
- Desa bebas sampah
- dan berbagai inisiatif lainnya.
“Pak Prabowo menempatkan desa menjadi subjek pembangunan itu sudah sangat tepat,” ujar Yandri, optimistis.
Baca juga:
Modus Baru Penipuan QRIS Rugikan 12 Pedagang di Dayeuhkolot
Sebagai bentuk konkret pengawalan, Kemendes PDT juga menggulirkan konsep desa tematik agar setiap desa memiliki fokus pengembangan sesuai potensi lokal. Hal ini tak hanya untuk menyuplai kebutuhan program MBG, tetapi juga untuk menggerakkan roda ekonomi lokal.
“Kita menciptakan banyak peluang, tapi kita juga harus kawal. Maka harus ada pemberdayaan dan pendampingan. Sekarang kita sudah melakukan festival bangun desa,” pungkas Yandri.
Catatan Redaksi
Pernyataan-pernyataan Menteri Yandri menegaskan arah baru dalam pembangunan nasional yang memusatkan desa sebagai penggerak.
Namun pertanyaannya, sejauh mana program-program tersebut benar-benar menyentuh akar rumput, bukan sekadar berhenti pada seremoni, festival, atau proyek temporer yang gagal berkelanjutan?
Publik dan pemangku kepentingan di desa dituntut untuk tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga pengawal atas program-program ini — karena jika tidak, “Bangun Desa” bisa saja hanya menjadi jargon pembangunan tanpa fondasi yang kuat.
Baca juga:
Viral Video Keributan Proyek di Muba, Ustad Coy Ungkap Dugaan Suap
"Dalam talk show satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Menteri Desa Yandri Susanto menegaskan bahwa desa kini bukan lagi penonton, melainkan aktor utama pembangunan. Dengan 12 aksi konkret, termasuk program Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa Merah Putih, janji Asta Cita ke-6 mulai diterjemahkan ke dalam gerakan nyata. Tapi benarkah desa kini benar-benar memegang kendali?"
#Desa #PrabowoGibran2025 #KoperasiDesa #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia