Modus Baru Penipuan QRIS Rugikan 12 Pedagang di Dayeuhkolot

GalaPos ID, Kab. Bandung.
Penipuan berkedok teknologi kembali memakan korban. Sebanyak dua belas pedagang kaki lima di pujasera depan Kampus Telkom University, Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, menjadi korban QRIS palsu yang ditempel secara diam-diam di etalase kios mereka, Minggu, 13 Oktober 2025.
Modus ini mencerminkan celah keamanan serius dalam transaksi digital yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat kecil.

QRIS Palsu Rugikan Pedagang Kecil di Bandung, Polisi Tunggu Laporan

"Saat sebagian pedagang bersyukur bisa menerima pembayaran digital, mereka justru dijebak oleh teknologi yang dimanipulasi. Bukan untung, tapi buntung. QRIS palsu membuat uang dagangan mereka mengalir ke tangan tak bertanggung jawab."

Baca juga:

Poin Utama:
1. Sebanyak 12 pedagang dirugikan karena QRIS palsu yang ditempel oleh orang tidak dikenal.
2. Kerugian mencapai jutaan rupiah dan sebagian pedagang kesulitan modal untuk hari berikutnya.
3. Polisi bergerak cepat, tapi hingga kini belum ada laporan resmi dari para korban.


Modus penipuan tersebut sederhana namun efektif. Pelaku menempelkan stiker barcode QRIS palsu yang mengarah ke rekening pribadi, di atas stiker asli milik pedagang.

Uang pembayaran dari pelanggan pun otomatis tidak masuk ke rekening pemilik kios, melainkan kepada pelaku yang belum diketahui identitasnya.

Akibatnya, para pedagang mengalami kerugian mulai dari Rp400.000 hingga Rp1.000.000. Beberapa dari mereka bahkan kesulitan untuk membeli bahan dagangan esok harinya.

“Dari pagi sampai siang itu masuknya nggak ketahuan, terus si bosnya curiga kok nggak ada transaksi masuk. Akhirnya ditelusuri ke warungnya, ternyata ada barcode yang nempel di kiosnya. Dicek satu-satu, banyak juga yang kena,” ujar Karsa, salah seorang pedagang.

Baca juga:
Misteri Kematian Terapis Spa Remaja 14 Tahun, Rekan Kerja Diperiksa

Pihak kepolisian merespons cepat setelah video kejadian menyebar di media sosial.

“Kami dari Polsek langsung menuju ke lokasi dan menanyakan kepada pemilik warung. Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu dan baru ketahuan siangnya,” jelas AKP Triyono, Kapolsek Dayeuhkolot.

Namun hingga kini, belum ada laporan resmi dari para korban ke pihak kepolisian.

“Kami sudah menyampaikan kepada pemilik warung apabila ada korban atau yang merasa dirugikan dari kejadian tersebut untuk segera bisa datang ke Polsek,” tambah Triyono.

Penipuan QRIS menjadi fenomena yang makin marak seiring masifnya transaksi digital. Dalam kasus ini, kelemahan pada QRIS statis menjadi celah yang mudah dimanfaatkan pelaku.

Modus Baru Penipuan QRIS Rugikan 12 Pedagang di Dayeuhkolot

Untuk menghindari penipuan ini, masyarakat dihimbau agar:
- Selalu memeriksa nama penerima saat memindai QRIS
- Memastikan ada notifikasi transaksi berhasil
- Tidak menggunakan kamera biasa untuk memindai, melainkan fitur resmi dalam aplikasi dompet digital atau mobile banking
- Memverifikasi kode QR kepada pedagang atau pengelola tempat ibadah
- Tidak mengklik link mencurigakan yang mengandung QR tidak jelas asal-usulnya

Kasus ini menjadi peringatan keras: digitalisasi tidak selalu aman jika masyarakat tidak dibekali literasi dan waspada.

 

Baca juga:
Kilau Emas Kian Terang di Awan Gelap Ketegangan AS-China

"Puluhan pedagang di depan kampus Telkom University mengalami kerugian setelah QRIS palsu ditempel di kios mereka. Modus ini mencerminkan celah keamanan serius dalam transaksi digital yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat kecil."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PenipuanDigital #QRISPalsu #Transaksi

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال